Aryo akhirnya sampai di rumah Okta untuk menyampaikan berita tentang kabar masalah yang ada di proyeknya. Sesampainya disana Aryo melihat Okta sedang memikirkan sesuatu untuk menyelesaikan masalah itu.
"Assalamualaikum" salam Aryo memasuki ruang kerja Okta di rumahnya
"Walaikumsalam, sini nak" balas Okta dan meminta Aryo duduk di depannya
"Om aku mau ngasih tau..."
Okta menganggukkan kepalanya, "Om udah tau"
"Terus gimana om?"
"Om sudah bawa tim om kesana dan tinggal kamu, jadi sebaiknya kamu kesana biar masalahnya selesai" jawab Okta meminta Aryo segera menyelesaikan masalah
"Baik om aku kesana sekarang"
Aryo bergegas menuju kamarnya untuk membereskan barang-barangnya yang dia butuhkan, dan pada saat selesai dan ingin menaiki mobilnya, Oniel menyusulnya.
"Ehh Yo mau kemana Lo?" Tanya oniel melihat Aryo buru-buru
"Gw mau kesana" jawab Aryo yang ingin masuk ke dalam mobilnya
"Menurut gw jangan soalnya ini masalah besar" oniel menghalangi Aryo
"Makanya gw kesana biar nyelesain masalahnya" Aryo bersikeras
"Tapi ini bukan masalah perusahaan kita doang" Oniel mengungkapkan fakta terbaru
"Terus sama siapa?"
"Perusahaan temen Lo" jawab oniel
Sontak Aryo terkejut, "Hah?!"
"Iya punya ortunya Dey"
"Terus gw gimana?"
"Dari yang udah gw baca, coba Lo liat kondisinya Dey dulu habis itu Lo pertimbangin mau kesana apa ngga" saran oniel
"Ok deh, Lo ikut gw aja" pinta Aryo
"Enak aja, tuh mobil mau dibawa kemana" Aryo bersikeras kembali
"Udah dititipin sini aja"
Oniel terpaksa mengikuti permintaan Aryo dan mereka langsung melaju menuju perusahaan Dey sekarang. Sesampainya disana Aryo langsung turun dan melihat kondisi Dey dan benar kata Oniel dia harus melihat kondisi Dey, terlihat dari kondisi rumah Dey yang cukup berantakan dan juga banyak hal yang terjadi.
Aryo mencari keberadaan Dey disana dan dia melihat Dey di kamarnya duduk memeluk lututnya dan menangis, Aryo yang tak tega melihat sahabatnya itu langsung menghampirinya. Namun pada saat menghampirinya, Dey seperti memposisikan dirinya seperti ingin menyerang Aryo namun dia sadar bahwa orang yang ingin dia serang adalah Aryo dan itu membuat memeluk Aryo.
"Kamu kenapa Dey?" Tanya Aryo menahan sedang Dey
Melihat siapa yang berbicara Dey langsung memeluk Aryo, "Tadi ada beberapa orang terobos rumah dan acak-acak rumah"
"Kok bisa, emang mereka siapa?" Aryo berusaha menenangkan Dey
Dey menggelengkan kepalanya, "Aku ngga tau, mungkin itu orang suruhan"
"Kamu tau siapa yang nyuruhnya?"
"Aku ngga tau"
"Ya udah sekarang kamu tidur yah" pinta Aryo
"Aku takut Yo apalagi aku sempet lukain orang tadi" Dey sedikit gemetar
"Lukain apanya?" Aryo mengecek tubuh Dey
"Perutnya sampe keluar darah banyak" ucap Dey yang semakin gemetar
"Ya udah gpp, sekarang kamu istirahat yah"

KAMU SEDANG MEMBACA
My Psychiatrist [Hiatus]
RomanceKisah seorang direktur perusahaan yang diwariskan oleh orangtua angkatnya agar dapat dilanjutkan olehnya dan dibalik itu ada sesuatu yang mengganggu hidupnya, dari situ dia mencari seorang psikiater untuknya dan sekaligus menjadi asistennya. Disisi...