[6] Anak Baru

65 13 14
                                    





Yuna berjalan tenang di koridor, sesekali tangannya menepuk-nepuk pelan bagian bawah matanya yang terasa bengkak, bukan bagian bawah saja tapi juga kelopak matanya yang terasa berat, efek nangis semalaman.

Yuna mendengus pelan saat kembali mengingat ending drama yang ia tonton semalam, masih tak rela. Andai aja Yuna tau kalau ujung ending drama favorit nya bakalan sad ending begitu, Yuna gak bakalan nonton tadi malam.

Saat 3 langkah lagi ke pintu kelas, Yuna mendadak berhenti dan berbalik, membuat cowok yang sibuk merunduk mengekor di belakangnya mengumpat kaget, hampir menjatuhkan handphone ditangan nya.

"Napa?? Mau ke toilet lagi!?! " Tanya Jay kesal, karena sejak tadi cewek di depannya itu beberapa kali bolak balik ke kamar mandi. 

Yuna berdecak pelan, "ini mata gua beneran keliatan bengkak gak sih? " Tanyanya merenggut kecil, takut diolok-olok anak kelas.

Jay yang mendengar pertanyaan itu untuk yang ke sekian kalinya, terdiam sesaat. Kira-kira kalimat apa yang diharapkan cewek di depannya itu.

Jay menghembuskan nafas berat dan maju selangkah, menyipitkan mata menatap lekat kedua mata Yuna lebih dekat.

Yuna yang sadar posisi mereka terlalu dekat, dengan kesal menabok kening cowok itu sampai cowok itu termundur kaget.

"Ck.. Biasa aja, gak keliatan bengkak" Balas Jay cuek, melengos pelan kembali sibuk merunduk pada handphone di tangannya. "cuma...ya..sipit kek orang bangun tidur" Lanjut nya usil.

"Ih anjirr serius Jay!! "

"Iya beneran anjir!!!" Balas gemas Jay, kembali menatap lurus Yuna, lalu salah satu tangannya terangkat mengacak-acak rambut Yuna sampai membuat wajah cewek cantik di depannya itu tertutup rambut. "Udah, sans aja, si 𝘪𝘵𝘶 juga gak bakalan merhatiin mata lu jadi gosah ge-er -AJIG ARGHH! "

"Gak guna lo!! " Kesal Yuna setelah menendang tulang kering cowok di depan nya.

Sementara Jay di depannya sudah memasang wajah nelangsa menatap nya.

"Pliss Yunn stop KDRT-in guaaa! " Prustasi Jay lebay. Pusing juga, pagi-pagi sudah harus menghadapi tingkah gak jelas cewek di depannya. Lagian Jay heran, masa cuma gara-gara Drakor doang sampai nangis semalaman, cih lemah.

Yuna yang sebal langsung melengos, kembali berbalik berjalan menuju kelas. Lagi-lagi rambut panjangnya yang bisa menjadi penyelamatnya. Emang ya, mau temenan sama siapapun pasti ada plus minusnya, mau itu temenan sama cewek atau temenan sama cowok. Salah satu contoh minus temenan sama cowok tuh, cowok terlalu jujur dan tak mengerti apa maunya cewek.
Yuna sebagai cewek, pengen Jay yang katanya teman yang baik tuh, harusnya beri semangat atau solusi kek, bukannya malah ngeledek.


Jay yang melihat Yuna sudah memasuki kelas langsung menyusul, dan saat ia masuk kelas, Jay langsung mendelik saat menyadari suasana kelas tak seheboh biasanya.

Jay bisa mendengar suara merdu Adam dipojokan yang sedang bermain dengan gitar nya.

"𝘔𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯 𝘪𝘯𝘪 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨 𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘬𝘥𝘪𝘳 𝘬𝘶, 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯𝘨𝘨𝘶𝘮𝘪 𝘵𝘢𝘯𝘱𝘢 𝘥𝘪𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪, 𝘵𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘱𝘢 𝘣𝘢𝘨𝘪𝘬𝘶, 𝘈𝘴𝘢𝘭 𝘬𝘢𝘶 𝘱𝘶𝘯 𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱𝘮𝘶~~"

Begitulah kira-kira penggalan lirik lagu yang sedang dinyanyikan Adam, Ungu- Cinta dalam hati.

"Busettt. Pagi-pagi udah mendung aja nih" Celetuk Jay, masih berdiri di dekat pintu.

YOUTH;X-2 [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang