Di jalan yang entah di mana
Di jalan yang entah bagaimana
Ada begitu banyak teka-teki ketika kita memburu mimpi
Kita dalam teko yang mencoba keluar dari ujung kecilnya
Ketika kau merintih menangis
tidak akan terdengar oleh siapapun
tidak mendengar apapun
Tapi, suaramu itu masih terdengar olehkuLelah, berjalan di jalan yang gelap dan sunyi
Setiap hening bernyanyi lirik-lirik namamu
Menunggu matahari bermekaran
Setelah hujan
Pastilah ada pelangi
Menghibur hari dukamuMatahari yang mulai mengintip
dari balik goresan jendela
Lihatlah kabut tebal di lembah-lembah
Embun tidak perlu lagi bersembunyi,
karena pagi hari semuanya begitu bersemangat
Dan angin terus berhembus mengibas rambutmu
Tak kubiarkan matahari yang pucat menyentuh wajahmu
Lalu hujan yang licik bergemuruh membasahi jentik mata indahmuTapi, mungkin saja itu isyarat
Kami yang mulai saling berebut
kata "selamat pagi" darimu