"Kecurigaan gue terbukti benar." — Yohan
."Gue mencurigai satu orang di antara mereka." — Ajun
.Yohan POV.
"Karena itu saya curiga, mungkin dia pelaku yang sudah menyabotase loker milik teman saya. Sayangnya tadi malam saya tidak terlalu mempedulikan orang ini, dan tidak memastikan siapa orang berjubah itu. Saya memilih untuk secepatnya pulang ke rumah karena sudah dihubungi oleh orang tua saya."
Aku berbohong di bagian tidak mempedulikan orang ini, dan tidak memastika siapa orang berjubah itu dan saya memilih untuk secepatnya pulang ke rumah karena sudah dihubungi oleh orang tua saya. Pertama, aku mempedulikan orang itu karena rasa curigaku, siapa juga yang tidak akan curiga ketika melihat seseorang menggunakan jubah berwarna hitam pergi ke gedung Kristal sembari membawa tempat sampah? Gedung itu tidak memiliki tempat pembuangan akhir untuk sampah. Aku sempat menduga orang yang aku lihat tadi malam itu adalah petugas kebersihan, tapi melihatnya menggunakan jubah hitam membuatku heran karena sebelumnya aku tidak pernah melihat petugas kebersihan berpakaian seperti itu. Gerak-geriknya juga terlihat sedikit mencurigakan, maka aku memutuskan untuk mengikutinya dan memastikannya sendiri. Kedua, orang tuaku tidak menghubungi sama sekali, lagipula aku sudah diberi izin oleh ibuku pada malam itu untuk pergi, dan meskipun aku tidak meminta izin sebelumnya kedua orang tuaku sudah memberi sedikit kebebasan— semenjak namaku terdaftar sebagai salah satu murid di Treasure Class— untuk pergi keluar rumah dengan alasan apapun pada malam hari, asalkan saat pulang waktu tidak menunjukkan lebih dari jam sebelas malam.
Akan aku ceritakan saat diriku mengikuti orang berjubah hitam itu.
...
Setelah mengambil buku pelajaranku yang tertinggal di kelas— yang sangat aku butuhkan untuk belajar malam ini, dari kejauhan aku melihat seseorang berjubah hitam sedang berjalan ke arah gedung Kristal sembari membawa sebuah tempat sampah.
Seperti apa yang aku katakan tadi, aku mengikutinya karena aku mencurigainya.
Aku tidak mengikutinya sampai ke dalam gedung Kristal, aku hanya mengikutinya sampai ke ujung lorong— yang aku tahu persis di mana letak CCTV tersembunyinya. Aku mengintip di balik dinding untuk melihat orang itu masuk ke dalam gedung, dan menunggunya sampai keluar dari sana.
Setengah jam kemudian aku melihat orang itu keluar dari gedung, sebisa mungkin aku bersembunyi dan tidak menimbulkan suara apapun yang sekiranya dapat menarik perhatiannya.
Dia pergi ke halaman belakang gedung IPS, aku yang mengikuti dari jauh memperhatikannya ketika dia melepas jubah hitamnya lalu membakar jubah itu setelah memasukkannya ke dalam sebuah lubang. Cahaya api yang terpancar dari dalam lubang itu perlahan-lahan menghilang, bersamaan dengan itu orang yang sedari tadi aku perhatikan membalikkan badan dan dengan mata yang menyipit aku mencoba mengenali orang itu. Aku jadi tidak bisa melihat wajah orang itu dengan jelas karena jarak di antara kami cukup jauh, belum lagi karena pencahayaan yang remang-remang membuatku jadi semakin sulit untuk melihat wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Why? || TREASURE
Fiksi Penggemar"Kaki lo ke mana?"- Dodi ••• Tanto mendapat teror yang berkaitan dengan kematian ayahnya, bersamaan dengan itu ada seorang gadis yang menjadi murid baru di Treasure Class. Gadis itu bukanlah manusia biasa, dia datang untuk ikut menolong dalam mengun...