{2}

198 16 9
                                    

Selepas perkenalan itu Aisyah diminta duduk di dekat Yaya dan Ying (jadi konsep posisi duduknya itu satu meja panjang 3 murid)

.

.

skip

Waktu istirahat pun kembali datang,dan seluruh murid keluar seperti seekor bebek yang dilepas dari kandangnya menuju kantin buat mengistirahatkan otak dan mengisi perut mereka

Begitu juga yang dilakukan oleh Halilintar dan dua adiknya serta murid baru yang bernama Aisyah

Tetapi berbeda dengan yang lain Aisyah tidak pergi ke kantin dan menolak ajakan Yaya dengan halus karena dia membawa bekal, Halilintar juga sama dia tidak pergi ke kantin karena katanya malas dan hanya meminta Taufan membelikan makanan untuknya

Jadi sekarang hanya tersisa Halilintar dan Aisyah dalam kelas, dan keadaan disana sunyi karena tidak ada yang memulai perbincangan,karena kita tau sendiri bahwa Halilintar tipe orang yang cuek sedangkan Aisyah menjaga sikap pada lelaki yang bukan Mahram nya (perempuan idaman memang)

Awalnya Halilintar hanya menatap keluar jendela sehingga dia kembali tertuju memandang Aisyah yang tengah mengeluarkan bekal nya, Halilintar seketika merasa bingung melihat Aisyah

Author POV end

Halilintar POV

Aku kembali memandangi murid baru itu dan mulai bertanya-tanya bagaimana caranya dia makan dengan cadarnya itu? apakah mungkin cadar yang dia gunakan itu harus dilepas?

Lalu pikiran aku hilang dan aku pun terkejut saat dia menyadari aku memandangi nya, seketika itu juga lah aku mengalihkan pandanganku ke arah yang lain tetapi perempuan itu mengatakan

"Kalau punya pandangan tolong dijaga ya, tuan mata merah"-katanya padaku

Sikap ku berubah menjadi jengkel karena ucapannya tersebut, maksudnya dia bilang begitu apa,huh?! Wanita ini ternyata sombong juga

"Heh! Apa maksudmu mengatakan itu,huh!?"-tanyaku

"Maksudku adalah hanya untuk memperingati dirimu saja untuk selalu menjaga pandangan jika melihat perempuan, kau itu laki-laki kan?? Jadi seharusnya kau bisa jaga sikap, tetapi aku hanya mengingatkan saja"-katanya

Aku tidak mampu berkata-kata dan hanya mampu berdecih

'dasar sombong'-batinku kepada perempuan itu

.

.

Setelah beberapa lama sesaat percakapan itu, Gempa datang dan menghampiri Aisyah, biar ku tebak pasti mau caper itu yang terlihat jelas dipikirkan ku

Halilintar POV end

Author POV

Gempa berjalan ke arah Aisyah sembari tersenyum hangat lalu kemudian menyapa Aisyah dengan lembut

"Hai Aisyah, assalamu'alaikum"-sapa Gempa

"Iya, wa'alaikumussalam,ada keperluan apa??"-jawab Aisyah sembari bertanya kepada Gempa

"Ouh tidak,aku hanya ingin berkenalan dengan dirimu saja, Aisyah perkenalkan namaku Gempa"-kata Gempa

"Iya,salam kenal juga Gempa"-jawab Aisyah

"Ngomong-ngomong Aisyah boleh kah aku meminta tolong kepada dirimu?"-tanya Gempa

"Minta tolong apa ya?"-tanya Aisyah balik

Lalu dengan segera Gempa mengambil secarik kertas dari buku yang sedang ia pegang, lalu menuliskan sesuatu di kertas tersebut

"Ini silahkan kau baca saja ya, tapi kalau lebih lengkapnya kau bisa menghampiri ku nanti"-kata Gempa

"Berdua saja gitu?kalau itu aku ga bakal dateng nemuin dirimu,ga baik perempuan berduaan sama lelaki yang bukan Mahramnya"-kata Aisyah

"Iya kalau itu aku paham kok,tenang aja aku juga ajak kakakku kok jadi tidak perlu khawatir"-jawab Gempa

"Kalau aku ajak Yaya tidak apa kan?"-tanya Aisyah

"Iya tidak apa"-jawab Gempa

"Baiklah"-ucap Aisyah singkat

.

Halilintar melihat ke arah keduanya dengan perasaan seperti,eum.. ya gitu antara jengkel dan cemburu (?)

Setelah Gempa keluar dari kelas dan menuju kembali ke ruang OSIS (biasa kang sibuk) ruangan kelas kembali sunyi hingga..

"Eyyo Assalamu'alaikum epribadih...!Taufan yang tamvan nan rupawan kambek!!"-kata Taufan dengan riang gembira seperti ga ada beban idup

"Berisik fan"-kata Halilintar

"Ya ilah bang,kagak ada berisik segitu amat kali"-kata Taufan

"Hm"-ucap Halilintar

"Eh ada Aisyah"-kata Taufan

"Eum"-jawab Aisyah dengan hanya mengangguk

"etdah,keknya kalian berdua jodoh deh, sama-sama dingin amat"-kata Taufan

"Aku tidak mungkin berjodoh dengan wanita sombong seperti dia"-kata Halilintar

"Apa yang kau maksud dengan mengatakan hal itu ya??"-tanya Aisyah

"Bukan urusanmu"-jawab Halilintar sinis

Setelah Halilintar mengatakan itu Aisyah langsung tertunduk seakan dia mengingat suatu kejadi yang buruk untuknya

Taufan melihat perasaan Aisyah yang tiba-tiba berubah pun mengalihkan keadaan dengan mencoba mengajak Aisyah bicara

"Eum..eh Aisyah boleh aku minta bantuanmu??"-tanya Taufan

"Hm?bantuan apa??"-tanya Aisyah balik

"Begini.."-ucap Taufan lalu mengatakan permintaan nya dengan perlahan sembari menulis di kertas yang sama dengan yang Gempa buat untuk menulis permintaan tolong kepada Aisyah

Halilintar kembali merasa jengkel lalu mengalihkan pandangannya ke jendela saja

Author POV end

Halilintar POV

Tadi sama Gempa bicaranya, sekarang sama Taufan,terus siapa lagi,huh??

Aku tidak suka melihat nya bicara pada adik-adikku, ish apaan sih?! Aisyah kan hanya bicara pada Gempa dan Taufan karena dimintai tolong, kenapa aku bersikap begini????

Tch..

Ga mungkin aku menyukai gadis itu kan??ga mungkin,tch

Payah!

Lebih baik aku tidur saja daripada harus seperti ini, lagian apaan sih yang diinginkan Gempa dan Taufan?? Mereka benar-benar menjengkelkan

Aisyah, jika dipikir lagi dia memang berbeda dari yang lain, maksudku seperti ada hal yang lebih istimewa yang dimiliki olehnya

Arghhhh, aku kenapa sih sebenarnya?!!

Halilintar POV end

Author POV

Halilintar menundukkan kepalanya ke meja sembari menunggu bel masuk berbunyi dan baru saja dia ingin menutup matanya

Kringggg...

Yap bel masuk terdengar ditelinga nya

'Sialan emang'-batinnya

Ingin emosi ntar masuk ruang BK,ingin mengamuk lebih parah nantinya, Halilintar hanya mampu menerima nasib

TBC~

Menjadi lebih baik berkat dirinya (Boboiboy Halilintar x Reader's)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang