15. Enyahlah, kau iblis!

1.2K 64 2
                                    

"Ketika aku mengatakan tidak ada yang boleh bermain-main dengan member-memberku, aku sungguh-sungguh mengatakannya!
Enyahlah, kau iblis menjijikkan!"
- Lee Jihoon

.

.

.

April 2021

"Ini tidak baik, Hyung. Dia sering mengeluh sakit kepala dan melihat apa yang terjadi hari ini. Dia masih tidak sadarkan diri dan sudah lebih dari satu jam. Kita harus memanggil dokter atau sesuatu jika kita tidak bisa membawanya ke rumah sakit." Joshua memberi tahu manajer.

"Bukannya aku tidak menginginkannya Joshua. Jika aku bisa, aku akan menyeretnya ke rumah sakit sekarang, mendapatkan perawatan yang tepat, dan membiarkan dia beristirahat sampai dia pulih dengan benar, tetapi aku tidak bisa, dia tidak bisa, dan kita tidak bisa, tidak dalam situasi kita saat ini." ungkap Joowon. "Aku juga tidak bisa memanggil dokter selarut ini, jadi aku akan memanggil Dr. Ahn untuk datang besok pagi, oke?" ucap Joowon, Joshua pergi meninggalkan kamar Seungcheol, sambil menggumamkan sesuatu yang tidak jelas.

Jihoon melirik ke arah sang leader yang tidak sadarkan diri. Seungcheol mengagetkan semua orang ketika dia tiba-tiba jatuh ke lantai tanpa peringatan. Dia tidak bangun, tidak peduli seberapa keras mereka mencoba, jadi Joowon memutuskan untuk membawanya kembali ke dorm.

Koreografer setuju untuk membatalkan latihan malam itu, jadi semua member kembali bersama. Pada akhirnya, Joowon harus mengancam para anggota untuk kembali ke kamar mereka sendiri untuk beristirahat dengan baik karena sang leader belum bangun, tetapi Jihoon bersikeras untuk tetap tinggal.

"Hyung, ini Jung Yeonju, kan?" Jihoon menatap manajer itu.

"Bagaimana kamu mengenalnya?" tanya Joowon heran.

"Jadi, apakah itu benar-benar dia?" Jihoon mengerutkan kening. Joowon mengangguk. "Aku melihatnya beberapa kali keluar masuk studio rekaman saat itu. Dia tampak agak mencurigakan, tetapi ketika aku bertanya kepadanya, dia hanya mengatakan bahwa dia dikirim untuk memeriksa beberapa peralatan. Dia dari departemen IT, jadi kami membiarkannya masuk." ucap Joowon.

"Kamu pernah melihatnya?" tanya Joowon.

"Aku melihatnya menyatakan perasaannya dan marah pada hyung di studio rekaman. Dia selalu ada setiap kali hyung ada di dalam untuk mengerjakan lirik bersamaku. Aku pikir tim hip hop seharusnya sudah melihatnya beberapa kali juga." ungkap Jihoon.

"Taehun bilang ada seseorang yang mengintai di malam hari di dorm kita saat itu. Aneh, aku belum pernah melihatnya kecuali di sekitar kantor." Joowon memberi tahu yang lebih muda.

"Dia pintar, that bitch." Jihoon berkata dengan gigi terkatup. "Karena kamu pasti sering melihatnya, dia memastikan untuk berhati-hati denganmu, menghindari mu, jika tidak, ia pasti akan dilaporkan lebih awal. Taehun hyung tidak akrab dengan anggota staf di kantor, jadi dia pikir dia akan baik-baik saja." tambah Jihoon.

"Dia terus mengikuti kami ketika kami pindah. Salah satu penjaga keamanan gedung ini memberi tahu Haejin dan dia melaporkannya ke perusahaan. Begitulah cara dia dikeluarkan setelah perusahaan mengetahui dia menguntit Seungcheol." Joowon memperbaiki semuanya.

"Pelacur itu gila. Jika dia berani menunjukkan wajahnya di depanku, aku akan memukulnya sampai mati." Jihoon mencengkeram tinjunya dengan marah.

"Siapa yang kamu coba bunuh, Jihoon-ah...?" Baik Jihoon dan Joowon tersentak begitu cepat mendengar pertanyaan itu.

"Hyung!" Jihoon bersorak, setengah terkejut dan setengah lega. "Bagaimana perasaanmu?"

"Seperti kepalaku dihancurkan oleh sesuatu yang berat." Seungcheol menjawab sambil meletakkan kepalanya yang berat di tangannya dan perlahan duduk.

NOT ALONE (Choi Seungcheol/ SCoups - Seventeen) [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang