Aku pernah hidup pada pagi seperti ini
Suara knalpot bising
Hawa yang sejuk
Matahari yang menyengatJam tujuh lewat lima belas menit
Bu kantin sudah datang
Bau risol yang hangat
Bakwan yang gosong
Donat penuh coklat
Dan nasi lemak makanan seribu umat
Tentunya jangan lupakan mie ayam, mie urap yang nikmatDan setelah perut penuh aku isi, aku pun beranjak dari kursi dan saatnya negosiasi
"Bu aku bayarnya besok, hari ini ngutang"
"Itu adalah kalimat yang purba" Bu Kantin menjawab dengan manis dan membekas
Sontak, aku jadi ga enak dan maluLalu, Bu Kantin mengambil sebuah pulpen dan secarik kertas, tentu bukan menulis puisi, tapi menulis dosaku yang kesekian kali
Dan aku juga membuka dompet, kosong, lalu pergi meninggalkan dosaku yang kesekian lagi