05.

2.3K 363 40
                                    

"Namjoon, bagaimana keputusanmu? Kita tidak bisa terus menunggu Seokjin. Kalian harus kembali. Entah itu sebagai grup, atau solo."

"Apa PD-nim tidak melihat member lain? Bahkan mental mereka masih belum baik-baik saja. Apa PD-nim akan setega itu?"

"Namjoon-ah. Kita ini hidup di dunia entertain. Dan kau tahu sekali bagaimana kerasnya dunia ini. Kalau kalian tidak muncul terlalu lama. Apa kau yakin fans kalian akan menunggu?"

"Bagaimana bisa PD-nim berpikiran seperti itu sementara Seokjin hyung disana sedang berjuang antara hidup dan mati!!"

Namjoon tidak tahan kali ini. Tidak, bukannya Namjoon tidak memikirkan pekerjaannya sebagai entertainer. Tapi, kondisi member juga tidak baik-baik saja. Kembali ke hadapan publik juga tidak akan berjalan baik kalau keadaannya seperti ini.

"Lagipula, kau meragukan ARMY kami? Mereka mencintai ketujuhnya. Jadi, kami juga akan kembali dengan tujuh anggota atau tidak sama sekali. Itu keputusan finalku, terima kasih."

Namjoon pergi dari ruang sang CEO dengan emosi yang menggebu. Sungguh, pikirannya sedang tidak baik-baik saja. Memikirkan para member, dan sekarang popularitas grup juga sedang dipertaruhkan.

Dengan pakaian tertutup, masker dan topi. Entah sejak kapan Namjoon sudah berdiri diatas jembatan. Ia melihat kesekitarnya. Jembatan ini mengingatkan dirinya pada salah satu MV mereka.

"Hoba, dulu saat kau kemari untuk syuting MV, kau memerankan peran kalau kau sedang depresi disini."

"Dan sekarang, dalam dunia nyata ternyata aku pemerannya." Kekeh Namjoon.

Suasana sedang sepi, membuat Namjoon perlahan naik keatas pembatas jalan. Matanya terus menatap sungai Han dibawahnya yang terlihat tenang.

"Hyung, bagaimana ini?" Lirih Namjoon.

"Hyung, apa aku benar-benar harus menemui duniamu?" Lagi, Namjoon berbicara pada dirinya sendiri.

Namjoon merentangkan kedua tangannya menikmati angin yang menerpa wajahnya yang tertutup masker. Entah kenapa, ia merasa air sungai dibawah sana terlihat seperti memanggilnya untuk masuk kedalam sana. Perlahan tapi pasti, Namjoon membawa kakinya melintasi pembatas jalan seakan bersiap untuk melompat.

"Ayo bertemu, Hyung. Aku sendiri yang akan memintamu untuk pulang."
Namjoon benar-benar melayangkan dirinya sendiri. Matanya terpejam, dalam hatinya ia meminta maaf pada semua membernya karena dirinya yang memilih jalan ini.

Byuur!!!

"Namjoon-ah!!"

"Yaa! Kau sedang apa?!"

Namjoon terperanjat. Ia membuka matanya dan kini ada sosok Yoongi berdiri disebelahnya dengan tatapan datarnya.

Apa ini?

Bukannya aku sudah mati?

Namjoon memastikan lagi kesekitarnya. Benar, dirinya masih berada dipinggir jembatan.

Tidak ada naik ke pembatas, tidak ada melompat ke sungai.

Jadi, ini khayalan Namjoon saja?

"Yaa! Kau berniat bunuh diri?"

"Eh?"

Namjoon kembali tersadar. Benar, ia hanya menghkhayal saja.

Bruk!

Kaki Namjoon tiba-tiba lemas hingga terjatuh ke aspal. Air matanya perlahan keluar dan berubah menjadi isakan. Yoongi berlutut dihadapan Namjoon.

"Hyung.. Hiks.. Maafkan aku.."

BLUE AND GREY (KIM SEOKJIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang