ꗃ. 𝗽ɑ‌gꫀ th𝗶rty - 𝓞ne

1K 185 108
                                    


seharusnya ga usah bawa
perasaan, lagian lo sama dia cuma
dianggap temen. ❞

 ❞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

一🐵一

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

一🐵一

"tambah basah nih na, kalo mau meluk bentaran aja dirumah ya" gadis itu melotot mendengar balasan riki, lelaki yang tengah dia peluk sekarang.

karena merasa malu, gadis itu tidak menjawab dan tetap memeluk riki di luar sana, yang mengharuskan riki menuntun nana kembali menunggu sampai hujan selesai di bawah halte bus dengan posisi berpelukan. mereka kalau diliatin orang pasti dikatain pemuda - pemudi yang lagi kasmaran, alias bucin. padahal mah enggak, maksudnya enggak tau besok gimana mereka nantinya.

"na duduk dulu" nana mengangguk kecil lalu mengikuti gerak - gerik lelaki itu yang akan bersandar di kursi halte dengan posisi yang masih sama, kepalanya menunduk mengangguk setuju tanpa melepaskan atau merenggangkan pelukannya sedikit pun.

melihat itu pun, riki tersenyum gemas
melihat tingkah nana yang menurutnya sangat imut?

"lain kali kalau mau keluar jangan make baju beginian lagi" riki menggerakkan tangan kanannya memeluk pinggang ramping nana membuat sang empu terhenyak kecil karena desiran aneh yang datang selama beberapa detik disaat tangan riki menyentuh kulit pinggang gadis itu.

nana mendongakkan kepalanya perlahan menatap riki dan tak sengaja pula riki membalikkan pandangannya ke arah nana yang tadinya lelaki itu menatap lurus ke depan, lalu mata mereka bertemu.

"hm?" riki menggerakkan likuk bibirnya seperti biasa sembari menaikkan alisnya bertanya kepada gadis yang berada di dekapannya yang tengah menatap nya lekat itu, yang tak lain adalah nana.

nana sigap mengarahkan pandangannya ke arah lain membuat riki tidak bisa menahan senyuman yang sedari tadi dia tahan melihat kelakuan gadisnya, larat. gadis itu.

"na, bisa ga jangan kayak gini lagi?" ucapan riki tiba - tiba membuat dongakan yang baru saja gadis itu hindari itu pun kembali.

"eh?" nana mendongakkan kepalanya menatap riki, seakan menunggu jawaban dari pertanyaan atau ucapan dari lelaki jangkung itu.

℘uppy love, nishimura rikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang