Dalam perjalanan pesawat kurang lebih 1 jam, akhirnya mereka tiba.
Jericho, Jerendra, Joe, Yuda, Tarra dan Winta sudah sampai tujuan. Joe mengambil mobil yang bisa berisi 6 orang.
Mereka segera melanjutkan perjalanan menuju rumah nenek dan kakek Tarra.
"Kalian udah laper belom?" Tanya Winta.
"Belum terlalu sih sayang" jawab Yuda.
"Iya tadi juga udah makan dibandara" tambah Jerendra.
"Nenek kakek gue juga dah masak banyak pasti nih"
"Oh ya Tar, emang cukup ya buat kita nginep disana?" Johnny yang sedang menyetir tiba-tiba kepikiran tentang itu.
"Cukup, disana ada 4 kamar. Nenek kakek, gue sama Winta, Jericho sama Jerendra, elo sama Yuda"
"Jer? Lo gak mau ganti pasangan kah?"
"Jer yang mana Yud?!"
"Oh iya, Jerendra aja. Jericho sembarangan kalo ngomong"
"Kamprett!"
"Gue doyannya ama Jericho sih" jawab Jerendra sambil meringis jahil.
"Gue ganteng banget ya Jer?" Jericho malah menambah-nambahinya.
"Anjing! Sama aja sat"
"Kelamaan berdua ya begituh" sela Joe sambil tertawa geli.
"Hahahaha" Tarra dan Winta hanya tertawa dengan kelakuan teman-temannya itu.
Perjalanan 2 jam dari bandara ke desa sampai tidak terasa oleh mereka. Didalam mobil itu mereka saling melempar candaan.
"Gue penasaran siapa jodoh Jeri sama Jere deh"
"Iya juga ya" itulah pikiran dua perempuan didalam persahabatan itu.
"Cewek gue sih cantik dan kalem, gak kaya elo berdua" ucap Jerendra sambil sedikit mengoda dua perempuan disana.
"Anjingg banget lo Jere!"
"Winta, mulutnya" Yuda siap memberikan sentilan dimulut Winta.
"Kalo cewek gue, ga tau. Yang penting bukan Rose"
"Lo ada dendam apa, Jer? ama Rose?"
"Dulu dia kekeh gak mau dijodohin sama gue pas gue masih culun"
"Emang lo sekarang dah ganteng?"
"Gue jitak ya lo Tar!"
"Ampun bos hahaha"
Sebenarnya Jericho dan Rose pernah dijodohkan saat mereka SMP. Tapi Rose tak mau karena Jericho yang berkaca mata dan kutu buku. Bahkan, Jericho itu anti sosial. Rose malah membully lelaki itu dulu.
Tapi sekarang setelah bertemu lagi saat mereka kuliah, Rose lah yang mulai mengejar Jericho dan meminta orang tuanya untuk kembali menjodohkan mereka.
"Bener, gue sampek kasian ama Jeri dulu. Dibully mulu ama Rose dan pacarnya ya Jer? Setelah itu gue belain Jeri, terus jadi kenal deh"
"Ahh.. terus Winta?" Tanya Tarra.
"Winta itu temen komplek kita. Satu sekolah lagi pas SMA" jawab Jericho.
Jerendra mulai berani mendekati Jericho saat lelaki itu dibully. Mereka sekomplek namun jarang berbicara. Apalagi Winta, gadis itu sama sekali jarang keluar. Pas SMA saja, mereka mulai saling mendekat. Winta jugalah orang yang mengubah Jericho menjadi seperti sekarang.
Rumah besar didepan mata mereka.
Rumah itu jauh dari rumah penduduk lainnya. Ia berdiri sendiri dan dikelilingi beberapa pohon besar.
"Ini rumahnya Tar?" Tanya Yuda.
"Iya dong"
"Gila, bagus banget" - Winta
"Suasana gue banget" - Joe
"Suka gue yang ginian" - Jericho
"Asik nih, seminggu disini mah gue seneng-seneng aja" - Jerendra
Yuda dan Joe membantu membawa koper Winta dan Tarra. Sementara keempat lelaki itu hanya membawa ransel besar saja.
"Yuk"
Mereka mengikuti langkah Tarra masuk memasuki rumah nenek kakeknya.
"Omaaa... opaaa"
"Yaaaaa?" Ada sahutan disana.
Cringg! Kembali lagi mata barbie sallete berkilau sekilas.
"Tarraaaaaa!" Sang Nenek menyambut Tarra dalam pelukan sementara kakek tersenyum kecil melihat teman-teman Tarra.
TBC
Jerendra Jericho kelamaan jomblo jadi agak ngadi-ngadi
KAMU SEDANG MEMBACA
ALORA
Short StoryDikutuk menjadi boneka barbie karena harus menanggung kesalahan orang tua mereka yang kejam dan sombong. Sallete dibuang dari Vespera ke dunia manusia, sebelum Vespera hancur dan menghilang dari fairyland. Hanya dua putri cantik itu yang selamat ka...