5. Heart on fire

55 6 0
                                    

Jam 1 Sanders sudah tiba di Cafe Millie, ia sengaja duduk menjauh di ujung. Bram tidak kelihatan, namun ia melihat Millie sedang duduk bersama beberapa orang, dan hampir semuanya lelaki, tampaknya mereka sedang membicarakan sesuatu, diam2 Sanders mengambil video dan menyuruh Jordan kembali menyelidiki siapa saja mereka. Sanders merasa dirinya begitu pencemburu dan posesif, entahlah segala hal tentang Milliie memang membuatnya berubah. Karena kesabarannya menunggu sudah tipis, Sanders langsung mengirimkan chat pada Millie, bertanya kapan mau pulang. Tapi rupaya Millie begitu asyik bicara hingga tidak melihat ponselnya, Sanders menunggu dan mengirimkan lagi pesan, tapi sama saja Millie begitu asyik berdiskusi, hampir pukul 2 dan Millie tak kunjung melihat ponselnya, Sanders hilang kesabaran dan segera menelepon Millie.
Rupanya Millie mematikan notif ponselnya, sehingga telepon Sanders tidak diangkat.
Sanders memutuskan untuk menghampiri Millie, ketika hampir sampai di mejanya Millie sudah selesai rapat dan menyalami semua tamu. Sanders mengurungkan niatnya, apalagi dilihatnya Millie langsung mengecek hape dan wajahnya berubah cemas, ia langsung membalas pesan Sanders.

"Aku sudah selesai kak, maaf lupa ngabarin, tadi ada rapat mendadak aku harus menggantikan Bram, aku pulang sendiri aja kak. Aku akan lgs pulang sekarang."

"Aku tunggu di parkiran sekarang"

    Sanders sudah menunggu di mobil, ketika dilihatnya Millie bergegas keluar cafe, tiba tiba dilihatnya Bram bergegas masuk dan menahan Millie. Sanders dengan jelas melihat bagaimana tatapan Bram yang memuja pada Millie, sialan runtuknya. Ia harus menyelidiki bagaimana perasaan Bram ke Millie.
Tak lama Millie bergegas menuju mobilnya, Sanders melihat kalo Bram sedang memperhatikan Millie. Sanders tersenyum puas, pasti Bram bertanya tanya siapa yg menjemput Millie.

"Maaf kak.. sudah tunggu lama ya?" Ujar Millie sambil mencium punggung tangan Sanders.

"Ya cukup lama untuk melihat kamu meeting dikelilingi para pria, dan melihat Bram memandang dengan tatapan memuja padamu."

Millie tampak terkejut,"Kak Sanders, tadi menunggu di dalam?"

"Iya... kamu begitu asyik dikelilingi pria, sampai gak memperhatikan aku." jawab Sanders dingin, padahal hatinya begitu panas dibakar api cemburu.

"Maafin aku kak... Millie gak tau."
Suara manja Millie yang merajuk, membuat Sanders merasa gemas, melirik Millie yang menantapnya dengan wajah menyesal.

"Dek.. kau harus pikirkan untuk segera berhenti dari cafe. aku gak bisa tenang kau selalu dikelilingi pria, apalagi kau selalu didekat si Bram."

Millie cemberut,"Kak.. please, jangan suruh aku berhenti bekerja. Bagaimana aku membayar hutang padamu?"

Sanders menoleh cepat,"Aku tidak minta kau bayar hutang, aku minta kau berhenti kerja."

Millie terdiam, dia tidak ingin membantah Sanders, tiba tiba dia tersadar ketika mobil malah belok ke sebuah hotel.

"Loh kak.. kita kesini, ada apa?"

"Sst.. sudah ikut saja." Sanders berkonsentrasi memarkirkan mobilnya.

       Millie menurut, ketika Sanders menggandengnya ke lift dan masuk ke kamar. Kamar yang begitu mewah berada di lantai atas, dengan pemandangan ke taman. Dekorasi kamar begitu romantis dan penuh bunga.

Millie yang sedang asyik mengagumi kamar, kaget ketika Sanders memeluknya dari belakang.

"Gimana dek, kamu suka kamarnya?" bisik Sanders di telinga Millie.

"Iya kak.. ini bagus banget.. aw.."
Sanders yang sudah diliputi gairah meremas payudara Millie, sementara bibirnya bagaikan lintah menempel disekitar leher Millie.
"Ini tidak seindah kamu dek, ayo aku ingin kamu merasakan bulan madu."
Millie tidak sempat menjawab, Sanders melumat bibirnya tanpa ampun. Lengannya dengan cepat melucuti pakaian Millie, dan meremas payudara Millie.
"Ssh Dek... kamu membuatku ketagihan..."
"Eughh Kak.. kak.." Millie mendesah pelan.

tbc

Impossible loveWhere stories live. Discover now