Keadaan kelas X-2 terpantau sepi, karena anak kelas sudah menyebar keluar, entah itu pergi ke kantin, atau sekedar pergi keluyuran dilingkungan sekolah, mencari mangsa untuk dijadikan gebetan. Cuma ada beberapa murid yang masih ada di kelas.
Seperti Gita yang sedang tertidur di meja nya. Penampakan yang amat langka sebenarnya, apalagi tadi pagi si anak teladan itu memang hampir datang terlambat . Sungguh bukan seorang Anggita Maharani sekali. Masuk kelas bertepatan dengan bel berbunyi.
Beralih dari Gita yang sedang tertidur, ada beberapa anak cowok yang sedang leha-leha santai, di belakang kelas dekat lemari loker. Jay dan Adam yang sedang berterlungkup di lantai menonton Youtube bersama lewat handphone Jay. Lalu ada Samuel dengan game-nya, duduk lesehan sambil bersandar pada lemari loker. Disamping Samuel, ada Asa yang sedang asik men-scroll sosmed burung biru gendut, sesekali mulutnya mengunyah roti ditangannya.
"Lo tumben masih disini dam? " Celetuk Samuel tiba-tiba, matanya sempat melirik kearah Adam sebelum kembali fokus dengan handphonenya. Ya, heran aja, Adam yang biasanya tiap jam istirahat langsung pergi keluar kelas, tiba-tiba jadi betah dikelas. Mana dari pagi temannya itu sudah terlihat mendung.
Adam yang ditanya, tak langsung menjawab, pemuda yang sekarang sudah mengubah posisi jadi telentang di lantai kelas itu terdiam, lalu menghembuskan nafas berat.
"Diluar banyak butiran debu, gue takut jatuh tak bisa bangkit lagi. " Katanya, Jay yang disisinya langsung menoleh geli. Samuel mengumpat. Sedangkan Asa, tersedak rotinya ikut merasa geli mendengar jawaban sang sobat.
"Dangdut paraaahh" Cibir Jake yang baru kembali dari kantin berjalan mendekat, diikuti Aiden, Mahesa dan Sony dibelakangnya.
"Lah, udah lu keliling nya Son? " Tanya Jay saat melihat si anak baru itu, ikut duduk disisi Aiden yang sedang memberikan minuman pesanan Asa dan Samuel yang sekarang sudah berhenti bermain game-nya.
"Males" Kata Sony menggeleng kecil. "Panas. Ntar ajalah sore, sekalian cari eskul" Lanjut nya, lalu men-selonjorkan kedua kakinya. Mahesa yang baru mendudukkan pantatnya di sisi Adam, langsung ternganga kecil melihat nya.
"Buset kaki luuu. Itu lu apain bisa sepanjang ituu?!! " Tanya Asa yang juga ikut memperhatikan gerak-gerik si anak baru sejak tadi.
"Dikasih pupuk banyak-banyak" Jawab Sony asal.
"Eskul yang paling rame di sini apaan dah? " Lanjut Sony buru-buru mengalihkan pembicaraan. Sudah bosan melihat reaksi berlebihan orang-orang soal kaki panjang nya, atau tubuh tingginya itu, yang setinggi harapan orang tua.
"Cheers" Sahut Jake kalem duduk di sisi Jay, "Lu gabung jadi anak cheers aja, cocok." Usulnya, buat anak-anak lain langsung menoleh kaget, terutama Sony jadi mendelik kecil.
"Lah anjir, gua cowok masa ikutan Cheers? "
"Dih lu belum pernah liat cowok cheers ya!? "
"Gua malah ngebayangin dia pake rok mini. " Celetuk Adam tiba-tiba buat yang lainnya jadi menoleh kompak. "ah sial!!" Adam langsung menutup kedua matanya dengan tangan, dan mengerang geli berusaha menghilangkan bayangan menggelikan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUTH;X-2 [HIATUS]
FanfictionCuma kelas biasa yang penghuninya tak pernah akur. Pengen kompak, tapi kok ujungnya malah baper-baperan. Friendzone dimana-mana. ___ 𝙒𝙖𝙧𝙣⚠️16+ 𝙃𝙖𝙧𝙨𝙝 𝙒𝙤𝙧𝙙𝙨 ‼️ 𝙀𝙣𝙜𝙡𝙞𝙨𝙝 𝙗𝙧𝙤𝙠𝙚. ___ Cr. Pinterest