Chapter 3

1.4K 72 0
                                    

"bang! Tolong jagain chenle dulu bentar ya"kata haechan yang sudah siap² untuk pergi mandi.
"Iya! Cepetan ya,Abang hari ini masuk kantor pagi" balas Mark yg sudah siap berangkat.
"Iya! Cuman bentar kok". balas haechan.

Selama menunggu haechan. Mark  menjaga chenle agr tidak terbangun tpi tiba2 chenle menangis dan membuat Mark bingung harus berbuat apa. Ia berusaha mengajak chenle berkomunikasi namun tidak juga berhenti menangis,sudah berbagi cara yang Mark lakukan untuk menghibur anaknya agar berhenti menangis dan Akhirnya Mark menggendong nya ternyata dalam sesaat tangisan chenle mulai berhenti.

"Rupanya kamu ingin digendong Daddy ya" katanya sembari mengajak bicara. Entahlah bahasa apa yg dikatakan Mark, yang pasti hanya chenle yg mengerti apa yg dikatakan Daddy nya itu.

Mark yg melihat anaknya tertawa lucu membuatnya semakin betah di rumah dan tidak ingin meninggalkannya. Tapi yang namanya suami pastinya harus menafkahi istri dan anaknya,mau tidak mau harus mau.
Tanpa disadari waktu sudah pukul 07:45 Mark yg menyadari itu ,ia langsung meminta haechan untuk segera keluar dari kamar mandi.
" Yang ! Udah belum. Abang harus pergi kerja , hari ini Abang ada rapat penting '' teriak Mark dengan mengedor-ngedor pintu kamar mandi.
"Aduh Abang gmna sih! Cuman bentar aja ,aku belum selesai ni" ucap haechan dengan tubuh telanjangnya yang tdk tertutup satu helai kainpun.
Mata Mark langsung melotot setelah melihat tubuh haechan yg sexy dan pantatnya yg bahenol bagaikan cendol membuat Mark berulang-ulang menelan air ludahnya dan seperti biasa disaat dirinya sedang terburu-buru ada saja godaan yg menimpanya dan godaan itu adalah orng yg ada didepan matanya.

"Ya ampun yang! knpa gak pake handuk! Gimana kalau nanti diliat orang"
" Kan cumn ada Abang doang! Jadi gk perlu malu " ucap haechan dengan Santai.
" Kamu ini ya! Buruan mandinya. Abang hari ini ada rapat " katakan yg sdikit mrasa kesal.
"Iya iya, sini anaknya ! Abang hati-hati ya dijalannya" katajn haechan.
" Iya sayang ! Muach " kecup Mark.

Akhirnya mau tdk mau haechan hrus menghentikan mandinya dan beralih menjaga chenle.

"Anak Buna makin ganteng! Anak Buna makin manis" lelucon haechan mengajak chenle berkomunikasi.Dan entah apa yang dikatakan mereka yang pasti hanya chenle dan haechan yg mengerti.

Disisi lain ada Jeno yang sedang kebingungan,dia terus diam tanpa mengatakan sepatah kata pun.
" Jeno jawab! Aku mau kamu tanggung jawab "
" Jeno ! Jeno jawab ?".
Satu katapun tak terucap dari mulutnya,Jeno hanya terdiam dan memikirkan apa yg sudah ia perbuat sehingga membuat Jaemin hamil di luar nikah karna dirinya.
" Kalau kamu gak mau bicara! Aku bakalan bunuh diri disini " ucap jaemin yg langsung diam di tengah² jalan.
Dari jarak 45 km ada mobil truk yg melaju dengan kecepatan tinggi, Jaemin yg tau tentang itu ia menutup matanya dan sudah siap tertabrak mobil,namun sayangnya itu gagal. Jeno langsung meraih jaemin dan membawanya kepinggir jalan dan langsung memeluknya.

" Aku janji! Aku akn bertanggung jawab atas anak ini " ucp Jeno meyakinkan jaemin.
" Kamu janji " .
" Aku janji, tpi seblm itu aku harus mengatakan yang sebenarnya pada kakakku " ucap jeno dengan wajah sedikit khawatir.
" Baiklah! Aku akan memberimu waktu 1 hari untuk mengatakannya pada kakakmu " balas jaemin.

" Kalau gtu ayo Kita pulang! Hari sdah Sangt panas " ucp Jeno .
" Ayok " balas jaemin.

Dan ditempat lain ada Mark yg sibuk dengan pekerjaannya! Sesekali dia teringat dengan peristiwa tadi pagi saat haechan tidak menggunakan apapun dan hal itu membuat Mark menjadi tidak bisa konsentrasi dan pikirannya sllu mengatakan ingin segera pulang.

Markhyuck FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang