Setibanya mereka di daratan, Alesa langsung menceritakan awal mula dirinya diperintahkan oleh sang ayah untuk pergi ke daratan. Runtut, mulai dari kejadian saat dirinya menolong adik Asep— yang juga menjadi saat pertama kali dia bertemu dengan pemuda itu. Lalu tentang alasan ayahnya menyuruh ia untuk pergi ke daratan yang juga berkaitan dengan saudaranya yang tidak lain adalah Tanto, dan tinggal bersama dengan Asep.
Kedua orang tua Asep awalnya hanya mengenal Alesa sebagai pahlawan yang telah menyelamatkan nyawa anak mereka, setelah Asep menceritakan tentang latar belakang Alesa— yang tentunya merupakan karangan pemuda itu, tentang Alesa yang yatim piatu dan selama ini hanya dapat tidur di depan ruko ataupun jalanan, maka karena penjelasan berupa cerita sedih itu kedua orang tua Asep memutuskan untuk mengadopsi Alesa.
Alesa juga menjelaskan tentang identitas asli Hartanto. Hartanto memiliki nama asli yaitu Harumarine, dia adalah anak dari raja dan ratu duyung yang lahir tanpa ekor ikan melainkan sepasang kaki. Karena itu lah kelahirannya dianggap sebuah kutukan dan semua duyung yang tinggal di kerajaan bawah laut meminta kepada raja dan ratu mereka untuk mengasingkan Harumarine, karena itu lah Harumarine dibuang ke daratan. Harumarine yang masih bayi kala itu ditemukan oleh seorang pria yang sedang berlibur bersama istrinya di tepi pantai, karena tidak dapat menemukan orang tua kandung Harumarine maka pria tersebut memutuskan untuk mengadopsi Harumarine dan mengubah namanya menjadi Hartanto Pratama. Istri dari pria tersebut tidak setuju dengan keputusan suaminya untuk mengadopsi anak laki-laki tersebut, meskipun mendapat penolakan dari istrinya, pria tersebut tetap tidak mengubah keputusannya.
"Jadi... karena itu selama ini nyokap gue kayak nggak menganggap gue sebagai anaknya, karena gue memang bukan anaknya? Tapi kenapa selama ini dia nggak pernah ngasih tahu gue tentang itu?"
Tidak ada yang memiliki jawaban untuk dua pertanyaan Tanto itu kecuali ibu tirinya sendiri. Alesa tersenyum tipis kepada Tanto lalu memeluk saudaranya itu, mencoba untuk memberikannya sedikit kekuatan atas apa yang selama ini saudaranya itu rasakan.
"Ibu dan ayah menitipkan permintaan maaf mereka karena tidak bisa membesarkan dan menyayangimu selama ini. Mungkin suatu hari nanti mereka akan mengatur rencana untuk bertemu denganmu, Haru."
"Mereka nyuruh lo datang ke daratan buat mematahkan kutukan?" tanya Tanto.
Alesa mengangguk. "Benar, ada sebuah kutukan yang tertulis pada batu ajaib yang terletak di tengah-tengah istana. Kutukan tersebut berisi bahwa ada manusia yang berusaha untuk menghabisi anak pertama raja, yang tidak lain adalah kamu. Tapi kutukan itu bisa diubah, karena itu lah aku diperintahkan untuk pergi ke daratan dan menjagamu dan juga mengubah kutukan itu."
"Jadi kutukan itu termasuk semua teror dari si peneror itu? Berarti pak Andre berniat buat membunuh Tanto?" tanya Jojo.
"Benar, dia berniat membunuh Tanto. Aku rasa dia juga yang sudah menyiapkan bahan peledak di kapal yang kita naiki tadi."
"Tapi kapan? Kapan dia nyiapin bahan peledak itu di speed boat gue?"
"Kalau tentang itu aku sendiri juga tidak tahu."
"Setelah kutukan itu dipatahkan, apa lo akan kembali lagi ke lautan?"
Alesa diam sejenak sebelum menjawab pertanyaan yang satu itu, di satu sisi dia ingin kembali lagi ke lautan dan menjalani harinya sebagai putri duyung, tapi di sisi lain dia juga ingin menghabiskan waktu lebih banyak di daratan untuk terus bersama dengan saudara yang sudah belasan tahun jauh darinya.
"Gue pengen lo ada di sini lebih lama." Ujar Tanto, tangannya menggenggam tangan Alesa begitu erat seolah tidak akan membiarkan Alesa pergi meninggalkannya.
"Jika itu yang kamu mau, aku sanggup berada di dunia manusia lebih lama. Untuk melindungi kamu dan melakukan banyak hal layaknya saudara pada umumnya."
Jeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Why? || TREASURE
Fanfiction"Kaki lo ke mana?"- Dodi ••• Tanto mendapat teror yang berkaitan dengan kematian ayahnya, bersamaan dengan itu ada seorang gadis yang menjadi murid baru di Treasure Class. Gadis itu bukanlah manusia biasa, dia datang untuk ikut menolong dalam mengun...