"Terus kalau mau ngirim pesan yang udah diketik tekan ikon pesawat kertas ini." Ujar Asep kepada Alesa, dia memanfaatkan jam pelajaran yang masih kosong untuk mengajari gadis itu cara menggunakan ponsel.
"Oh... gitu," gumam Alesa.
"Coba kirim pesan ke gue."
"Oke."
Alesa mulai mengetik sesuatu di ponselnya, lalu mengirim pesan singkat yang sudah diketiknya ke satu-satunya kontak yang tersimpan di sana, tadi malam Asep menamai kontak itu dengan nama depannya sendiri.
Asep tersenyum tipis setelah muncul notifikasi pesan dari Alesa, ternyata tidak sulit untuk mengajari putri duyung itu.
Alesa🧜🏻♀️
[Asep]
[Ini aku, Alesa]Asep dengan iseng mengetik sebuah balasan.
[Udah tahu]
"Kan bisa bicara langsung." Ujar Alesa yang ditanggapi dengan tawa singkat oleh Asep.
"Sekarang udah bisa kan ngirim pesan?" Tanya Asep, yang dia tanya mengangguk seraya tersenyum.
"Sekarang gue bakal ajarin cara nelfon dan video call. Untuk menelfon biasa lo cuma perlu tekan ikon berbentuk telfon rumah ini." Asep menekan ikon yang dimaksudnya, hal itu membuat ponsel yang sedang dipegang oleh Alesa mengeluarkan bunyi nada dering tanda ada panggilan masuk. Asep tersenyum geli ketika melihat gadis di sampingnya tersentak kaget.
"Kenapa benda ini bergetar lama dan mengeluarkan bunyi?"
"Itu tandanya ada telfon yang masuk, geser lingkaran berwarna hijau itu ke arah lingkaran berwarna merah untuk menerima telfonnya."
Alesa melakukan sesuai yang Asep katakan, setelah panggilan tersambung Asep meminta Alesa untuk melakukan apa yang sedang diperagakannya, yaitu menempelkan ponsel ke telinga.
"Halo," ucap Asep.
"Halo." Alesa mendengar suara Asep dari ponselnya. "Woah! Suara kamu keluar dari sini," ujarnya dengan nada kagum. Bersamaan dengan itu dia mendengar suaranya juga dari ponsel Asep, pemuda itu sengaja menyalakan speaker. "Oh jadi begini cara menelfon."
"Lo harus pastiin sinyal dan kuotanya bisa dipake buat nelfon, karena kalau sinyalnya jelek atau kuotanya habis nggak akan bisa nelfon. Bisa sih, nelfon biasa tapi harus pake pulsa, tapi nelfonnya nggak pake aplikasi ini." Asep mengakhiri penjelasannya beserta panggilan itu, di sampingnya Alesa mengangguk paham.
Asep baru saja akan mengajari Alesa cara melakukan video call ketika sebuah pesan datang dari group chat kelasnya, pesan itu dikirim oleh Yandi.
Treasure Class Member
Yandi
[Send a picture]
[Bisa tolong kalian datang ke gedung Kristal sekarang?]Jojo
[Itu loker punya siapa kok banyak sampahnya?]Alesa ikut melihat ke ponsel Asep setelah melihat wajah terkejut pemuda itu, hal yang membuat Asep terkejut adalah foto yang dikirim oleh Yandi. Itu adalah foto sebuah loker yang terbuka hingga menampilkan bagian dalamnya yang dikotori oleh sampah serta coretan. Entah itu loker milik siapa, Asep belum tahu, tapi setahunya tadi Tanto meminta izin kepada Yudis untuk pergi ke gedung Kristal dengan tujuan ingin mengambil buku paketnya yang akan dipinjam oleh Yandi. Tidak salah lagi, itu pasti loker milik Tanto.
Seisi kelas saling beradu pandang, saling menerka apa yang sudah terjadi. Karena Yandi tidak memberikan penjelasan lebih lanjut meskipun Jojo sudah bertanya di group chat, mereka memutuskan untuk segera pergi ke gedung Kristal dengan Yudis memimpin paling depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Why? || TREASURE
Hayran Kurgu"Kaki lo ke mana?"- Dodi ••• Tanto mendapat teror yang berkaitan dengan kematian ayahnya, bersamaan dengan itu ada seorang gadis yang menjadi murid baru di Treasure Class. Gadis itu bukanlah manusia biasa, dia datang untuk ikut menolong dalam mengun...