Berbeda dengan pasangan sebelah, Jerendra dan Selena justru gamblang menyampaikan perasaan mereka. Dua manusia yang tidak malu mengungkapkan apa yang mereka rasakan.
"Jere, kau ini manusia paling tampan"
"Gue, Sel?"
"Iya.."
"Hehe, makasih cantik"
Selena menikmati ayunan di belakang rumah Tarra dengan Jerendra. Pemandangan disana juga tak kalah bagus kok.
"Jadi setiap elo masuk air jadi mermaid?"
"Hmm"
"Hebat-hebatttt"
"SELENA GITU" gadis itu tampak membanggakan dirinya didepan Jerendra yang terkekeh geli melihatnya.
"Jere.. jika kalian bukan asli disini, dimana tempat kalian tinggal?"
"Bentar" Jerendra terlihat sibuk merogoh saku dihoodienya. Ia keluarkan ponsel kesayangannya dan menunjukkan kepada Selena.
"Sekarang kita disini kan ya?" Mata Jerendra menatap wajah cantik itu dari dekat yang hanya berjarak beberapa cm saja.
"Nah, tempat Jere ada disini" ia menunjukkan maps yang ada dihpnya. Selena hanya mengangguk-angguk lucu.
"Itu deket Jere"
"Selena, itu jauh. Harus menyebrangi lautan"
"Ikut Selena renang aja Jer?"
"Kan gue gak punya ekor, Selena.."
"Oh iya ya" Selena kembali sadar bahwa mereka berdua berbeda.
"Elo mau gendong gue"
"Tidak! Terima kasih"
"Ditolak huh" wajah Jerendra tampak sangat kecewa mendengar jawaban Selena walaupun itu hanya bercanda.
"Kenapa tuh wajahnya? Jelek kaya ikan pari" gadis itu malah menjulurkan lidah dan mengusak rambut Jerendra kasar lalu berlari.
"SELENAAAAA!" Jerendra mengejar Selena kesana kemari.
Srek! Jerendra berhasil menarik tangan Selena dan mendekapnya erat didalam pelukan yang tidak sengaja.
Telinga Selena tepat berada didepan dada Jerendra yang berdegup dengan sangat kencang. Senyuman manis Selena terukir, karena mendengar degupan pria tampan ini.
"Selena" Jerendra malah mendekap erat tubuh sang gadis.
"Yaaaa?" Selena mendongak menatapnya.
"Ikut aku ya? Kita tinggal bareng?"
Aku? Baru kali ini Selena mendengar Jerendra mengunakan aku-kamu. Rasanya bahagia mendengarnya. Terdengar lebih lembut saja bagi Selena.
"Levana bagaimana?"
"Pasti ikut Jericho, tuh si cuek juga suka banget sama Levana. Emang agak susah bilangnya aja sih"
"Kalo Jere?"
"Jelas suka Selena dong"
"Ck!"
"Kenapa? Aku jujur" ucap Jerendra dengan mengedip-kedipkan matanya lucu menatap gadis yang lebih pendek darinya.
"Tidak romantis"
"Oh.. mau diromantisin?"
"Gak usah"
"Selenaaaa" Jerendra mengejar si cantik yang berjalan menjauhinya sambil menghentak-hentakkan kakinya.
"Cie marah"
"Apa?"
"Nanti ya, kita romantisan sepanjang hari. Makannya ikut aku?" Jerendra berusaha mengembalikan mood Selena.
"Janji?"
"Janjiii!"
Selena tersenyum membuat Jerendra merasa salah tingkah.
"Aduh jangan senyum, abang gak kuat" Jerendra tiba-tiba terbaring direrumputan dan berguling-guling karena senyuman manis Selena.
"Eh, kok aneh"
"Kurang ajar" Jerendra kembali mengejar Selena dan mengelitiki pinggang si cantik.
Jerendra dan Selena menjadi tontonan Joe dan Tarra yang sedang melihat pemandangan dari balkon.
"Gini nih kalo Jere bucin"
"Jadi agak tolol ya Joe?"
"Hahaha mulutnya Tarra emang sip" Joe mengusak lembut kepala Tarra.
Sebenarnya kalian semua itu pasangan aneh, hanya saja kalian tidak menyadarinya. Tarra dan Joe. Yuda dan Winta. Selena dan Jerendra. Jericho dan Levana. Semuanya aneh.
TBC
Yang ini udah malu-maluin
KAMU SEDANG MEMBACA
ALORA
Short StoryDikutuk menjadi boneka barbie karena harus menanggung kesalahan orang tua mereka yang kejam dan sombong. Sallete dibuang dari Vespera ke dunia manusia, sebelum Vespera hancur dan menghilang dari fairyland. Hanya dua putri cantik itu yang selamat ka...