[4] Squad

67 15 8
                                    



"Gitaaaa~" Teriak Yujin berlari di koridor mengejar cewek berambut panjang di depan nya. Setelah berhasil mengejar, ia langsung menarik dan merangkul cewek itu.

"Nebeng ya, ehehe.. " Katanya menggerakan kedua alisnya. "Kak Isyena gak mau balik masa" Lanjut Yujin merajuk kecil menyebutkan nama sang kakak yang kebetulan juga sekolah di Satria Mandala.

"Lah gua juga gak mau balik, ntar sore cheers latihan" Sahut Gita tenang.

Yujin berdecak pelan, "Elah kan sore latihan nya, balik dulu lah" Bujuknya.

"Males balik"

"Terus gua balik gimana??? " Rengeknya. Dulu walaupun satu perumahan, Yujin dan Gita tak terlalu dekat, hanya sebatas tetangga saja, tapi semenjak mereka satu sekolah juga satu kelas, sekarang keduanya sudah layaknya seperti teman dekat.

"Si Yena jadi kakak emang gak guna, " Lanjut Yujin jadi misuh-misuh sendiri. "Gua ngerasa kalo gua sama dia gak ada hubungan darah, masa tega banget ninggalin gua tadi anjirrr???" Curhatnya, teringat dengan tadi pagi ia datang terlambat.

"Hellow.....kek....buseeet dahh tega banget sampe gak ada bangunin gue sama sekali tadi pagiii!!" Jelas Yujin dengan gemas penuh dendam. Gita disisinya hanya diam mendengarkan ocehannya.

"main tinggal aja!!!Terus sekarang gue minta anterin pulang aja gak mau, gua jadi makin yakin kalo ternyata dia tuh cuma anak pungutnya bokap nyokap gue"

"Lo kali yang anak pungut" Sahut Gita terkekeh kecil.

"He anjir" Yujin langsung tertohok, dengan wajah sedih dibuat-buat, ia melepaskan rangkulan nya. Gita yang awalnya cuma terkikik kecil jadi tertawa.

"Ojol aja gak sih? " Saran Gita.

Keduanya jadi memelankan langkah saat akan menuruni tangga, banyak murid dari kelas X3 juga yang baru keluar kelas dan sedang menuruni anak tangga.

"Malesss" Balas Yujin melemaskan kedua bahunya, menghentak-hentakan kakinya yang sedang menuruni anak tangga.

"Yaudah gak usah balik, temenin gue yuk ke kantin" Ajak Gita dengan wajah sumringah.

"Eurghh maless" Balas Yujin lagi dengan nada yang sama. "pengen balik terus tidur" Anak yang tidak punya ektrakurikuler ya begitu.

"Buru-buru, cewek jalannya lelet amat kek siput hamil" Suara Samuel di belakang membuat keduanya malah berhenti dan menoleh.

"Gak usah songong ya lu, kaki gua sama punya mahesa aja panjangan kaki gua! " Kata Yujin tak terima, agak mendongak menatap sebal Samuel yang berdiri di dua anak tangga diatasnya nya.

"Padahal gua diem loh" Tiba-tiba Mahesa melongok di belakang tubuh Samuel, membuat Yujin langsung mengatupkan bibir.

"Udah-udah ayo, jangan ribut di tangga" Lerai Adam yang berdiri disisi Samuel, lalu tiba-tiba Adam dengan reflek cepat, menarik bahu Gita untuk merapat dengan Yujin saat ada Anak kelas lain yang melewati mereka, berlari menuruni anak tangga.

"Elah jangan lari-lari woey, ini tangga, jatuh baru tau rasa" Omel Mahesa dibelakang yang juga kaget sempat tersenggol anak itu, untung ada Asa disisi yang menariknya.

𝘽𝙧𝙪𝙠𝙠

"Buset dah. Baru juga dibilangin"

"Ucapan adalah doa sobat" Kata Asa menyahuti Mahesa.

Anak yang tadi berlari ternyata benar-benar terjatuh tepat di depan Yujin dan Gita, sampai membuat beberapa anak yang berjalan di depan melongok kearah mereka karena kaget. Tapi sepertinya anak itu sedang terburu-buru, tanpa memperdulikan tatapan aneh anak-anak lain, ia dengan cepat bangun dan kembali berlari.

YOUTH;X-2 [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang