- Ju Haknyeon -
"WOYYY BURU!!"
"Puasa, Nyeon. Jangan teriak-teriak."
Suara kekehan terdengar jelas begitu aku keluar dari ruang tamu. Lalu menggeleng saat melihat Haknyeon masih tertawa dengan wajah tak berdosanya itu setelah diingatkan oleh Kak Sangyeon yang sedang mencuci motor di halaman.
"Ya abisnya, ni anak lama bener, Kak. Keburu jajanannya ludes."
Tak memedulikan perkataan Haknyeon, aku dengan segera menduduki boncengan motor lelaki itu. Lalu menepuk pundaknya dua kali, "Mas, buruan. Alamat sesuai aplikasi ya," ujarku.
"Lo kata gue kang ojek?" dengus Haknyeon.
Aku hanya merespon dengan tawa.
Tak lama setelah berpamitan pada Kak Sangyeon, Haknyeon segera menyalakan mesin motornya dan melajukannya menjauhi pekarangan rumahku.
"Widih, surga duniawi," kata Haknyeon sembari matanya mengamati sekeliling jalan yang dipenuhi stan-stan penjual makanan.
Aku yang takut jika ketidakfokusan Haknyeon membuat kami celaka, lantas memukul pundaknya.
"Lihat depan, lo lagi nyetir," ucapku yang dibalas kekehan.
Aku hanya bisa menggelengkan kepala melihat Haknyeon yang sejak tadi sudah tak sabar untuk menjajal tiap-tiap makanan dan minuman yang dijual.
Namun tak dapat dipungkiri, akupun juga merasa demikian. Setelah seharian menahan segala hawa nafsu 一khususnya lapar dan dahaga一 siapa coba yang tak ngiler jika dihadapkan oleh berbagai jenis takjil yang menggugah selera.
Haknyeon membelokkan stang motornya begitu menemukan parkiran khusus pengunjung alun-alun kota.
Selesai memarkir, Haknyeon langsung berjalan memasuki area tengah alun-alun yang sudah dipadati oleh para penjual makanan dan minuman. Meninggalkanku yang hampir mengumpatinya kalau saja tak ingat ini sedang berpuasa.
"Pak, tahu bulat sama sotongnya 50 ribu ya," ujar Haknyeon saat aku berhasil menyusulnya yang berhenti di penjual tahu bulat.
"Heh! Banyak banget?" Aku sontak terkejut.
Haknyeon mengangguk santai, "Buat bareng-bareng."
"Ish, dasar."
Setelah menerima sekantung plastik besar tahu bulat dan sotong, Haknyeon kembali berjalan meninggalkanku.
"Sabar, sabar. Orang sabar pacarnya Hyunjae THEBOYZ," monologku sambil mengelus dada.
"Pedes pa nggak?" tanya Haknyeon tiba-tiba, ketika aku sudah berdiri di sebelahnya yang berhenti di depan gerobak seblak.
Sebenarnya aku agak kesal karena ia tak menanyakan terlebih dahulu makanan apa yang ingin kubeli. Tapi, karena kebetulan aku memang suka seblak, akupun langsung menjawab walaupun dengan nada datar, "Nggak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine'z
Fanfictionft. The Boyz. Let's halu together-! © 2 0 2 0 , J A M A B C 0 3 .