{7}

82 8 5
                                    

Dikeadaan Halilintar

Halilintar berbaring di kasurnya, kini dia sedang meredam amarahnya seakan dia tidak percaya dengan apa yang dia hampir lakukan tadi

Dia tidak menyangka bahwa akan marah pada adiknya hanya karena seorang gadis yang Solar sukai

Author POV end

Halilintar POV

Apa-apaan itu tadi? Itu sangat memalukan

Aku tidak percaya bahwa aku akan semarah itu dan aku hampir saja memukul wajah Solar

Tapi jujur,sikap Solar benar-benar membuat ku kesal,dia seakan meremehkan diriku,apakah aku salah jika aku tidak mengizinkan dia menyukai Aisyah?

Aku ingin berubah dan aku butuh seseorang seperti Aisyah,lalu jika Solar menyukai Aisyah..aku..entah bagaimana rasanya seperti cemburu

.

Kemudian setelah amarahku sedikit mereda aku memutuskan untuk keluar rumah

Sebelumnya Gempa menanyakan aku mau kemana dan tentu aku tidak menjawab dan langsung pergi

Sesulit ini kah jika ingin berubah?

Aku pikir berubah itu mudah,ternyata aku juga harus punya sikap sabar terlebih pada adik-adikku terutama Solar

Tapi aku bukan Gempa ataupun Taufan yang bisa dengan kuat menahan 4 makhluk dirumah ya walaupun kurang lebih Taufan termasuk makhluk bebannya

Aku sudah terbiasa bersikap kasar pada orang lain dan bersikap sabar seakan itu bukan dari kepribadian ku sendiri

.

Skip

Beberapa lama aku berjalan tak tentu arah,aku memutuskan duduk di bangku taman yang aku lewati

Merenung sendiri tanpa ada yang menemani dan mengerti

Halilintar POV end

Author POV

Cukup lama Halilintar duduk di bangku itu hingga tak sadar ada seseorang yang menghampirinya dan duduk disampingnya dengan sedikit jarak antara mereka

"Assalamu'alaikum tuan mata merah"-sapa orang tersebut pada Halilintar

Spontan Halilintar menoleh ke arah orang tersebut dan seketika perasaan Halilintar menjadi tenang dan nyaman setelah dia tau bahwa orang itu adalah Aisyah tapi yang kita tau bahwa yang namanya Halilintar pasti akan menyembunyikan perasaan nya itu

"Wa'alaikumussalam"-jawab Halilintar

"Kau sendirian saja tuan mata merah??"-tanya Aisyah dan Halilintar hanya berdehem sebagai tanda "iya"

"Bagaimana?lancar?"-tanya Aisyah

"Lancar apanya?"-tanya Halilintar balik

"Maksudnya sikapmu ke adik-adik mu sekarang gimana? Apa ada perubahan?"-tanya Aisyah lagi

Seketika Halilintar menunduk dan menggelengkan kepalanya,Aisyah yang paham hanya ber oh ria saja

"Apa dengan sikapku yang tidak berubah,kau tidak akan mengajari ku sesuatu?"-tanya Halilintar dengan nada ragu

"Siapa yang bilang jika sikapmu tidak berubah aku tidak mau mengajari mu tuan mata merah?"-tanya Aisyah balik

"Tapi aku gagal dalam merubah sikap ku ini, padahal baru satu hari,lalu bagaimana jika sebulan? Aku tidak yakin aku berhasil"-kata Halilintar

"Semua itu butuh proses,tidak semuanya bisa langsung berhasil, apalagi jika ingin merubah sikap dan diri kita itu sulit,jadi kau tidak perlu khawatir tuan mata merah Allah SWT,.selalu ada dan yang dapat membuka pintu hati manusia hanyalah Dia seorang"-jelas Aisyah

Menjadi lebih baik berkat dirinya (Boboiboy Halilintar x Reader's)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang