Berbagai akar kayu terpilin dan menyatu secara alami hingga membentuk dinding. Akar-akar itu tidak berasal dari pohon agodia saja, melainkan gabungan dari beberapa akar pohon besar yang ada di sekitar sini. Tempat ini seperti lorong dengan bilik kayu hidup. Entah kenapa akar-akar itu serasa berencana membangun labirin di bawah tanah, dan mereka berhasil menjadi arsitek yang cemerlang.
Di permukaan dinding akar itu ada semacam tumbuhan kecil bersinar hijau kekuningan yang membuat tempat ini cukup terang. Glowing Lichen, organisme majemuk yang tersusun dari jamur bersinar dan alga hijau. Kombinasi tersebut terjadi karena masing-masing organisme membutuhkan sesuatu yang tidak dapat dipenuhi sendiri, sehingga mereka bersimbiosis menjadi satu. Jamur bersinar menyediakan cahaya untuk proses fotosintesis alga. Sementara itu, alga menyediakan makanan untuk jamur dengan mengikat nitrogen dari udara.
Glowing Lichen berhasil menarik perhatian Ayaka. Sudah satu jam gadis itu terkesima dengan makhluk gabungan tersebut. Dia bahkan menyimpan beberapa sample ke dalam tabung reaksi untuk dibawa pulang. Organisme itu memang dikenal sebagai penstabil ramuan terbaik. Keberadaannya yang langka membuat penghobi ramuan seperti Ayaka kegirangan saat menemukannya.
Di sisi lain, teman berkulit abu-abunya telentang mengamati bagian dinding yang berlubang, dari situlah Ayaka dan Findahn mendarat ke tempat ini. Anak laki-laki itu menunggu dua teman lainnya, tetapi yang datang dari lubang itu hanya hewan-hewan kecil. Rasa bosannya memuncak, Findahn pun bangkit menghampiri Ayaka.
Gadis berambut lurus terurai itu masih fokus menyimpan Glowing Lichen ke tabung reaksi dengan hati-hati. Findahn heran, dia ikut berjongkok memperhatikan organisme bersinar itu dari dekat.
“Kenapa kau mengambilnya?” tanya Findahn sambil mengamati Lichen yang diambil Ayaka.
“Untuk oleh-oleh, anak-anak klub Ramuvi pasti senang aku bawakan ini.”
Findahn tidak berkomentar. Raut wajahnya tampak melas dan jengkel sejak ada di tempat ini. “Ayaka, sepertinya Cyrus dan Aleria tidak menyusul kita. Bagaimana kalau kita pergi dari sini?” tawar Findahn lesu. Suaranya bahkan terdengar agak merengek.
Ayaka memasukkan tiga tabung reaksi ke tasnya, barulah dia menjawab Findahn. “Hmmm, benar juga. Apa terjadi sesuatu dengan mereka?”
“Entahlah. Kurasa ini kesialan yang harus kita terima setelah merusak pohon agodia.”
Ayaka tertawa pelan mendengarnya karena tidak mempercayai mitos itu. Mereka pun berdiri, meregangkan punggung sebentar, lalu melanglang buana di labirin bawah tanah. Berbagai kelokan, pertigaan dan perempatan mereka lalui. Namun, masih belum ada tanda-tanda jalan keluar.
Setelah berjalan satu jam, rasa pegal mulai menjalari kaki. Tiba-tiba Ayaka terjatuh seolah menabrak sesuatu. Gadis itu heran, tidak ada apa-apa di depannya. Namun, saat tangannya diulurkan, terasa ada benda tak terlihat, keras dan kasar di hadapannya. Karena penasaran, Findahn ikut melakukan hal yang sama.
“Fin, kau merasakannya?”
Findahn hanya mengangguk. Kedua anak itu meraba-raba benda tak kasat mata di depannya. Entah kenapa Ayaka antusias, tetapi tidak dengan adik kelasnya. Findahn tampak waspada seolah mengenal permukaan kasar itu. Begitu dia menoleh ke kanan, terlihatlah mata bulat besar dengan permukaan bergerindil dan bergerak kaku. Firasatnya tidak enak, anak jangkung itu langsung menggenggam tangan Ayaka. Gadis itu pun terperangah saat melihat hal yang dilihat Findahn.
Mereka mengambil langkah mundur dengan jantung berdebar-debar. Sepasang mata tanpa tubuh itu mengamati mereka. Pergerakannya yang tidak selaras antara mata kanan dan kiri membuatnya aneh. Tak lama sosok itu menampakkan wujudnya, seekor bunglon hitam setinggi dua meter. Ternyata tadi kedua anak itu menabrak tubuhnya yang sedang berkamuflase.
![](https://img.wattpad.com/cover/304475943-288-k113868.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mystery Beneath the Shadow Forest
FantasiFindahn, Aleria, Cyrus dan Ayaka harus menjalani misi di Shadow Forest. Miss Valina Grewynn, guru farmasi di Maple Academy, menyuruh mereka untuk mencari tumbuhan ajaib. Kertas lusuh bergambar aneh pun menjadi petunjuk mereka. Teka-teki gambar haru...