{3}

144 11 14
                                    

skip

Waktu pulang sekolah pun tiba, Aisyah juga bersiap untuk pergi ke tempat dimana Gempa meminta nya untuk bertemu

Tetapi sebelum itu dia sudah meminta tolong kepada Yaya agar mau menemani nya,dan tentu saja Yaya mau menemani dirinya

.

Halilintar kembali memperhatikan Aisyah, dalam lubuk hatinya ntah mengapa ada rasa cemburu (?)

Tapi Halilintar juga tidak tau dan tidak mau ambil pusing dengan perasaan yang ada di hatinya, baginya mencintai seseorang hanyalah membuang waktu, apalagi pada wanita yang sepertinya lebih mengetahui tentang ilmu agama

.

.

Skip ditempat Gempa dan Taufan

Taufan masih terlihat bingung kenapa Gempa meminta nya untuk menemani dirinya, padahal Taufan sudah ada niatan untuk pergi bermain bola bersama Blaze

Tapi hingga Aisyah dan Yaya datang keinginan itu langsung hilang (apapun demi calon bin : batin Taufan)

"Assalamu'alaikum Gempa dan Taufan"-sapa Aisyah

"Wa'alaikumussalam"-jawan Gempa

"Wa'alaikumussalam wahai bidadari surga yang jatuh ke hatiku"-jawab Taufan yang seketika mendapatkan pukulan lembut dari Gempa

"Jaga sikap ngapa bang"-ucap Gempa

"Iya maaf"-jawab Taufan

"Jadi bagaimana rencana untuk merubah kakakmu Gempa?"-tanya Aisyah

"Eh?eh??ehhh???rencana?merubah?? maksudnya??"-tanya Taufan kebingungan

"Loh Taufan, bukankah permintaan mu dengan Gempa sama?kenapa bingung?"-tanya Aisyah lagi

"Hah?? maksudnya sama??"-tanya Gempa bingung

"Iya, permintaan yang kalian minta kepadaku itu sama"-jawab Aisyah

"Loh kok bisa??"-tanya Gempa dan Taufan masih kebingungan

"Kalian nya aja kali yang ga se-frekuensi"-ucap Yaya

"Err..ya udah karena sama ya,jadi gimana rencananya Gem"-kata Taufan

"Oke jadi tuh sebenernya rencana yang Gempa buat itu..

.

.

Skip

Disisi Halilintar

Halilintar berjalan dengan diam dan tenang menuju parkiran motor sendirian tanpa ada yang menemaninya, adik-adiknya pun sudah pulang duluan dan meninggalkan dirinya sendiri

Baginya itu sudah biasa, terlebih juga memang beberapa saudaranya tidak menyukainya karena sikapnya yang tidak sesuai untuk seorang kakak

Halilintar sudah mencoba untuk meniatkan hatinya untuk berubah, hanya saja dia tak tau harus mulai dari mana

.

Disepanjang jalan Halilintar terus menaikkan kecepatan motor nya sehingga sampai lah ia di kediamannya yang tidak terlalu tenang justru agak menyebalkan karena TTM kec. Taufan sedang membuat rusuh

Halilintar jadi agak kesal, bukannya mendapat ketenangan setelah dari sekolah malah pemandangan seperti ini yang dirinya dapatkan, seketika dia mencari Gempa karena seharusnya Gempa lah yang menghentikan perbuatan rusuh mereka itu

Tapi nihil Gempa tak ada dimana pun,begitu juga Taufan,dirinya tak dapat menemukan kedua adiknya itu, lalu Halilintar pergi ke kamar Solar untuk bertanya kepada Solar

Menjadi lebih baik berkat dirinya (Boboiboy Halilintar x Reader's)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang