1. Meet

66 6 3
                                    

••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Nb:kalo ada typo tolong ingatkan, thank you.

Laki-laki dengan balutan seragam sekolah yang kusut, baju yang di keluarkan, membuat nya terkesan seperti murid nakal. Tapi memang itu kenyataannya.

Sagara Zelvino Diningrat Cucu dari kepala Yayasan SMA Kristal, membuat perlakuannya selalu semena-mena kepada setiap siswa.

Tiada hari tanpa membully, 'Monster Kristal' itulah julukan yang diberikan para siswa khusus untuk Sagara.

"Tongkat baseball!" Triak Sagara.

"Siap bos!" Balas Nemo selaku sahabat Sagara. Nemo melemparkan tongkat baseball ke arah Sagara yang tengah menunggangi motor sport nya.

Dengan sigap laki-laki itu menangkap nya. keadaan di jalanan depan SMA Kristal sangat ricuh dan membuat kemacetan yang cukup panjang. Entah apa yang membuat SMA Galaksi tiba-tiba menyerang SMA Kristal, dan kini terjadilah Tawuran yang membuat jalanan macet.

Para pelajar saling serang, beberapa diantaranya terluka. Sampai pada akhirnya suara sirine mobil polisi membuat kegiatan mereka terhenti, dan berlarian kesana kemari untuk menghindari kejaran polisi.

Begitu juga dengan Sagara, laki-laki itu dan kawanannya berpencar. Sagara melajukan motor sport nya dengan kecepatan tinggi. Sampai akhirnya ia berhenti di depan sebuah minimarket yang cukup jauh dari lokasi tawuran.

Laki-laki itu turun dari motornya memasuki minimarket untuk membeli minuman Coca cola, setelah mengambil, ia bergegas ke kasir untuk membayar.

Sagara keluar dari minimarket sembari meneguk minuman kaleng yang ia beli.

Brukkk

"Goblok! punya mata gak Lo?" Umpat Sagara yang terjatuh karena bertabrakan dengan seseorang.

Laki-laki itu perlahan bangkit, mengibaskan seragamnya yang basah akibat tumpahan Coca-Cola.

Ia kemudian mendongak, menatap siapa yang berani menabraknya. Seorang gadis dengan kunciran kuda, mengenakan kaos polos kebesaran dan celana trening, tak lupa tongkat yang di pegang gadis itu.

"M-maaf mas, saya benar-benar gak sengaja" ujarnya panik, pandangannya lurus, meraba keberadaan Sagara.

Dia- Buta?

Sagara berdehem, mengambil kaleng minuman yang tergeletak di lantai, lalu membuangnya ke tempat sampah.

"Iya" balasnya singkat, dan langsung melenggang pergi begitu saja.

Sagara melajukan motornya menuju rumah pribadi yang tak jauh dari minimarket tadi. Laki-laki itu berhenti di depan gerbang rumahnya, lalu mengeluarkan rokok dan korek dari saku celana.

Ia akan merokok sebentar disini, sembari duduk santai di atas motor.

Selang beberapa menit, puntung rokok nya sudah pendek, ia lalu membuang dan menginjak sisa rokok miliknya.

Namun netranya tiba-tiba menangkap sosok gadis familiar yang tengah berjalan sendiri membawa kresek berlogokan nama minimarket. Jangan lupakan tongkat yang ia gunakan untuk meraba jalanan.

Sagara terpaku sejenak, gadis yang tadi menabraknya, ah lebih tepatnya dirinya yang menabrak gadis itu.

"Woy buta!" Panggil Sagara.

Gadis itu sontak berhenti dari langkahnya, Sagara turun dari motor kemudian menghampiri sang gadis di sebrang jalan yang cukup sepi itu.

"Lo bawa apaan?" Dengan isengnya Sagara mengambil kantong kresek yang gadis itu bawa.

"E-eh"

Laki-laki itu membuka kantong kresek berwarna putih tersebut ternyata berisi tiga buah susu kotak dan beberapa makanan ringan.

" Gue minta satu, itung-itung ganti minuman yang tadi jatoh gara-gara Lo tabrak" ujar Sagara lalu mengembalikan kantong kresek tersebut setelah mengambil 1 buah susu kotak rasa coklat.

"T-tapi itu-

"Woy Aludra! Lama banget si Lo!" Teriak salah seorang pria dari ujung.

'Oh namanya Aludra' batin Sagara.

"M-maaf kak Davin" gadis bernama Aludra itu berjalan meninggalkan Sagara menghampiri sang kakak yang tengah menunggu di depan.

"Mana sini!" Pria yang notabenenya kakak Aludra itu merampas kantong kresek dari tangan Aludra.

"Ini kenapa susu kotaknya kurang satu?!"

"Mau maling Lo?"

Plak

"Udah buta, gak guna, gak becus lagi! Najis gue punya adek kaya Lo!" Davin menampar pipi Aludra.

"Mati aja Lo sekalian!!"

Brak

Lagi, Aludra di dorong hingga tersungkur diatas aspal.

Di sisi lain, Sagara yang sedari tadi memandangi pertengkaran antara kakak beradik itu kemudian mengernyit. Ia berjalan menghampiri Aludra yang kini terduduk sambil menangis.

"Sorry" ujar Sagara, lalu memegang telapak tangan Aludra dan membantunya untuk berdiri, ia juga mengambilkan tongkat milik Aludra.

"Aku yang minta maaf karena tadi nabrak kamu di depan Minimarket" ujar gadis itu dan langsung menghapus air matanya, wajahnya yang tadi sembab kini berganti menjadi cerah.

"Ini susu kotak Lo, gajadi deh gue cuman iseng" ujar Sagara menyodorkan susu kotak yang tadi ia ambil.

"Gapapa itu buat kamu aja, itung-itung ganti minuman yang tadi aku jatuhin" ujarnya menolak.

"Aku harus pergi nih, makasih ya udah nolongin aku" Ujar Aludra dengan senyum mengembang.

Aludra berjalan perlahan, pandangannya lurus, telapak tangannya memegang tongkat digunakan untuk meraba jalanan.

Sementara Sagara terpaku, menatap punggung Aludra yang perlahan menjauh. Laki-laki itu kemudian menatap susu kotak yang berada di tangannya.

Ia memegang dada kirinya, kenapa jantung berdetak kencang?

****
Tbc

GIMANA2??? MAAP KALO FEEL NYA GADAPET, HUHU SAYA GABUT MAAF KALO GAJE YA BESTIE😭

Jangan lupa VOTE COMENT 😾

BLIND FAIRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang