Selepas perkenalan itu Aisyah diminta duduk di dekat Yaya dan Ying (jadi konsep posisi duduknya itu satu meja panjang 3 murid)
.
.
skip
Waktu istirahat pun kembali datang,dan seluruh murid keluar seperti seekor bebek yang dilepas dari kandangnya menuju kantin buat mengistirahatkan otak dan mengisi perut mereka
Begitu juga yang dilakukan oleh Halilintar dan dua adiknya serta murid baru yang bernama Aisyah
Tetapi berbeda dengan yang lain Aisyah tidak pergi ke kantin dan menolak ajakan Yaya dengan halus karena dia membawa bekal, Halilintar juga sama dia tidak pergi ke kantin karena katanya malas dan hanya meminta Taufan membelikan makanan untuknya
Jadi sekarang hanya tersisa Halilintar dan Aisyah dalam kelas, dan keadaan disana sunyi karena tidak ada yang memulai perbincangan,karena kita tau sendiri bahwa Halilintar tipe orang yang cuek sedangkan Aisyah menjaga sikap pada lelaki yang bukan Mahram nya (perempuan idaman memang)
Awalnya Halilintar hanya menatap keluar jendela sehingga dia kembali tertuju memandang Aisyah yang tengah mengeluarkan bekal nya, Halilintar seketika merasa bingung melihat Aisyah
Author POV end
Halilintar POV
Aku kembali memandangi murid baru itu dan mulai bertanya-tanya bagaimana caranya dia makan dengan cadarnya itu? apakah mungkin cadar yang dia gunakan itu harus dilepas?
Lalu pikiran aku hilang dan aku pun terkejut saat dia menyadari aku memandangi nya, seketika itu juga lah aku mengalihkan pandanganku ke arah yang lain tetapi perempuan itu mengatakan
"Kalau punya pandangan tolong dijaga ya, tuan mata merah"-katanya padaku
Sikap ku berubah menjadi jengkel karena ucapannya tersebut, maksudnya dia bilang begitu apa,huh?! Wanita ini ternyata sombong juga
"Heh! Apa maksudmu mengatakan itu,huh!?"-tanyaku
"Maksudku adalah hanya untuk memperingati dirimu saja untuk selalu menjaga pandangan jika melihat perempuan, kau itu laki-laki kan?? Jadi seharusnya kau bisa jaga sikap, tetapi aku hanya mengingatkan saja"-katanya
Aku tidak mampu berkata-kata dan hanya mampu berdecih
'dasar sombong'-batinku kepada perempuan itu
.
.
Setelah beberapa lama sesaat percakapan itu, Gempa datang dan menghampiri Aisyah, biar ku tebak pasti mau caper itu yang terlihat jelas dipikirkan ku
Halilintar POV end
Author POV
Gempa berjalan ke arah Aisyah sembari tersenyum hangat lalu kemudian menyapa Aisyah dengan lembut
"Hai Aisyah, assalamu'alaikum"-sapa Gempa
"Iya, wa'alaikumussalam,ada keperluan apa??"-jawab Aisyah sembari bertanya kepada Gempa
"Ouh tidak,aku hanya ingin berkenalan dengan dirimu saja, Aisyah perkenalkan namaku Gempa"-kata Gempa
"Iya,salam kenal juga Gempa"-jawab Aisyah
"Ngomong-ngomong Aisyah boleh kah aku meminta tolong kepada dirimu?"-tanya Gempa
"Minta tolong apa ya?"-tanya Aisyah balik
Lalu dengan segera Gempa mengambil secarik kertas dari buku yang sedang ia pegang, lalu menuliskan sesuatu di kertas tersebut
"Ini silahkan kau baca saja ya, tapi kalau lebih lengkapnya kau bisa menghampiri ku nanti"-kata Gempa
"Berdua saja gitu?kalau itu aku ga bakal dateng nemuin dirimu,ga baik perempuan berduaan sama lelaki yang bukan Mahramnya"-kata Aisyah
"Iya kalau itu aku paham kok,tenang aja aku juga ajak kakakku kok jadi tidak perlu khawatir"-jawab Gempa
"Kalau aku ajak Yaya tidak apa kan?"-tanya Aisyah
"Iya tidak apa"-jawab Gempa
"Baiklah"-ucap Aisyah singkat
.
