"Gue lagi ulang tahun, tapi gue kasih lo kado. Dimakan ya nasinya, yang ini khusus gue masak buat lo."
Aneh. Siapa orang aneh yang justru memberi kado sebuah buku dihari ulang tahunnya? Yang bahkan mataku saja tidak melihat adanya nama disurat itu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
::::::::::
"Bakwannya 1 sama piscoknya 2."
"Trus?"
"Emmm, ga deh, kembaliannya kamu pake aja," wanita itu mengangguk diakhir kalimat, lalu tersenyum.
Perempuan dihadapannya otomatis berubah 180°, cemberut yang semula terlihat kesal sekarang berubah menjadi senyum seperti momo.
"Wahhh makasih Nilammmm, yok ja, lo ntar gue bagi," Rika, yang berubah ekspresi tadi merangkul lengan seorang lelaki untuk pergi dari kelas. Eja namanya.
Nilam geleng-geleng. Sebenarnya dia agak risih melihat perlakuan Rika kepada Eja. Menurutnya, sangat tidak mencerminkan muslimah yang baik.
Tapi, Nilam juga takut untuk menegur. Pasalnya, jikalau saja dia menegur dan Rika tidak suka, pasti akan memutus silaturahminya kepada Rika, bahkan kelas, karena merasa bahwa Nilam sok alim.
Jadi, Nilam akan tetap diam dengan sesekali menegur seperti 'jangan berlebihan' atau 'jaga jarak ka' begitu. Iya iya, itu bukan diam, setidaknya Nilam akan agak tenang ketika sudah menegur walau tidak digubris. Dan selagi tidak mengarah pada hal yang negatif, Nilam akan bilang tidak apa-apa.
Sekarang, Nilam sudah siap untuk makan bekal. Nilam selalu bekal karena Mama yang selalu memaksa, walau Nilam juga menerima senang hati. Lumayan, sakunya bisa untuk ditabung membeli lain.
Tapi, ketenangannya hilang, saat tangannya meraih handphone di loker, tapi ternyata menemukan hal tak tertuga. Perlahan, dia mengeluarkan sesuatu itu, pelan-pelan karena ternyata ada dua benda disana.
"Emmm," Nilam memerhatik kelas yang sibuk. Sibuk menikmati makanannnya sendiri-sendiri. "Aduh malu, ga kenal," bisik Nilam.
Maklum, masih baru menjadi kelas ini.
Kemudian, Nilam melihat lihat sesuatu itu. Ada kotak bekal, dan buku. Lalu ada sticynote kecil.
"Gue lagi ultah, jadi gue ngasih lo kado. Dimakan ya cantikkk, gue udah bikinin lo ini. Jangan lupa bukunya dibaca, diterapkan dikehidupan lo juga."
Nilam otomatis menyatukan alis. Apa ini? Nilam berusaha merinci setiap kata agar jelas.
Gue lagi ultah, jadi gue ngasih lo kado. Emangnya sejak kapan ada orang ultah malah ngasih kado? Bukannya kebalik? Ornag ultah dikasih kado?
Dimakan ya cantikk, gue udah bikinin loini. Lah emangnya ada yang nyuruh dia gitu? Ga jelas banget tiba tiba ngasih makanan.
Jangan lupa dibaca, diterapkan dikehidupan lo juga. Oke... Nilam agak menerima dan suka untuk yang satu ini.
Nilam membolak balik buku yang diatas kotak itu. Buku berjudul "Aisyah", sungguh, ini buku yang memang menarik menurut Nilam. Sebenarnya Nilam tidak pernah membaca buku selain buku pelajaran, namun, sepertinya Nilam tertarik untuk ini...
