KEDATANGAN

20 0 0
                                    

"Yang Mulia, sebentar lagi kita akan sampai" Tutur dara yang bernama Kendy Griselda itu.

"Yang Mulia?" Panggilnya sekali lagi. Yang dipanggil tidak menyahut sama sekali. Dia sudah tenggelam begitu jauh ke dalam mimpinya. Kendy berdecak kesal. Nada Ophelia yang melihat Kendy berdecak, hanya tertawa geli karena itu

"Hahahaha. kau kesulitan membangunkan Yang Mulia, Ken?" Tanya nada "Iya. Dia selalu seperti ini ketika telah lelap dalam tidurnya" Jawab Kendy sambil memutarkan bola matanya malas. Nada hanya menggelengkan kepalanya "Mungkin Yang Mulia kelelahan" Ujarnya "Bisa jadi" Jawab Kendy

"Di mana yang lain?" Tanya Nada mengalihkan topik pembicaraan
"Alya sepertinya sedang beristirahat. Pun dengan Farhan—" Jedanya "Bagaimana dengan Amitha? Bukannya dia tadi bersamamu?" Baru saja Nada ingin menjawab, orang yang dibicarakan muncul. "Kalian berdua mencariku?" Tanya hawa dengan nama lengkap Amitha Putri itu. Mereka berdua terkejut karena kehadiran Amitha secara tiba-tiba "Sialan. mengagetkanku saja, hahaha" Kaget Kendy dengan tawa kecilnya

Ketika sedang asyik bercengkerama, tiba-tiba saja salah seorang prajurit mendatangi mereka "Maaf jikalau saya mengusik waktunya, nona. Tapi, sebentar lagi kita akan sampai ke tempat tujuan" Ucap prajurit itu. "Benarkah? Wow, di luar dugaan. Kita sampai lebih cepat" Jawab Amitha kagum. Nada yang mendengarkannya langsung terkekeh, "Apa katamu? Lebih cepat? Yang benar saja" Tuturnya "Benar. Cepat apanya? Punggungku serasa remuk dibuatnya" Kendy menimpali

Kaisar Adit dan rombongannya telah sampai di Psyhi. Diperkirakan mereka memakan waktu sebanyak 12 jam untuk sampai di Psyhi. Itu bukanlah waktu yang singkat. Untungnya, mereka tidak ada kendala ketika berangkat ke Psyhi

"Fuaaaahh. Akhirnya kita sampai juga" Kicau Kaisar Adit sembari meregangkan badannya
"Apakah tidur anda nyenyak?" Tanya Kendy secara spontan. Kaisar yang mendengar itu langsung tertawa terbahak-bahak. Karena merasa terganggu oleh tawanya, Kendy langsung menatap tajam ke arah pemukanya "Apa ada yang lucu, Yang Mulia?" Galaknya dengan netra yang masih menatap tajam ke arah kaisar Adit. Kaisar Adit bergeming "Hahaha, tidak" Jawabnya sambil menatap tanah

Kendy Griselda memang terkenal galak dan tegas. Hanya dia seorang yang berani menegur Yang Mulia Kaisar seperti itu. Dan, itu tidak menjadi masalah besar. Walaupun kastanya di negeri itu hanya seorang penguasa sihir. Tak peduli setinggi apa kasta seseorang, jika orang itu membuatnya merasa tidak nyaman, berhati-hatilah. Tapi, jangan salah, dia juga masih mempunyai tata krama.

"Ken, kau masih kesal dengan Yang Mulia?" Tanya Alya. Teman dekatnya. Karena masih kesal, dia hanya merespons dengan anggukan kepala

"Kendy" Panggil Alex Farhan dengan intonasi suara yang sedikit meninggi. Sang pemilik nama menolehkan kepalanya, mencari tahu siapa orang yang telah memanggil namanya
"Ada apa, Farhan?" Respons nya
"Di mana Yang Mulia?" Tanyanya
"Yang Mulia? Di sana. Dia duduk di sana" Jawabnya sambil menunjuk arah di tempat Kaisar Adit duduk
"Baiklah, terima kasih. Kalian bisa temui Nada dan Amitha di perempatan itu. Aku dan kaisar akan menyusul. Berhati-hatilah ketika di jalan!" Ujar Farhan sambil meninggalkan Alya dan Kendy









"Argh, gerah sekali" Keluh lelaki bernama Naufal Xilantara itu. Sedari tadi ia mengibas-ngibaskan tangannya ke arah badannya untuk mengurangi rasa gerahnya

"Kalian tidak merasa gerah? Kenapa bisa?" Tanyanya "Kau berlebihan, Naufal. Di sini tidak se-gerah itu. Kau saja yang tidak mandi, makanya kau merasa gerah" Ejek Khaila Serephina. Maula Adrienne dan Agil Adalvino tertawa tertahan. Tak berani tertawa keras karena takut Kaisar Hilman terganggu

"Apa yang kau tertawakan, brengsek" Kesalnya sambil menatap kesal ke arah Agil. Yang ditatap hanya menahan senyum yang menjengkelkan bagi adam yang bernama Naufal itu

Indestructible of VIIIBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang