"Udah seneng lo? ", Tanya Jay menatap malas cewek bermata tajam di depannya, sibuk mengunyah, pipinya penuh, sampai membuat pipi cewek itu jadi terlihat bulat.
Yuna tak menjawab, hanya mengangguk riang, kembali mengambil potong pizza di depannya.
Jay mendengus melihat nya, lalu merebahkan tubuhnya di rumput-rumput taman.
Keduanya sedang berada di taman belakang gedung kelas 10. Tamannya cukup luas, bisa dibilang lapangan juga. Sebenarnya tiap gedung kelas di Satria Mandala, memiliki taman depan dan taman belakang masing-masing. Tapi taman belakang gedung kelas sepuluh lebih luas dari yang lainnya.
"Laper doang ampe pake drama segala lu" Lanjut Jay jadi mencibir.
Yuna yang ingin memasukkan potongan pizza kedalam mulut nya jadi terdiam, berdecak pelan, meletakkan potongan pizza itu keatas kotak kemasan dengan lesu, wajahnya kembali murung.
Jay yang tak sengaja melihatnya langsung panik seketika.
"IYA-IYA MAAF TUAN PUTRI, BECANDA! " Katanya, tapi Yuna masih murung menatap tak minat box pizza yang isinya sudah hampir habis setengah nya itu."Lo kenapa sih?? " Tanya Jay tak habis pikir dengan tingkah aneh Yuna hari ini.
"Yun, lanjut gak lo? " Titah Jay menggerakkan dagu kearah pizza sambil melototi cewek itu, tapi Yuna balas menatapnya tajam.
"Abisin Yuna~~" Bujuk Jay lagi, bangun dari posisi tidurannya. "Gua butuh perjuangan buat delivery enih pizza" Lanjut nya, menyodorkan potongan pizza kedepan mulut Yuna, tapi langsung ditepis cewek itu.
Jay mendengus kasar. Yuna tidak tau apa, Jay butuh perjuangan buat nyamperin Abang GO-FOOD di depan gerbang, karena si Abang tidak bisa masuk ke area sekolah.
"Lo tuh gak ngerti Jay" Kata Yuna pelan, Jay langsung mendongak.
"Iya cantik, kenapa?? Apa yang gak Abang ngerti? " Tanya Jay selembut mungkin, walau jelas itu dibuat-buat. Tapi setidaknya Jay sedang berusaha untuk mendapatkan kejelasan cewek di depan nya.
"Lo tuh gak ngerti" Ulang Yuna lagi, buat Jay semakin gemas.
"Iya apaaa?!! Kenapa?? "
"Lo gak bakalan ngertiii!! "
"ARGH Anjerrr!! " Jay langsung koprol di rumput taman, saking gemesnya dengan tingkah aneh Yuna. Ini mungkin alasan buku '𝘌𝘷𝘦𝘳𝘺𝘵𝘩𝘪𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯 𝘬𝘯𝘰𝘸 𝘢𝘣𝘰𝘶𝘵 𝘸𝘰𝘮𝘦𝘯' Yang memiliki 100 halaman itu tetap kosong. Karena nyatanya Cewek itu memang susah sekali dipahami, susah dicari tahu apa maunya. Contohnya cewek yang bersama Jay sekarang.
"Lo tuh kenapa sih anjjjiiiiir?!! Cerita-cerita!!. Lo bilang gue gak bakalan ngerti.. Yaudah kasih tau gue apaan!! Biar gue ngerti. Jangan bertingkah gak jelas kek gini yuuuun!! " Omel Jay panjang lebar dengan gemas.
"Kok lo marahin gue sih? "
Sigh. Kedua tangan Jay langsung menjambak rambutnya sendiri. Sudah tak tahan mengahadapi cewek di depan nya.
"lo lagi PMS ya?!! " Tudingnya dengan mood jelek Yuna pagi ini. Lalu berikutnya Jay teringat sesuatu, tapi rada konyol juga sih kalau dipikir-pikir, tapi tak ada salahnya juga bertanya.
"Lo.......
cemburu gua bonceng Naila tadi pagi? "
"Apasih bangsat!?!" Kata Yuna mendelik galak.
"Nah gitu dong mengumpat" Ucap seorang cowok yang berjalan mendekati keduanya, tangan kanannya membawa satu plastik putih berisi 3 botol air mineral.
Jay menghembuskan nafas kasar lalu kembali merebahkan tubuhnya dirumput taman. "Noh urusin Ga, gua nyerah" Katanya, menunjuk kecil kearah Yuna.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUTH;X-2 [HIATUS]
Fiksi PenggemarCuma kelas biasa yang penghuninya tak pernah akur. Pengen kompak, tapi kok ujungnya malah baper-baperan. Friendzone dimana-mana. ___ 𝙒𝙖𝙧𝙣⚠️16+ 𝙃𝙖𝙧𝙨𝙝 𝙒𝙤𝙧𝙙𝙨 ‼️ 𝙀𝙣𝙜𝙡𝙞𝙨𝙝 𝙗𝙧𝙤𝙠𝙚. ___ Cr. Pinterest