Episode 10 (Bahaya Datang)

2.5K 68 2
                                    

Author double update hari ini :)
Jngan lupa vote & comment.

Cklekk . . .

Semua orang menengok kearah pintu yang terbuka termasuk dengan Sherly. Pria yang yang membuka pintu itu adalah seorang petugas keamanan dikantor Ernest.

"Nona Sherly Luister. ." Ujar petugas keamanan itu.

Merasa namanya dipanggil, Sherly berdiri.

"Ini ada kiriman makanan dari restoran Perryrose."

Semua orang yang ada di ruangan itu terkejut. Sherly mendapatkan kiriman makanan dari restoran terkenal dan harga menu disanapun terbilang fantastik.

Sherly bingung takut jika makanan itu bukan untuknya. "Sepertinya salah kirim pak, saya nggak pesan makanan. Apalagi di restoran itu."

"Tapi ini benar untuk anda, alamatnya di kantor ini dan atas nama anda."

Sherly berdecak sebal karena dia tau siapa pelaku yang mengirimkan makanan itu, siapa lagi jika bukan Ernest Alfie. Mati-matian dia ingin menyembunyikan identitasnya sebagai simpanan, mati-matian juga si pria itu membongkarnya.

"Sher siapa yang mengirim makanan itu." Tanya Vivian.

Sherly mengangkat bahunya tak tahu. "Aku tidak tahu." Jawabnya pura-pura bohong lantaran habis ini dia pasti akan menjadi bahan gunjingan satu kantor.

Sherly mengambil makanan itu dan berjalan kembali kemejanya, tatapan teman-temannya begitu amat menusuk.

"Heh, kayaknya dia simpanan om om deh. Liat aja hari ini dia dapat makan dari restoran terkenal. Pantas saja dia tidak mau makan-makanan kantin."

"Iya, heem kayak nya dia simpanannya orang kaya, liat aja dari atas tubuhnya sampai tas yang dia pake semua merek terkenal."

Sherly mendengar semua itu ditelinganya, tapi dia berusaha mengabaikan semua itu, dia memilih diam dari pada memperkeruh suasana.

Drt. .drttt. .

Ponselnya bergetar satu buah pesan masuk tertera pada layar benda itu.

Ernest~
Kamu menyukai makanannya ?

~Me
Apa maksudmu dengan mengirim  semua makanan ini ?

Ernest~
Ada yang salah ?

~Me
Semua orang membicarakanku karena makanan mahal yang kamu pesan.

Ernest~
Aku tidak bermaksud seperti itu Sher. Kamu bilang tidak menyukai makanan di kantin, jadi aku membelikan makanan untukmu.

~Me
Terimakasih sebelumnya, tapi lain kali aku akan makan dikantin saja.

Ernest melempar menaruh ponselnya kasar setelah membaca pesan singkat dari Sherly.

"Bukankah seharusnya wanita itu berterimakasih padaku. Huh Sepertinya aku selalu salah di mata wanita itu."

Selama ini Sherly selalu hidup berkecukupan dengan semua uangnya. Jadi dia pikir Sherly tidak bisa makan-makanan rendahan seperti dikantin.

Sedangkan Sherly menatap semua makanan itu. Jumlahnya terlalu banyak untuk dirinya. "Vi bantu aku menghabiskannya."

Vivian mengangguk. "Jika cuma kita berdua aku nggak yakin ini bisa habis Sher. Bagaimana kalau kita bagikan pada karyawan lain."

"Apa mereka mau menerimanya."

"Kita coba saja."

Wanita itu dibantu Vivian membagikan makanan itu ketemannya. Ada yang menolak dan juga ada yang menerimanya, Sherly tak masalah daripada makanan itu terbuang sia-sia

THAT CEO HE'S MINE 21++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang