Para manusia

1.3K 134 17
                                    

Dua manusia yang memiliki paras sangat tampan itu selalu menjadi idaman para gadis dikampus. Siapa lagi kalau bukan Jericho dan Jerendra.

Walaupun mereka aneh karena dari kecil bersama, tapi nyatanya Jericho dan Jerendra ini sangat setia kawan. Jericho yang diusir karena menolak perjodohan akhirnya memilih hidup sendiri dan membuat caffe bersama Jerendra.

Usia mereka terpaut 1 tahun, tapi Jerendra tidak pernah memanggil Jericho dengan embel-embel kak ataupun bang.

"Sampek kapan kalian bareng terus gini?"

"Kenapa emang?"

"Gak bosen lo Jer? Liat batangan?" Sela Yuda saat Joe mencoba membahas dua sahabatnya itu.

"Hahaha, anjir Yuda!" Joe tertawa puas mendengarnya.

"Bangsattt!" Jerendra melemparkan lap kotor kearah Yuda.

Sementara Jericho memukul kepala Joe dengan nampannya.

"Gini-gini gue juga masih suka melon sat"

"Goblok Jeri!" Jerendra sudah kesal membahas ini. Sudah berapa kali mereka menyindir Jericho dan dirinya.

Bukan Jerendra tak suka dengan gadis. Hanya saja mereka melihat tampang dan kekayaan Jere dan Jeri. Apalagi sekarang dua lelaki ini memilih bekerja di caffe dari pada bergantung dengan orang tua. Jadi, gadis-gadis itu sedikit menjauhi mereka karena mengira dua lelaki tampan itu bangkrut.

Padahal Jericho dan Jerendra masih kaya raya, hanya tak terlihat saja.

"Nih minum" dua gadis cantik itu masuk dengan membawa beberapa kaleng minuman soda.

Winta melemparkan kalengan itu kearah Yuda dan Jerendra sementara Tarra melemparkannya kearah Joe dan Jericho.

"Ahhh segerrrr!" Ucap Joe menikmati sodanya.

"Kita jadikan ke rumah nenek gue buat liburan semeter nanti?"

"Jadi dong Tar" Yuda menjawabnya, sementara yang lain hanya menangguk sambil minum.

"Kalian ninggalin caffe? Ditutup apa gimana?" Tanya Winta pada dua pendiri caffe itu.

"Nanti diurus adik gue"

"Sam??"

"Iye" jawab Jericho.

"Suruh ajakin Jay aja" ucap Winta.

Jay itu adik Winta. Ia juga bersahabat dengan Sam, adik Jericho.

"Oke"

"Rose tadi kesini" ucap Jerendra yang baru ingat bahwa gadis yang dijodohkan dengan Jericho itu selalu datang ke caffe.

"Ya biarin"

"Lo pindah apartmen berkali-kali cuman buat nghindarin dia?" Tarra mulai penasaran dengan hubungan Jeri dan Rose.

"Hmm.. gue gak suka sama dia"

"Kelihatan sih" respon Joe.

Semua paham dengan keadaan Jericho. Lelaki itu tak menyukai Rose tapi gadis itu sangat ingin mendekati Jericho.

"Pulang, bilang orang tua lo baik-baik deh, siapa tau mereka berubah pikiran kan.." ucap Winta.

"Enggak deh, mereka tetep pada pendirian. Apalagi keluarga besar gue tau banget tentang Rose.."

Sebagai sahabat, jelas mereka tak mau melihat Jericho terus-terusan menghindari orang tuanya karena perjodohan.

Tapi Jericho juga berhak menolak bukan? Ia tak menyukai Rose dan tak bisa dipaksakan.

TBC

Udah ada yang mampir belum nih?

ALORA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang