Raka menghampiri Kenza yang terduduk meremas kedua tangannya sendirian di depan pintu ruang UGD.
"Ken" panggil Raka lembut.
Kenza menengok pasrah dengan mata yang sudah sangat basah.
Raka pun mendekat dan menepuk nepuk pundak Kenza untuk menguatkannya.
"Kakak kamu kuat kok, biasanya juga langsung sembuh. Tenang aja yah..."
Kenza mengangguk masih menunduk pasrah.
"Dokter masuk dulu ya, sekalian mutasi Dokter"
Kenza pun mengangguk kembali.
Tak lama kemudian Vino pun datang. Vino langsung menghampiri Kenza yang sendirian dan terlihat sangat berantakan. Vino duduk lalu memeluk Kenza yang sudah ia anggap adik sendiri itu. Vino memiliki banyak peran sejak Kenza kecil dalam kehidupan Deon.
Bisa dikatakan Vino adalah orang terdekat Deon sejak kecil. Bahkan dulu ketika kecil, Kenza selalu cemburu pada Vino.
Hanya saja Vino baru kembali dari luar negeri bulan lalu, jadi ini adalah pertama kalinya lagi Vino melihat Kenza sudah lebih dari 3 tahun.
"Gapapa dek... Kak Vino disini ko" hibur Vino karena tangis Kenza yang pecah ketika Vino datang dan memeluknya.
"Kak Deon sakit kak.. Ken ga tau apa apa... Ken cuma nyusahin" kesal Kenza merutuki dirinya sendiri.
"Sstt ngomongnya gaboleh gitu. Kalo kak Deon denger, pasti marah. Kak Vino juga marah" tegas Vino.
Kenza menunduk merasa bersalah.
"Kenza, ini hari ujian terakhir kamu, ayo kak Vino anterin ke sekolah. Sudah dapet izin untuk ujian di jam khusus kok"
"Gamau, Ken mau disini"
"Kenza.. kalau kak Deon bangun terus tau kamu ga ujian terus dapet nol nanti makin sakit gimana?" Bujuk Vino.
Kenza menunduk sedih
"Ayo kak Vino anter" ucap Vino tegas.
Vino memiliki sikap yang tegas seperti Deon. Hanya saja Vino jauh lebih bisa menunjukkan perhatian dengan mudah dibanding Deon yang selalu marah jika khawatir dan perhatian.
***
Disisi lain, Kenza sangat tak fokus ketika mengerjakan soal soal ujian nya.
Ia sangat sebal.
Kenapa ia harus ujian sekarang.
Terakhir Deon sakit ketika mereka camping dua minggu lalu, kenapa sekarang Deon jadi mudah sakit.
Pikiran pikiran tak karuan di dalam otak Kenza sekarang.
Ia padahal sedang ujian bahasa Indonesia tapi terasa sangat sulit.
Setelah ia menyelesaikan ujiannya, Kenza dengan cepat ke arah mobil. Pak Bram sudah menjemputnya dari tadi.
Di dalam mobil juga sudah ada Bu Sari.
Mereka pun menuju rumah sakit bersama.
Deon sudah dipindahkan ke rumah ICU.
Kenza langsung menghampiri Raka dan Vino yang sedang mengobrol.
"Kak Deon kenapa masuk ICU? Tadi pagi kata dokter Raka ga kenapa napa." Tanya Kenza khawatir menuntut pada Raka.
"Sini duduk dulu" ucap Vino.
Kenza pun menurut dan duduk diantara Vino dan Raka.
"Kak Deon abis operasi. Ada tumor kecil di lambungnya. Untungnya langsung kedeteksi dan bisa langsung operasi pengangkatan tumor sebelum menyebar"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kak, Gue kangen!
RandomKehidupan Kenza, remaja pengidap asma yang akan menginjak usia 17 tahun itu berubah sejak orang tua nya meninggal 2 tahun yang lalu. Sang kakak menjadi selalu memarahi nya. Dia adalah Deon, yang berbeda 7 tahun lebih tua dari Kenza. #1 Sendirian (05...