Ratu Hadisya Evgenia dan kaki tangannya berangkat menuju suatu tempat yang di mana 'beliau' berada. Suasana di dalam kereta ratu itu begitu hening, sehingga keadaan menjadi begitu mencekam. Salah satu dari mereka berdua tak ada yang berani bersuara.
Tapi beberapa waktu setelah itu, Kasya Andrea yang ada di hadapannya memberanikan diri untuk berbicara, "Yang mulia, kenapa anda ingin menemui beliau?" Tanya dengan sangat berhati-hati.
Sang ratu tidak langsung menjawab, dia menatap paras milik penasihat itu untuk beberapa menit. Yang ditatap hanya merundukkan kepala takut. Setelah lama menunggu, ratu Hadisya akhirnya menjawab dengan nada yang ketus, "Kau bodoh atau bagaimana? Bukankah sudah jelas saya ke sana untuk meminta bantuan kepadanya?"
"Tugas kau di sini hanya diam. Jangan mengganggu saya lagi." Lanjutnya dengan penuh penekanan.
"Baik, Yang mulia. Maafkan saya." Ucap Kasya Andrea dengan kikuk. Ratu Hadisya tak menyahut apapun, dan mereka kembali terhanyut ke dalam pikiran masing-masing.
Masih di kekaisaran Psyhi, di aula itu, mereka yang ada di sana sedang bergembira karena akhirnya mereka dapat menjalankan kerja sama antara kedua belah pihak.
Kaisar Arif Ludovic sedang asyik berbincang-bincang dengan pemimpin kekaisaran lainnya. Begitu juga dengan penasihat dan ksatria lainnya. Pemandangan itu begitu terlihat menenangkan. "Sekali lagi, saya ucapkan terima kasih karena telah ingin bekerja sama dengan kami." Kaisar Arif berterima kasih lagi kepada pemimpin-pemimpin kekaisaran itu.
"Senang sekali bisa membantumu, Yang mulia." Ucap kaisar Aditya Davies sambil menjabat tangan kaisar Arif.
Ratu Hadisya telah sampai di tempat kediaman 'beliau'. Tempatnya begitu suram, tampak seperti tidak berpenghuni. Jika kita mendatangi tempat itu, rasanya tak ingin berlama-lama berdiam diri di sana.
"Yang mulia, kita telah sampai" Ucap Abercio Gazha
"Akhirnya kita telah sampai juga di kerajaan Talos. Negeri para iblis" Monolognya dengan nada bicara yang penuh kepuasan
"Ayo kita pergi menemui Sultan Fauzan, Raja para iblis" Ajaknya.Mereka berdua hanya bisa mengikuti perintah pemimpinnya untuk kesekian kali. Mereka ingin menegur, tapi mereka tak memiliki kuasa untuk itu. Ketika mereka memasuki area kerajaan Talos, mereka langsung bergidik ngeri. Lain hal dengan ratu mereka yang tampaknya menikmati suasana di kerajaan iblis itu.
Ringkas cerita, ratu Hadisya telah sampai di singgasana sang raja iblis itu. Ia bertemu secara langsung oleh pemimpin yang ditakuti oleh semua orang.
"Ada keperluan apa?" Tanya raja iblis itu
"Saya ingin meminta bantuan kepada anda, tuan" Pinta ratu Hadisya tanpa berbasa-basi. Raja itu memasang raut bingung di wajahnya. Mengetahui raut wajah tersebut, ratu Hadisya langsung menjelaskan secara lengkap tujuannya datang kemari, "Kedatangan saya kali ini untuk meminta bantuan kekuatan milik anda yang luar biasa. Saya ingin anda mengirimkan bala tentara anda untuk melenyapkan kekaisaran Psyhi dan kekaisaran yang terikat hubungan oleh kekaisaran itu" Pintanya"Untuk apa aku harus melenyapkan kekaisaran itu? Bukankah aku juga pernah membantumu?" Tanya raja iblis itu
"Saya sedang kesal dengan mereka, Tuan. Saya akan melakukan apapun yang anda inginkan, asal anda ingin membantu saya untuk yang kedua kalinya" Ucapnya dengan nada yang penuh permohonanRaja iblis mulai merasa tertarik dengan penawaran tersebut. Ia mulai tersenyum sambil memandang makhluk yang sedang menunduk di bawah singgasana miliknya . "Baiklah, itu tidak terdengar buruk. Besok pagi, akan aku kirimkan bala tentara ku untuk mendatangi kekaisaran yang kau sebut barusan"
Mendengar hal itu, tentu membuat ratu Hadisya tersenyum penuh kemenangan. Di dalam hati, ia telah bersorak kegirangan. Jika saja tidak di hadapan raja iblis, pasti dia berjingkrak-jingkrak seperti orang gila.
