Dug.. Dugh.. dugh
"Tes Tes.. 1.. 2.. "
"Ekhemmm..!"
Mata sejernih kolam renang dengan bulu mata panjang menghiasi itu berkedip sekali sebelum pemiliknya mulai mengeluarkan suara lagi di microphone radio sekolah.
Satu orang disebelahnya terus menerus menarik ujung seragam orang itu untuk menghentikan aksinya. Tapi semua usahanya sia-sia, orang yang dia coba hentikan adalah murid gila SMA Bina Nusantara. Seorang gadis yang memiliki mbti Extrovert, yang kata orang adalah contoh kepribadian yang mudah bergaul dan menyukai aktivitas yang mengeluarkan banyak energi.
"El lo gila??! Jangan nekat please!" cegah temannya di sebelah pemeran utama kita,
Eletta Adhista Hana Bila
Tanpa menghiraukan teguran sahabatnya -jovan- yang sedari tadi sudah menarik ujung kemeja eletta, siswi gila itu masih dalam pendirian gilanya.
"Perhatian! Kepada yang terhormat ketua OSIS SMA Bina Nusantara Julian Sakala Aiden yang paling cakep, pinter dan masyaAllah takbir!! Gue tunggu sepulang sekolah di kantin ibuk inah! Gue suka- Tut-"
Sebelum Eletta menyelesaikan kalimatnya, suara berdenging dari seluruh speaker yang terhubung disekolah mengeluarkan dengung untuk beberapa detik.
Kedua alisnya yang hitam hampir menyatu saat otot di dahinya menegang. Eletta berbalik dan melihat sosok Iwan yang baru saja masuk dengan nafas terengah. Eletta menelusuri pandangannya dan jatuh pada tangan Iwan yang menekan tombol off pada microphone di ruang siaran.
Sambil masih mengatur nafas, Iwan mencoba menegakkan tubuhnya yang sebelumnya menunduk.
"LO GILA??" seru Eletta kesal.
"Lu yang gila anjing! Kan udah gw larang kenapa masih masuk ke ruang siaran??? Semua ruangan di sekolah bisa denger dan ini lagi JAM PELAJARAN ELETTA!!!!" Iwan yang merupakan anggota club siaran di sekolah menjadi sangat murka.
Pasalnya dia adalah penanggung jawab siaran sekolah. Dan teman sekelasnya yang udah gila ini nekat minta ijin ke ruang siaran cuma untuk menembak murid laki-laki!! Dan itu ketua OSIS mereka!! Sekaligus kakak kelas Eletta, Iwan dan Jovanka juga!!!
Bisa mati muda Iwan di tangan Julian!!
Eletta yang sejak tadi berdiri didepan microphone, menarik diri dan memutar tubuhnya menghadap Iwan.
"gue belom selesai wan!" desak eletta.
Kakinya yang ramping ditutupi kaus kaki putih setinggi lutut itu mengentak-entak ke lantai, kesal.
Ya, itu karena dia belum selesai menembak kakak kelasnya.
"narra juga kenapa ga masuk sih." di tengah itu semua, jovanka mengeluh sendiri.
Jika narra-satu lagi sahabatnya- masuk pasti dia bisa menghentikan tingkah gila eletta saat ini.
"ngga ada ya el, gw yang malu, nembak pake cara lain kek!" balas iwan tegas.
Eletta mengerucutkan bibirnya membentuk bibir bebek, tak setuju pada kalimat iwan.
Bagi Eletta, tidak ada cara lain yang lebih seru dari ini. Adrenalinnya serasa ditantang untuk bisa lebih gila lagi setiap hari. Apalagi ini menyangkut Julian! Kakak kelas terganteng dan terbanyak peminatnya di SMA ini.
Jika Eletta tidak melakukan ini, Julian tidak akan pernah barang sedetik pun untuk repot-repot melirik ke arah Eletta.
Julian itu kakak kelas populer yang bertingkah seperti 'teman semua orang' di sekolah ini. Dia itu cowo yang lugas, berpendirian, ramah dan mudah didekati tapi tidak untuk menjadi pacar!
KAMU SEDANG MEMBACA
ELIAN
RandomEletta tak pernah mengira dia bisa menjadi sepencundang ini di depan seorang anak laki-laki berlabel 'good boy' di sekolahnya. Sedangkan Julian sang ketua OSIS tanpa cela itu hanya mengikuti permainan Eletta, tidak lebih.