Kisah seorang direktur perusahaan yang diwariskan oleh orangtua angkatnya agar dapat dilanjutkan olehnya dan dibalik itu ada sesuatu yang mengganggu hidupnya, dari situ dia mencari seorang psikiater untuknya dan sekaligus menjadi asistennya. Disisi...
Sesampainya di hotel ternyata Fiony dan Adel sedang bersenda gurau bersama dan juga mereka membeli beberapa cemilan disana. Melihat itu Aryo merasa berlebihan dan lupa karena temannya itu pasti sudah membeli, Aryo memutuskan untuk memberikan beberapa cemilan pada asistennya yang berada disana kemudian dia masuk ke kamar itu.
"Assalamualaikum" salam Aryo memasuki kamar hotelnya
"Ehh Lo Yo, nih hasil gambar Fiony bagus ngga?" Sahut Adel melihat Aryo dari pintu kamarnya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bagus, ini siapa fio?" Puji Aryo
"Adel" jawab Fiony
"Ini Lo?" Aryo yang kaget
"Iya lah sih yang Lo liat apa?" Adel yang merasa aneh dengan Aryo
"Anjir lah beda banget sumpah lebih bagus di gambar daripada asiknya hahaha" ledek Aryo diiringi dengan tawaannya
"Enak aja Lo emang jelek apa"
"Bukan jelek tapi kurang"
"Kurang apaan"
"Kurang kasih sayang"
"Apaan sih Lo ngga jelas banget, Lo juga sama ye" ledek balik Adel
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hehehe iya ya ah, gitu aja ngambek" kekeh Aryo
"Kamu ngapain aja sama Del?" Tanya Aryo pada Fiony
"Ngobrol sama minta tolong Adel buat jadi model gambar aku" jawab Fiony
"Gitu yah, padahal Adel itu orangnya susah diajak ngomong loh" Aryo melirik sekilas pada Adel
"Ngga kok pas itu dia yang mulai ngomong terus keterusan" Fiony menyangkal Aryo
"Bagus deh sekarang kamu punya temen baru" Aryo bangga pada Fiony yang mulai membuka dirinya kembali
"Iya Yo"
"Ehh gw jadi nyamuk nih" sidir Adel yang melihat interaksi Aryo dan Fiony
"Apaan sih gw lagi ngobrol sama dia doang kok" Aryo mengelak