"Terima kasih. terima kasih banyak, tuan. Saya tidak tahu harus berkata apa selain terima kasih. Jika kau ingin sesuatu, saya akan segera memenuhi nya sebagai tanda rasa terima kasih" Tuturnya dengan intonasi yang begitu bahagia. Melihat itu, raja iblis hanya tersenyum miring sambil terkekeh
"Ya, besok akan aku katakan apa yang aku inginkan." Jawabnya
"Baiklah, tuan. Jika begitu, saya pamit pulang. Saya tak sabar ingin melihat rencana dan kekuatan anda yang begitu hebat, tuan" Pamitnya sambil memuji raja iblis ituRaja iblis tertawa dengan volume yang besar hingga suaranya menggema di ruang itu, "HAHAHAHAHA, aku juga mengetahui itu"
Setelah itu, ratu Hadisya menundukkan kepalanya dan perlahan-lahan tubuh itu menghilang dari pandangan raja iblis. Di luar, Abercio Gazha dan Kasya Andrea setia menunggu pemimpinnya keluar dari ruangan itu. Mereka berbincang-bincang membahas sikap buruk yang pemimpinnya itu lakukan
"Aku tak menyangka jika wanita itu berani melakukan hal konyol di negeri orang" Ujar Kasya Andrea terang-terangan di hadapan Abercio Gazha. Abercio Gazha mengangguk setuju dan membalas dialog dari Kasya Andrea
"Ya, benar sekali. Apa dia tidak malu? Ini bukan yang pertama kali dia melakukan perbuatan menggelikan itu. Andai saja aku memiliki status sosial yang setara dengan dirinya, aku pasti tidak akan segan untuk menasihatinya di depan semua orang" Jawab Abercio Gazha dengan aksen kesalSepanjang mereka membicarakan pemimpin mereka, mereka tidak menyadari bahwa orang yang sedang mereka bahas sedang diperjalanan menuju di mana mereka sedang berdiri. Untungnya, hal tersebut langsung disadari oleh Abercio Gazha. Sehingga, apa yang mereka bicarakan tidak disadari oleh ratu itu.
"Hei kalian, cepat kita pergi dari sini. Kita akan menunggu hari kebahagiaan kita. Dan setelah kejadian itu berlangsung dan kita menang, kita akan berpesta sepuasnya" Monolognya yang ditanggapi aneh oleh kedua bawahannya.
Menyadari bahwa bawahannya tidak memberikan respons apa-apa, hal itu membuat dia kesal lagi. Dan langsung memberikan perintah disertai dengan cacian kepada bawahannya itu, "Hei, kalian tuli? Ayo kita pergi dari sini, bebal. Dasar tidak berguna" Protesnya. Dan hanya ditanggapi oleh sumpah serapah kedua bawahannya (di dalam hati)
Mereka langsung mematuhi tanpa meninggalkan sepatah katapun. Yang bisa mereka lakukan hanyalah menyimpan rasa jengkel dan tidak suka terhadap ratu itu. Setelah sampai di dalam kereta, mereka langsung meninggalkan kerajaan Talos yang dipenuhi oleh kesuraman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indestructible of VIIIB
FantasyCerita ini termasuk dari cerita fiksi yang dimana seluruh tokoh di ambil dari kelas VIIIB,Jika ada adegan yang tidak membuat kalian nyaman kami mohon maaf atas ketidak nyamanan nya.