Halilintar melihat ke arah keduanya dengan perasaan seperti,eum.. ya gitu antara jengkel dan cemburu (?)
Setelah Gempa keluar dari kelas dan menuju kembali ke ruang OSIS (biasa kang sibuk) ruangan kelas kembali sunyi hingga..
"Eyyo Assalamu'alaikum epribadih...!Taufan yang tamvan nan rupawan kambek!!"-kata Taufan dengan riang gembira seperti ga ada beban idup
"Berisik fan"-kata Halilintar
"Ya ilah bang,kagak ada berisik segitu amat kali"-kata Taufan
"Hm"-ucap Halilintar
"Eh ada Aisyah"-kata Taufan
"Eum"-jawab Aisyah dengan hanya mengangguk
"etdah,keknya kalian berdua jodoh deh, sama-sama dingin amat"-kata Taufan
"Aku tidak mungkin berjodoh dengan wanita sombong seperti dia"-kata Halilintar
"Apa yang kau maksud dengan mengatakan hal itu ya??"-tanya Aisyah
"Bukan urusanmu"-jawab Halilintar sinis
Setelah Halilintar mengatakan itu Aisyah langsung tertunduk seakan dia mengingat suatu kejadi yang buruk untuknya
Taufan melihat perasaan Aisyah yang tiba-tiba berubah pun mengalihkan keadaan dengan mencoba mengajak Aisyah bicara
"Eum..eh Aisyah boleh aku minta bantuanmu??"-tanya Taufan
"Hm?bantuan apa??"-tanya Aisyah balik
"Begini.."-ucap Taufan lalu mengatakan permintaan nya dengan perlahan sembari menulis di kertas yang sama dengan yang Gempa buat untuk menulis permintaan tolong kepada Aisyah
Halilintar kembali merasa jengkel lalu mengalihkan pandangannya ke jendela saja
Author POV end
Halilintar POV
Tadi sama Gempa bicaranya, sekarang sama Taufan,terus siapa lagi,huh??
Aku tidak suka melihat nya bicara pada adik-adikku, ish apaan sih?! Aisyah kan hanya bicara pada Gempa dan Taufan karena dimintai tolong, kenapa aku bersikap begini????
Tch..
Ga mungkin aku menyukai gadis itu kan??ga mungkin,tch
Payah!
Lebih baik aku tidur saja daripada harus seperti ini, lagian apaan sih yang diinginkan Gempa dan Taufan?? Mereka benar-benar menjengkelkan
Aisyah, jika dipikir lagi dia memang berbeda dari yang lain, maksudku seperti ada hal yang lebih istimewa yang dimiliki olehnya
Arghhhh, aku kenapa sih sebenarnya?!!
Halilintar POV end
Author POV
Halilintar menundukkan kepalanya ke meja sembari menunggu bel masuk berbunyi dan baru saja dia ingin menutup matanya
Kringggg...
Yap bel masuk terdengar ditelinga nya
'Sialan emang'-batinnya
Ingin emosi ntar masuk ruang BK,ingin mengamuk lebih parah nantinya, Halilintar hanya mampu menerima nasib
TBC~
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi lebih baik berkat dirinya (Boboiboy Halilintar x Reader's)
Fanfiction~Slow Update~ {Muslim edition} Up selama bulan Ramadhan~ cerita baru again :3 edisi khusus untuk bulan Ramadhan (jadi up setiap bulan Ramadhan :>) ~~~~~~~~~ menceritakan tentang seorang lelaki remaja bad boy bernama Halilintar dengan gadis muslimah...