"Aku harus kuat, demi mereka!
Karena aku mencintai mereka!
Anggotaku, keluargaku,
Tolong jangan tinggalkan aku sendiri..."
- Choi Seungcheol.
.
.
Desember 2020
"Chan-ah?" Seungcheol duduk di samping tempat tidur maknaenya. Chan sedang tiduran setelah tadi ia mengeluh tentang sakit perut yang parah dan muntah yang terus-menerus. "Ini, minumlah ini." ucap Seungcheol.
"Apa itu, hyung?" Chan bergumam ketika Seungcheol membantunya duduk.
"Ayahku memberikan beberapa minuman ini sebelum tur. Ini akan membantu mengurangi rasa mualmu." Seungcheol memberitahunya.
"Tapi ini untukmu, hyung..." Chan menolak.
"Aku baik-baik saja. Aku masih punya beberapa. Kamu minum saja ini dan kembalilah tidur." Seungcheol menasihati maknaenya. Chan dengan patuh mematuhi, menghabiskan seluruh cangkir dan merasa ngeri karena sisa rasa yang pahit.
"Sekarang, istirahat." Seungcheol memberi tahu yang lebih muda sambil membantunya berbaring.
"Terima kasih, hyung." ucap Chan sebelum kembali tidur. Seungcheol menepuk kepalanya dengan lembut dan berjalan keluar dari ruangan tanpa suara.
"Oh, hyung di sini." Hoshi menyambutnya begitu dia menutup pintu kamar Chan.
"Ya, hanya memberi sesuatu yang mungkin bisa membantu menghentikan rasa mualnya. Apakah kamu akan tidur dengannya?" Seungcheol bertanya.
"Tidak, Haejin hyung akan melakukannya." jawab Hoshi. "Dia akan merawatnya jika kondisinya memburuk." ucap Hoshi lagi.
"Kamu juga harus tidur lebih awal." Seungcheol mengingatkannya dan Hoshi mengangguk sebelum mereka berpisah.
Seungcheol berjalan ke dalam kamarnya yang dia bagi bersama dengan Joowon. "Kemana saja kamu?" tanya Joowon saat Seungcheol masuk ke dalam.
"Aku hanya pergi menemui Chan sebentar." Seungcheol menjawab sambil menjatuhkan diri di tempat tidur, mencoba membuat dirinya nyaman.
"Kami sudah membuat janji dengan rumah sakit setempat besok pagi. Kami akan melihat bagaimana kelanjutannya setelah itu. Jika tidak berhasil, kalian harus tetap tampil tanpa dia." Joowon memberi tahu sang leader.
"Chan akan sedih jika harus melewatkan konsernya." Seungcheol menghela nafas.
"Ya, tapi kesehatannya lebih penting." jawab Joowon. "Kita masih memiliki 4 negara dan 7 kota sebelum kita menyelesaikan tur ini. Masih ada beberapa acara penghargaan di antaranya, jadi tidak apa-apa jika dia harus istirahat selama satu hari, daripada harus menyerahkan sisa turnya." ucap Joowon lagi.
Joowon berdiri dan mematikan lampu. "Kamu juga harus tidur. Kalian memiliki satu hari penuh latihan dan konser di malam hari sebelum pindah ke tujuan berikutnya."
Seungcheol membolak-balikkan badan, mencari posisi terbaik untuk tidur. Joowon berakhir di sisinya, melihat ke dinding yang kosong. Ada sumber cahaya kecil yang berasal dari lampu malam Joowon dan teleponnya, manajer mungkin menulis laporan tur seperti biasanya.
.
Sudah sibuk dengan comeback mereka, promosi dan langsung ke tur internasional mereka. Saat ini, mereka telah mengunjungi 5 negara dan 12 kota di seluruh Asia dan sekarang mereka sedang melakukan tur ke Eropa dan benua Amerika.
Seungcheol tidak bisa menjelaskan betapa bahagianya mereka, menjalani kehidupan yang selalu mereka inginkan. Tapi jelas, mereka tidak bisa menghindari rasa lelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT ALONE (Choi Seungcheol/ SCoups - Seventeen) [SELESAI]
FanfictionSebagai pemimpin grupnya, Seungcheol menyadari sejak hari pertama bahwa itu tidak akan mudah. Tetapi, dia tetap melakukannya. Dia percaya bahwa jika dia terus beradaptasi, dia akan baik-baik saja. Tetapi, itu tetap tidak menjadi lebih mudah. Itu m...