"Katakan." Wanita yang menggunakan baju miko¹ berbicara dengan nada yang begitu dingin, sedang tangannya terulur menggenggam sebuah tanto² yang sudah siap di leher lawannya.
"S-sungguh! S-saya tidak tau! Saya tidak tau apa-apa!"
"Jangan berbicara bohong. Jejaknya terakhir ditemukan di sini. Katakan! Di mana dia?!"
"S-saya sungguh tidak tau, saya tidak tahu!" Orang yang diancam itu kini membentuk posisi dogeza³, berharap dengan begitu permintaan maafnya bisa diterima dengan baik. Ketika dia mendongak untuk menatap sang gadis berbaju miko, dia segera menurunkan pandangannya karena merasa begitu merinding. Tatapan gadis itu sangat mengerikan sampai-sampai dia tidak tahan melihat matanya.
"Kalau sampai kau tau di mana keberadaan orang itu ... maka aku akan memotong kepalamu dengan benda ini. Kau tau kan seberapa tajamnya ini? Atau ... kau ingin aku menggunakan katana⁴?"
Dengan ucapannya, sang gadis memasukkan tanto miliknya sebelum menarik keluar benda yang disebut katana. Suara besi yang ditarik keluar itu membuat sang pria yang masih membungkuk mendongak. Matanya membulat saat melihat katana yang disebut-sebut sudah berada di atas kepalanya, tepatnya menyentuh lehernya yang terbuka. Melihat reaksi ketakutan sang pria membuat si gadis miko terkekeh kecil. Masih dengan posisi yang sama, dia akhirnya berjongkok dan menunjukkan pahanya yang terbalut sebuah celana warna putih.
Dengan sendirinya, laki-laki itu melirik pada apa yang ada di hadapannya tersebut. Sang gadis miko kembali terkekeh, merasa sangat penasaran akan tindakan pria itu. Dengan jahil, dia segera menarik rok yang dia gunakan untuk menunjukkan kulitnya lebih lagi. Ini membuat sang pria terkejut dan wajahnya memerah, dia lagi-lagi menundukkan kepala dan menurunkan pandangannya. Sebuah seringai puas muncul di bibir sang gadis miko sebelum dia menekan katana itu ke leher orang yang masih gemetaran. Secercak darah mulai nampak sebelum dia menarik katana-nya, tidak ingin mengotorinya dengan darah.
"Hm ...," ucapnya dengan nada yang manja. "Kalau memang tidak tau, apa mau bersenang-senang saja? Rasanya sudah sangat lama sampai ada seseorang yang menyentuhku. Kau juga ... ingin melakukannya, kan?"
"Tidak, tidak! Saya minta maaf karena sudah memperhatikan! Tolong ... tolong selamatkan saya!" Sang gadis miko tertawa cukup lantang sebelum dia mendekatkan tubuhnya kepada sang pria. Kepalanya kini berada tepat di samping, sedang tubuh atasnya sudah menempel dengan wajah sang pria.
"Nee ... aku ini suka dengan pria sepertimu. Yang berkata tidak ingin tapi sebenarnya mau. Benar, kan? Ah ... sudah lama sekali semenjak aku bisa bermain-main dengan pria. Tapi ... karena aku sedang ada misi, mungkin kita bisa melakukannya lain kali. Asal kau tau saja, aku akan terus memperhatikanmu," sang gadis miko berbisik dengan sensual sebelum mengecup pucuk kepala laki-laki itu dan pergi menghilang begitu saja. "Shinigami-kun, aku sudah mendapatkan jejaknya. Apa kita menyerang sekarang?"
Orang yang disebut Shinigami itu menjawab, "Mundurlah. Ada hal yang lebih penting dari itu. Kembali ke markas sekarang."
🦊👺🦊
¹: istilah yang diberikan kepada gadis penjaga kuil dalam agama Shinto di Jepang. Baju miko biasanya berwarna putih untuk atasannya dan merah untuk bawahannya.
Note: Mitsuha dari Your Name pernah menggunakan baju miko, untuk baju yang dipakai ini versi "modern" di mana roknya hanya selutut dan bajunya lebih ketat²: pedang yang digunakan oleh samurai di Jepang pada jaman feodal Jepang. Umumnya panjangnya hanya 15-30cm, jadi lebih seperti belati
³: posisi duduk di tanah, beserta dengan tubuhnya yang rata dan kepalanya diletakkan di tanah pula, sebagai tanda hormat atau meminta maaf yang paling dalam
⁴: sebuah pedang mata satu yang melengkung digunakan oleh samurai, panjangnya 60-80cm
KAMU SEDANG MEMBACA
Kitsune - 狐
FanfictionNo one could see what's behind the mask. Kehilangan seorang Jang HyeSoo hanya membuat Jang HyunWoo merasa begitu kehilangan. Kesehariannya berlangsung seperti biasa, hanya saja dia mendorong dirinya sampai ke batas, menakuti Sol Min dan para member...