•
•
•
•"Kan gue mau nganterin Lo" ujarnya dengan percaya diri.
"Tapi aku udah-"
"Al! Yok pulang" ucapan Aludra terpotong kala sosok laki-laki mengenakan balutan seragam OSIS di lengkapi Jas berwarna biru dongker tengah turun dari sepeda miliknya kemudian menghampiri Aludra.
"Alaska kok kamu pulangnya cepet? Jangan-jangan kamu minggat ya?!" Ujar Aludra dengan raut curiga.
"Engga, tadi guru-guru emang ada rapat dadakan Al jadilah murid-murid disuruh pulang cepet" jelas laki-laki bernama Alaska tersebut.
"Yaudah kalo gitu, yok pulang sekarang" ujar Aludra.
"Al! Gue gimana? Ni cowok siapa Al?" Tanya Sagara dengan nada posesif.
Alaska menatap Sagara dari ujung kaki hingga ujung kepala, alis Alaska mengernyit seperti pernah bertemu dengan laki-laki di hadapannya ini.
Ah benar Sagara, Alaska baru menyadari Sagara satu sekolah dengan dirinya. Laki-laki Si pentolan sekolah, king of bully, Monster Kristal, tukang tawuran, tukang ribut. Itulah yang ada di pikiran Alaska mengenai Sagara.
"Gue? Gue cowoknya Aludra kenapa?"ujar Alaska dengan nada menantang.
"Apa maksud dan tujuan Lo kesini?" Tanya Alaska dengan wajah datar nya, ia takut jikalau Sagara melakukan sesuatu pada Aludra
"Aska-"
"Ssst Lo diem Al!"
"Gue? Gua mau rebut cewek Lo itu!" Tunjuk Sagara kepada Aludra.
Alaska tersenyum meremehkan. "Cowok kaya Lo? Mau rebut Aludra?"
"Gue yakin Lo cuma mau jadiin Aludra mainan kan?" Alaska terkekeh, melihat raut wajah Sagara yang menahan amarah. Sagara menyadari bahwa Almamater yang di gunakan Alaska adalah Almamater SMA Kristal
Tanpa ba-bi-bu Sagara melayangkan tinjuan ke wajah Alaska.
"Jaga omongan Lo!"
"Saga!" Pekik Aludra yang berusaha meraba keberadaan mereka untuk melerai.
"Aludra! Selama janur kuning belum melengkung gue bakal berusaha dapetin Lo!" Ujar Sagara.
Aludra tidak peduli dengan ucapan laki-laki itu, ia berusaha meraba keberadaan Alaska.
"Alaska!"
"Gue disini Al" Alaska meraih telapak tangan Aludra.
"Yok sekarang pulang dari pada ngurusin cowok gajelas kayak dia" tunjuk Alaska dengan nada sinis, sambil mengusap sudut rahangnya yang terasa nyeri karena pukulan Sagara.
"Tapi Al, aku harus ngomong dul-"
"Husttt udah! Nurut sama gue kita pulang" ajak Alaska.
Sebelum laki-laki itu pergi, Alaska menatap Sagara dengan tatapan garang, Sagara pun tak gentar membalas tatapan Alaska.
"Denger, kalo Lo berani macem-macem sama Aludra, atau jadiin Aludra mainan Lo, gue gak akan segan-segan buat ngelawan Lo sekalipun Lo cucu dari Ibu Yuri." Ujar Alaska dengan penuh tekanan.
Laki-laki menggandeng tangan Aludra membantu nya membawa keranjang bunga. Lalu membawa pergi Aludra menggunakan sepeda miliknya. Meninggalkan Sagara yang terdiam dengan tangan terkepal menatap kepergian Alaska dan Aludra yang tengah berboncengan.
"Jadi? Gue jatuh cinta sama cewek orang?" Sagara terkekeh miris, sekalinya mendapatkan cinta pertama. Gadis itu justru sudah mempunyai pacar.
Laki-laki dengan balutan kaos hitam itu memutuskan untuk pergi menuju rumah pribadinya. Motornya melaju cukup kencang, hingga sampailah Sagara di depan rumahnya.
Namun saat hendak membuka pagar, netranya memicing kala melihat Aludra dan Alaska- cowok yang mengaku sebagai pacar Aludra itu memasuki sebuah rumah.
"Itu rumah Aludra? Terus kenapa cowok nya ikut masuk?" Gumam nya.
"Maybe cuma mau main?" Sagara mengedikan bahu nya acuh.
Usai membuka gerbang, Sagara memasukkan motornya ke dalam garasi. Kemudian membuka pintu rumah dengan kunci. Rumah tersebut di berikan oleh Neneknya, karena tak rela jika cucu nya itu harus tinggal di kos-kosan. Tempat tinggal Sagara cukup jauh dari SMA Kristal, maka dari itu neneknya membelikan rumah yang agak dekat dengan sekolah agar Sagara tidak kewalahan ataupun terlambat saat berangkat sekolah.
Tak menyangka rumah Sagara ternyata cukup dekat dengan rumah Aludra. Hanya berjarak sekitar 50 meter saja.
Sagara memasuki rumahnya dengan langkah kecil, kepalanya masih menoleh kesamping memperhatikan rumah Aludra. Namun selang beberapa detik laki-laki yang mengaku sebagai pacar Aludra itu keluar dengan pakaian yang kini berganti menjadi kaos berwarna hitam yang sedikit pudar dan celana bahan seperti mata kaki tak lupa laki-laki itu juga membawa tas ransel.
Mata Sagara menyipit, tubuhnya bersembunyi di dalam tembok. Kini dirinya persis seperti mata-mata. Laki-laki yang ia ketahui sebagai pacar Aludra itu mengayuh sepedanya dan pergi meninggalkan Aludra seorang diri.
Kesempatan itu ia gunakan untuk berjalan mendekat ke arah Aludra.
"Oii!"
Gadis itu menoleh dengan pandangan lurus, menaikkan alisnya seolah paham dengan suara yang memanggilnya.
****
TbcTRIMAKASIH JANGAN LUPA PENCET BINTANG YA ZHEYENG. 🍓
KAMU SEDANG MEMBACA
BLIND FAIRY
Teen FictionSeorang gadis buta mampu mengubah kehidupan seorang Sagara Zelvino Diningrat yang notabenenya adalah pentolan SMA Krystal. Hari-hari nya yang dulu sering membolos untuk membuat kekacauan, kini perlahan berganti membolos untuk menjumpai Peri Cantik n...