"𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢𝘵 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪 𝘜𝘵𝘰𝘱𝘪𝘢, 𝘵𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘥𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘮𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢𝘯𝘮𝘶 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪"
⚜⚜⚜
Menceritakan tentang seorang remaja laki-laki berusia 18 Tahun bernama Orion yang baru saja k...
Decakan penuh kekaguman tak hentinya keluar dari mulut Orion, tatkala pemuda itu mengikuti langkah keempat remaja di depannya.
Hutan yang awal dari kemunculannya ke tempat ini saja terlihat begitu indah hingga Orion mengira bahwa ia tengah berada di Surga, lantas saat mereka sampai di pemukiman yang begitu rapih dan tertata membuat Orion tak bisa berkata-kata.
Pemukiman atau mungkin bisa di sebut desa itu layaknya sebuah negeri dongeng yang selalu Orion kecil baca pada sebuah cerita. Benar-benar indah dan mengagumkan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saking terpana dengan desa itu, Orion sampai tidak sadar bahwa kini dia dan keempat remaja tadi sudah sampai di tempat tujuan. Lebih tepatnya di sebuah rumah dengan cerobong nya yang mengeluarkan asap.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Loh Ci, udah pulang dari hutannya? Gimana dapat buruan gak?" Sebuah suara yang amat Orion kenali mengalihkan fokus Orion yang semula sibuk memperhatikan sekitar.
Tubuh Orion membeku ketika tak jauh dari tempatnya, berdiri seorang wanita cantik rambut sebahu. Wanita itu adalah Wanita yang sangat berarti di kehidupan Orion, Salah satu orang yang Orion rindukan selama ini tepat di depannya dengan senyuman hangat yang sudah tiga tahun ini tak pernah ia lihat ralat tidak akan pernah ia liat lagi untuk selamanya.
Orion maju selangkah hendak memeluk wanita itu, namun gerakannya terhenti ketika wanita itu bertanya pada keempat remaja yang ditemuinya di hutan yang mana membuat Orion tertampar akan kenyataan bahwa wanita itu bukanlah wanita yang ia rindukan. Wajah mereka mirip tapi mereka bukan orang yang sama.
"Loh Zion kenapa bisa ada di sini? Bukannya dia ikut Kak Yena ke Kota ya, Nish?"
Danish yang mendapat pertanyaan itu segera menggeleng. "Bukan Bibi Wen, dia bukan kak Zion tapi manusia Bumi."
Wendy--nama dari wanita itu menutup mulutnya terkejut, mata hitamnya memperhatikan raut sendu Orion.
"Jadi gerbang itu udah kebuka ya?"
Kini Cleo yang menjawab. "Iya Bibi Wen, dan dia adalah orang terpilih yang bisa datang ke sini."
Wendy mengangguk paham atas pernyataan Cleo. Kemudian wanita cantik itu mempersilahkan kelima pemuda di depannya untuk masuk ke dalam rumah.