02.

2.9K 473 94
                                    

Pecah sudah tangisan Jungkook dihadapan Seokjin. Jungkook ingin sekali memaki para member saat melihat keadaan Seokjin yang sekarang. Ventilator yang terpasang dimulut Seokjin memberitahukan jika Seokjin belum bisa bernapas sendiri.

"Kenapa? Hiks.. Kenapa kami tidak bisa melindungimu, Hyung!! Kenapa?!!"

Seokjung, kakak Seokjin yang sejak tadi berbicara dengan Jungkook bahkan tidak bisa melihat Jungkook yang rapuh seperti ini dihadapan adiknya. Seokjung memilih untuk meninggalkan ruang rawat Seokjin, membiarkan Jungkook berdua dengan Seokjin.

"Lima bulan, dan hyung belum mau bangun juga? Apa sebenci itu Hyung pada kami? Apa semarah itu karena kami tidak bisa menjagamu, Hyung? Hiks.."

"Maaf, Hyung... Tapi aku mohon, ayo bangun! Bangtan tidak baik-baik saja tanpamu, Hyung.. Hiks.. Tolong bangun.."
Hanya suara monitor EKG lah yang menjawab semua ucapan Jungkook. Sementara mata Seokjin masih setia terpejam erat seolah tidak ingin bangun dan memeluk Jungkook.

Grep!

Jungkook masih menangis menenggelamkan wajahnya pada tangan Seokjin yang tertancap infus. Tidak peduli jika kini ada seseorang yang memeluknya dari belakang.

"Jangan menangis sendirian. Masih ada kami disini, Jungkook-ah."

"Kenapa kita tidak becus menjaga Seokjin hyung, Hyung. Hiks.."

"Jangan terlalu menyalahkan diri, ini semua takdir Jungkook-ah."

Jungkook masih saja terisak.

"Jangan seperti ini dihadapan Jin hyung. Kita harusnya bisa membuat Jin hyung tenang, membantunya untuk pulang bersama kita. Jin hyung sedang tersesat, Koo."

Koo..

Kilasan itu kembali muncul dalam ingatan Jungkook.

"Ayo berangkat!"

"Hyung, aku takut."

"Tak apa, semua yang datang itu fans kita. Semua akan berjalan dengan lancar."

"Hyung, aku ingin dekat denganmu saja."

"Hyung akan selalu berada dibelakang kalian. Menjaga kalian. Jangan takut lagi, Koo."

"Sayang Jin hyung banyak-banyak!"

Jin, atau bisa dibilang Kim Seokjin itu kini terkekeh saat Jungkook adik kecilnya memeluknya dengan erat. Sepertinya, rasa khawatir Jungkook sedikit berkurang.

Hari ini, BTS akan mengadakan fanmeeting pertama diluar negeri. Jungkook si termuda begitu khawatir, karena takut jika ada haters yang akan menyerang mereka. Seokjin mengerti kekhawatiran Jungkook atau mungkin ketakutan semua member juga. Karena mempromosikan kpop dikalangan western itu tidak mudah. Seokjin sempat melihat banyak sekali yang membenci BTS saat tahu jika mereka yang notaben nya grup Kpop masuk ke dunia musik US.

Seokjin juga khawatir sebenarnya, tapi disini dia yang tertua. Bukankan dia harus bisa menguatkan adik-adiknya? Berlaku juga untuk Leader Bangtan yang memang dipegang Namjoon adiknya. Namjoon pasti sudah tertekan karena posisinya sebagai leader. Dan Seokjin juga yakin, Namjoon juga butuh sandaran.

Lalu, siapa lagi yang bisa diharapkan disaat seperti ini kalau bukan dirinya?

Tidak.

Jungkook tidak ingin lagi ingat masa-masa itu. Masa dimana Seokjin terkena lemparan telur karena melindungi Jungkook. Sungguh menyakitkan untuk Jungkook.
Kalau saja itu terjadi sekarang, Jungkook akan maju paling depan menjadi tameng untuk Seokjin.

BLUE AND GREY (KIM SEOKJIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang