Beberapa bulan kemudian hubungan Aryo dan Fiony semakin dekat dari sebelumnya namun tampak di depan teman atau rekan kerja mereka, mereka hanya hubungan kerja biasa. Seperti halnya sekarang mereka sedang makan siang di sebuah restoran, sekarang ini Aryo sering mengajak Fiony untuk makan bersamanya tetapi Fiony selalu menolak namun apa daya Aryo pimpinan perusahaannya jadi mau tidak mau dia harus menurutinya.
"Ce" panggil Aryo yang melihat Fiony sedari tadi diam saja
"Hm" sahut Fiony
"Gitu banget sih, segitu ngga maunya makan sama aku"
"Ya Tuhan, kamu tau sendiri hubungan kita kek gimana nanti kalo ada temen kamu atau orang kantor kesini gimana" Fiony mengkhawatirkan jika rekan kerja Aryo mengetahui hubungan mereka
"Ngga akan, ini juga restoran jarang banget ada temen atau orang kantor kesini" Aryo menepis pemikiran Fiony
"Tapi kan ngga kek gini"
"Ya udah nanti kita makan di rumah aku aja" Aryo memberikan saran
"Kok gitu?" Fiony yang terkejut
"Biar ngga ada yang tau"
"Ya ngga gitu juga kali" Fiony merasa malu karena takut kejadian pada saat di rumah Aryo terulang kembali
"Emang maunya kamu gimana?" Tanya Aryo
"Ya jangan kek gini aja"
"Kamu kenapa sih?" Tanya Aryo kembali
"Gpp Yo aku ngga enak aja" jawab Fiony merasa tidak enak
"Ya elah kalo ngga enak diangetin aja" canda Aryo sedikit terkekeh
Mendengar itu Fiony memukul lengan Aryo, "Ihh kamu mah lagi serius malah bercanda"
"Aku lagi serius ini"
"Terserah kamu deh"
Mereka melanjutkan makan siang mereka, setelah itu mereka kembali menuju kantor dan melanjutkan pekerjaan mereka. Beberapa saat kemudian Aryo mendapatkan laporan dari bawahannya ada seseorang yang ingin bertemu dengannya namun sebelumnya dirinya tidak sedang mengundang seseorang untuk bertemu tetapi Aryo mengijinkan tamunya itu untuk menemuinya.
Setelah diijinkan orang tersebut masuk ke dalam kantor Aryo.
"Halo pak Aryo" sapa Andrew
"Halo juga pak Andrew" balas Aryo
"Gimana kondisi bisnisnya?"
"Alhamdulillah baik setelah kejadian tersebut, kami dapat kembali bangkit"
"Terdengar bagus untuk itu, sorry saya bertemu dadakan dengan anda"
"Tidak masalah saya juga sedang mengecek berkas saja"
"Begini, saya memiliki kontrak yang cukup bagus untuk kita bekerjasama. Apakah anda tertarik?" Andrew memberikan tawaran projek pada Aryo
"Kerjasama apa itu?"
"Kerjasama untuk membangun perumahan dibagian pinggir kota" Andrew memberikan penjelasan tentang itu
"Apakah itu cocok dari kondisinya?"
"Dari yang saya lihat kondisi tanah dan infrastruktur pendukungnya sangat memadai"
"Terlihat menjanjikan, nanti saya lihat berkasnya" Aryo meminta waktu untuk menjawab tawaran itu
"Tetapi saya butuh jawab segera dari anda" Andrew bersikeras
"Hmmm, lusa saya akan beri jawaban"
"Baik kalo gitu pak Aryo semoga kita bisa bekerjasama kembali" Andrew mengiyakan permintaan Aryo

KAMU SEDANG MEMBACA
My Psychiatrist [Hiatus]
RomansaKisah seorang direktur perusahaan yang diwariskan oleh orangtua angkatnya agar dapat dilanjutkan olehnya dan dibalik itu ada sesuatu yang mengganggu hidupnya, dari situ dia mencari seorang psikiater untuknya dan sekaligus menjadi asistennya. Disisi...