Keringat membasahi sekujur tubuh perempuan dengan bulu mata lentik alami itu. Bibirnya bergetar mendesis ketika pria yang berada di atasnya bergerak lebih cepat.
"My sexy Anya, ughh... so tight... ugh ugh ugh..."
Perempuan yang dipanggil Anya itu membusungkan dadanya, memeluk erat pria yang terus memacunya itu.
"Inside Yonnnhhh...," Anya mendongak saat pria itu menyerbu lehernya, memberi hisapan kuat dengan tangan meremas dada kenyal perempuan itu.
"As you wish, Anya..."
Pria itu menghentak-hentak makin brutal, lalu pada hentakan terakhir ia bertahan, menumpahkan benihnya ke dalam rahim Anya.
Keduanya terpejam menikmati kedutan demi kedutan pada penyatuan mereka. Lalu tanpa melepaskan miliknya, pria itu berguling membalik posisi hingga Anya berada di atasnya.
"Aku cinta kamu, Anya."
"Aku lebih mencintaimu, Dion," bisik Anya mengecup bibir pria yang kini berada di bawah tubuhnya itu.
"Aku tidak sabar ingin meresmikan hubungan kita, Sayang," kata Dion meraih tengkuk Anya dan mencium bibir perempuan itu.
"Aku tidak suka menjadi yang kedua, Yon," dengus Anya.
"Aku tau. Tunggu sebentar lagi, Sayang. Aku akan segera menceraikan Diana," janji Dion memagut bibir Anya.
"Mmmhh... janji?"
"Janji, Sayang," Dion bersungguh-sungguh.
Anya menggerakkan otot kewanitaannya, lalu menggoyangkan pinggulnya.
"Ughhh... jangan menggodaku, Sayang. Aku bisa kalap dan membuatmu tidak bisa berjalan besok," erang Dion.
"Really? Prove it," goda Anya menunduk, mencium dada Dion dan menjilat puting kecil pria itu.
"Kamu yang mau ya," pinggul Dion kembali bergerak. Miliknya keluar masuk di kewanitaan Anya. Hanya sedikit godaan dari Anya, milik Dion langsung kembali garang.
Dion membalik posisi, dan melepaskan miliknya dari kewanitaan Anya. Lalu ia membalik tubuh Anya, menelungkupkan dan menarik pinggul Anya ke atas hingga perempuan itu menungging. Dan Dion dengan sekali hentak, sudah mengisi kewanitaan Anya dengan kejantanannya.
Dion tidak pernah puas bercinta hanya sekali dengan Anya. Perempuan yang teramat ia cinta itu selalu berhasil menyalakan gairahnya dengan mudah.
Hunjaman demi hunjaman Anya terima dengan senang hati.
***
Anya tengah menunggu Dion yang sedang ke kamar kecil sambil menikmati makanan yang tersaji di hadapannya. Malam ini Dion mengajaknya dinner di resto sebuah hotel bintang lima. Tentu saja Anya senang. Selama ini mereka hanya sembunyi-sembunyi, tapi setelah Dion mengatakan ingin menikahinya segera dan Anya menegaskan bahwa ia tidak ingin menjadi yang kedua beberapa minggu yang lalu, Dion justru makin sering membawanya keluar dan pamer kemesraan di manapun mereka berada.
Tentu saja Anya dengan senang hati menerima. Dion tidak main-main dengan ucapannya. Pria itu serius dengannya. Janji Dion untuk menikahinya membuatnya puas. Ia akan lihat bagaimana Diana menangis darah diceraikan Dion.
Sebenarnya Anya kasihan dengan Diana, tapi perempuan licik itu menikamnya dari belakang. Diana memang mencintai Dion sampai ia tega menghancurkan hubungan Anya dengan pria itu sekaligus persahabatan mereka. Kini wajah polos Diana tidak lagi bisa menipunya.
"Anya? Lo sama siapa? Sendiri aja?"
Anya mengangkat wajahnya dan menemukan sosok cantik yang pernah membuatnya hancur.
KAMU SEDANG MEMBACA
The 'A' One Shoot Stories
NouvellesKumpulan cerita pendek dengan judul berawalan huruf A Cerita bergenre dewasa, 21++ dengan konflik ringan dan kadang sedikit aneh. Bukan konsumsi anak dibawah umur. Bukan pula diperuntukkan bagi kaum yang bermental anak-anak yang tidak bisa mengharg...