---
"Ken, kamu ga pulang? Supir kamu sudah nunggu dari siang" ucap lembut sang pengasuh asrama tempat Kenza sekolah.
Kenza masih tertunduk. Ia menggeleng pelan.
"Tapi papah mamah kamu mau dimakamkan, kamu yakin gamau ngeliat mereka untuk terakhir kalinya?"
"Buat apa aku liat mereka bu? Mereka aja ga pernah dateng buat jenguk aku selama hampir 3 tahun aku sekolah disini" balas Kenza terdengar marah tapi masih tertunduk.
Ibu pengasuh itu mengehela nafas pasrah. Ia tak bisa membujuk Kenza.
Ya. 3 tahun sudah Kenza disekolahkan di sekolah asrama internasional di luar negeri. Katanya karena udara disana lebih bagus dari pada di tempat mereka tinggal.
Tapi hari itu, Kenza dapat kabar kalau orang tuanya meninggal. Ia tidak kaget. Kenza juga tidak menangis. Ketika sang supir datang untuk menjemput. Kenza bahkan tidak mau pulang untuk melihat kedua orang tua nya terakhir kali.
Kenza, ia penderita asma. Ia sangat dekat dengan kakaknya yang berbeda 7 tahun dibandingkan dengan orang tuanya. Tapi hari itu, Deon, sang kakak tidak datang untuk menjemputnya. Mungkin Deon sedang berduka.
Ya jelas, karena Deon lebih dekat dengan orang tua mereka dibanding Kenza.
3 hari setelah pemakaman orang tua Kenza. Kenza masih menolak untuk pulang.
Kenza sedang asik untuk makan malam bersama dengan teman temannya di aula kantin.
"Kenza, kakak kamu datang. Ayo ikut ibu" ucap salah satu ibu asrama yang datang menghampiri Kenza.
Mendengar kakaknya datang. Kenza tersenyum senang. Ia segera mengikuti ibu asrama dengan antusias.
Dan benar saja kakak nya kini sedang menunggu di depan pintu gedung asrama.
"Ibu tinggal ya"
"Makasih bu"
Setelah ibu asrama itu pergi, Deon menengok melihat ke arah adiknya yang sedang berjalan mendekat dengan senyumnya.
"Kak!" Pekik Kenza memeluk Deon.
Tapi Deon tak membalas pelukan Kenza dan malah melepaskan pelukan nya.
Kenza menatap kakaknya heran.
"Beresin semua barang kamu. Ikut kakak pulang" ucap Deon sangat dingin dan cuek.
Deon tak pernah tidak tersenyum untuknya.
Kenza menjadi takut melihatnya. Ia pun menurut.
Selama di mobil Deon tak bersuara sedikit pun. Ia hanya fokus dengan tab dan kesibukannya di sebelah supir.
Dan Kenza benar benar tidak tahan duduk di belakang sendirian. Biasanya Deon akan menemaninya di belakang, tapi kali ini Deon malah duduk di depan sebelah supir.
"Kak, aku mau eskrim"
Tapi Deon tak membalas.
"Kakkk!! Mau es kriim"
"Kakk!!"
"Kakk!!"
Rengek Kenza berkali kali.
"Udah berapa kali kakak bilang! GA BOLEH ESKRIM!!" Geram Deon dengan nada agak tinggi diakhir kalimat.
Kenza tersentak.
Sejak itu hubungan mereka menjadi kurang baik. Deon memiliki banyak peraturan dirumah yang tak boleh dibantah oleh Kenza. Ia bahkan tidak boleh bermain setelah sekolah. Deon memindahkan Kenza melanjutkan sma di SMA swasta di komplek perumahan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kak, Gue kangen!
RandomKehidupan Kenza, remaja pengidap asma yang akan menginjak usia 17 tahun itu berubah sejak orang tua nya meninggal 2 tahun yang lalu. Sang kakak menjadi selalu memarahi nya. Dia adalah Deon, yang berbeda 7 tahun lebih tua dari Kenza. #1 Sendirian (05...