Tiada penyair yang bisa menyiratkan sebait pun puisi tanpa perempuan
Yang matanya sayu
Yang bibirnya merona
Yang mengkilap rambutnya
Kelap-kelip bagai kunang-kunang
Jentik-jentik bola matanya mengedip
Ranum, semerbak, jelita, bersinar
Butir-butir cahaya terbang
Kegelapan yang usang, menghilang
Perempuan itu datang
Menjadi api di malam yang dingin
Menjadi bunga-bunga yang bermekaran di taman dahagaTiada penyair yang bisa melantunkan sebait pun puisi tanpa perempuan