Ernest membuka pintu Apartemen milik Sherly. Pria itu baru saja pulang pukul 11 tengah malam saat semua pekerjaannya sudah selesai. Dia mencari sosok wanita yang dirindukannya."Tuan." Suara Diandra memanggilnya.
"Dimana Sherly ?" Tanyanya pada wanita itu sambil mengendorkan dasi dilehernya.
"Nona bilang dia pergi dengan temannya."
"Kemana? Kenapa sampai selarut ini?"
"Saya tidak tahu tuan."
Kemudian Dian memberikan secangkir teh hangat kepada Ernest.
Ernest duduk disofa menikmati teh itu sembari mengambil ponselnya ingin menelpon Sherly. namun sampai panggilan ke sepuluh wanita itu tidak mengangkat teleponnya.
Ernest sungguh cemas dan sangat khawatir, kenapa wanitanya itu harus pergi tanpa memberitahunya terlebih dahulu. Dia kembali menelpon Sherly berulang, entah panggilan telepon yang keberapa kali akhirnya telepon itu terangkat.
"Sher dimana kamu dear."
"Maaf, apa anda kenal dengan wanita yang mempunyai ponsel ini." Ujar pria yang menjawab telepon Ernest.
"Anda siapa? " Tanya Ernest penuh penekanan.
Kenapa bukan Sherly yabg menjawab teleponnya? Lalu siapa pria ini ? Pikirnya.
"Wanita yang memiliki ponsel ini sedang berada dalam rumah sakit."
Ernest terkejut, dia berdiri dengan setelan jas yang masih sama pria itu membawa kunci mobilnya ke arah basement.
"Apa yang terjadi? Berikan padaku alamat rumah sakitnya sekarang."
"Saya akan menceritakan kejadiannya setelah anda sampai disini dan ini alamatnya."
Setelah menerima alamat rumah sakit dimana Sherly berada, Ernest melajukan kecepatan mobilnya dengan kecepatan penuh, untungnya malam hari di kota LA tidak begitu ramai hingga mobilnya bisa melaju tanpa batas.
Dia hanya fokus menyetir sambil memikirkan bagaimana keadaan Sherly sekarang, sampai tak lama kemudian mobilnya berhenti disalah satu rumah sakit ternama kota LA.
Sesampainya di rumah sakit, Ernest berlari menuju ruang rawat wanita itu. Dia melihat seorang pria tinggi mengenakan hoodie abu xan celana jeans denim berdiri didepan pintu rawat kamar Sherly.
"Apa yang terjadi, katakan ! Cepat katakan !" Ernest menarik hoodie pria itu dengan kedua tangannya
"Hei, tenang sedikit bung. She's is fine." Ucapnya berusaha menyingkirkan tangan Ernest yang menyentuhnya.
"Apa yang terjadi ?"
"Aku tidak tau kejadian pastinya seperti apa? Tapi yang aku tahu saat aku lewat wanitamu sudah pingsan dan seorang pria dengan tangan dipisaunya hendak menikam wanita itu."
"Apa menikam? Maksudmu membunuh Sherly."
"Ya, seperti itu. Aku tidak berhasil menangkap pria itu karena dia berhasil kabur."
KAMU SEDANG MEMBACA
THAT CEO HE'S MINE 21++
Roman d'amourWarning mengandung unsur 21++ ⚠️❗❗ Ernest Alfie seorang Ceo muda, tampan dan kaya raya terus menggapai kesuksesan dan tak mengenal cinta. Namun itu sebelum Sherly Luister datang kedalam kehidupannya. Sherly Luister adalah seorang wanita yang tumbuh...