pigura-pigura di rumah tua
satu-persatu, tercepol dari dinding kamarmu yang lapukpigura-pigura di rumah tua
menggambarkan pegunungan, sawah yang hijau, kepak burung hujan terbang, pak tani tua yang sedang mencangkul dan jalanan yang penuh dengan kerikil-kerikil tajampigura-pigura di rumah tua
senyummu masih ada, terpampang jelas di sana
ribuan kenangan hampir lupa
tapi, saat cintaku kau tolak,
mana mungkin itu bisapigura-pigura di rumah tua, di dekat jendela, ada fotoku waktu masih muda, kau masih membingkainya di sana
aku akan ketawa,
jika kau bilang lupa membuangnya
dasar kamu,
ternyata setua ini masih menyimpan rasa