Awalnya Eletta mendatangi Jina hanya untuk menanyakan kabar Julian. Tapi sekarang keadaan berbanding terbalik. Eletta entah kenapa lebih menyukai Jina daripada Julian. Selain lebih imut, Jina juga jauh lebih menyenangkan dan di luar dugaan memiliki hobi yang sama dengan Eletta!
Poin penting tambahan : Jina tidak menyebalkan.
Beberapa waktu berlalu kedua gadis ini menjadi teman nonton bioskop. Jovan dan Narra memiliki selera yang jauh sekali dengan Eletta. Mereka lebih menyukai film teenage romance yang lebih nyambung dengan anak muda. Sedangkan Eletta lebih suka film fantasy! Selain itu, bukan hanya dengan menonton! Hobi mereka juga disatukan oleh klan Kpop! Mereka menyukai beberapa grup yang sama. Saat mengetahui itu, Eletta dan Jina saling berteriak karena mengidolakan grup yang sama ditambah Narra yang juga penggemar Kpop mereka bertiga berteriak ricuh saat mengetahui fakta ini!
Dengan kedekatan ini Eletta benar-benar tidak mau mengambil keuntungan untuk mendekati Jina karena Julian. Eletta sendiri tidak menyangka dia akan se-cocok ini dengan Jina. Semua berjalan begitu saja.
Eletta bahkan tidak pernah mengingat Julian saat sedang bersama Jina.
Seperti saat ini kebetulan besok hari sabtu jadi sepulang sekolah sebelumnya Eletta yang tidak punya rencana mengajak Jina keluar. Mereka selalu bertemu langsung di tempat janjian, dengan begitu Eletta tidak akan menemui Julian di rumah Jina meskipun Eletta bisa saja menjemputnya.
Selama beberapa jam menonton film Eletta dan Jina akhirnya keluar dari studio. Mulut keduanya terus mengomel karena ending yang kurang menyenangkan mengakibatkan emosi penonton. Jadi akhirnya mereka memilih untuk mencari tempat makan daripada terus emosi.
Beberapa menit berkeliling akhirnya mereka menetapkan pilihan untuk makan ramen di salah satu outlet jepang yang ada di mall itu.
Di meja, sambil menunggu pesanan Eletta mengarahkan layar ponselnya agar dilihat Jina. Gadis yang lebih muda itu langsung merubah wajahnya menjadi kesal. Pasalnya kakak kelasnya ini paling suka menggodanya.
Mungkin sudah beratusan kali Jina mendengar bahwa kata Eletta di kelasnya ada orang yang menyukai Jina, dan itu Iwan!!
Jina tidak tahu ini anugrah atau Eletta sedang mencoba menertawakan nasibnya.
Yang pasti orang didepannya yang sedang terbahak ini sangat menyebalkan. Dia sangat menikmati dalam menertawakan Jina.
Eletta membuka mulutnya, sedang tertawa pada balasan chat Iwan dua hari yang lalu. Di ruang chatnya dengan Iwan, Eletta berhasil membuat Iwan mengakui perasaannya lalu menunjukkannya pada Jina!
Sungguh Eletta ini sangat kejam!
"BAHAHAHAHahaha.." Eletta terbahak dengan sangat senang.
"apaan sih! ah males pulang aja gue!" ancam Jina.
Eletta tahu itu adalah nada orang yang sedang ngambek.
Mungkin dia keterlaluan? Entahlah tapi itu sangat lucu!
Iwan menyukai Jina!
Eletta sangat terhibur dengan itu!
Ujung matanya sampai basah karena terlalu banyak tertawa. Dengan tangannya memegang tissue, Eletta menyeka air mata tipis di bawah kelopak matanya.
Menggoda Jina sangat menyenangkan!
Bahkan Eletta sekarang sedang berjuang keras untuk menghentikan tawanya. Matanya melihat keatas untuk menghilangkan air mata.
"haduh lucu banget wkwk.." ujar Eletta masih berusaha meredakan tawanya.
"lo kalo ngecengin gue lagi, apalagi soal pacar-pacaran, gue nggak mau ya nemenin lo nonton!" dia mengancam lagi!
KAMU SEDANG MEMBACA
ELIAN
RandomEletta tak pernah mengira dia bisa menjadi sepencundang ini di depan seorang anak laki-laki berlabel 'good boy' di sekolahnya. Sedangkan Julian sang ketua OSIS tanpa cela itu hanya mengikuti permainan Eletta, tidak lebih.