06. Date?

251 22 2
                                        

"Dari mana lo?" Tanya Arkana melihat kembarannya yang baru saja pulang entah dari mana.

Arjuna melirik Arkana sekilas lalu lanjut melangkah ke arah dapur untuk meneguk segelas air. "Toko buku sama Fany" balas Arjuna seadanya.

Terdengar kekehan yang keluar dari mulut Arkana membuat Arjuna melirik pemuda itu setelah menghabiskan segelas air yang ia tuang sebelumnya.

"Jadi lo deketin? Ternyata brengsek juga lo Arjuna" ucap Arkana namun di balas acuh oleh Arjuna.

Arjuna memilih untuk masuk ke dalam kamarnya, tak memperdulikan Arkana yang sedang duduk di ruang tengah.

"Lupain Sekar!" Tegas Arkana sembari menatap kembarannya.

Arjuna menunduk enggan menatap netra lawan bicara di depannya. "Gue ga bisa! Dia yang ada di dekat gue pas Ayah dan Bunda cerai! Dia yang ada di dekat gue pas Bunda kecelakaan! Selalu dia Arkana!" Seru Arjuna membuat Arkana semakin di buat naik pitam.

"Lalu gue?! Gue kembaran lo Arjuna! Gue saudara lo! Gue juga selalu ada buat lo! Lo pikir di saat itu gue kemana??? Gue tetep ada di samping lo kita bangkit sama sama! Kita lawan sama sama tapi kenapa lo harus naruh perasaan ke Sekar yang udah berstatus jadi pacar dari temen deket kita?!!!" Teriak Arkana tepat di depan wajah Arjuna.

"Tolong lupain Sekar, gue ga mau persahabatan kita hancur karna masalah percintaan" sambung Arkana dengan nada tenang.

"Lo pergi" ucap Arjuna menggantung membuat Arkana mengangkat alisnya heran.

"Lo pergi tanpa gue saat itu, di saat Ayah dan Bunda cerai, lo pergi dari rumah ninggalin gue dan bunda yang jadi korban kekerasan ayah sampai akhirnya bunda memilih buat cerai. Di saat bunda kecelakaan, lo pergi gak tau kemana gue yang nunggu bunda sendirian di depan ruang operasi, gue nunggu di sana sendirian, baju gue penuh sama darah bunda, di sana cuma ada gue sampai Sekar datang dan nemenin gue" jelas Arjuna membuat Arkana terdiam.

Arjuna menarik nafas dalam dalam, berusaha menetralkan rasa sesak di dadanya. "Sekar yang selalu nemenin gue ke psikiater di saat lo sibuk dengan dunia lo, di saat ayah dan bunda sibuk dengan pertengkarannya"

"Sekar yang cuma sebatas teman selalu nemenin gue, sedangkan lo yang sebagai saudara kembar gue selalu ninggalin gue sendirian" sambung Arjuna dengan suara bergetar.

"Gue ada, tapi lo yang ga melihat" ucap Arkana.

"Ada dimana? Jelas jelas lo ga ada di saat itu gue sendiri sampai akhirnya Sekar mau nemenin gue. Apa salah gue naruh perasaan ke dia?! Gue ga berniat rebut dia dari Yoshi! Gue cuma sekedar suka, gue nyaman sama dia" jelas Arjuna membuat Arkana menarik nafas panjang.

"Sorry, tapi gue mohon lupain Sekar" ucap Arkana kembali.

"Lo ga seharusnya terjebak dengan rasa nyaman dengan Sekar, itu perlakuan yang selalu dia lakuin ke siapapun, bukan cuma ke lo"

"Kasih tau gue caranya" balas Arjuna.

"Deketin Fany" jawaban Arkana membuat Arjuna menoleh dengan tatapan heran.

"Maksud lo?" Tanya lelaki itu meminta penjelasan.

"Lo ga jauh beda dengan gue, lo perlu orang baru untuk melupakan orang lama" jawab Arkana membuat Arjuna menggeleng seketika.

"Gue gak mau lagi jadiin seseorang alat untuk ngelupain Sekar" tegas Arjuna.

"Lo bisa coba dulu kan? Deketin Fany untuk lupain Sekar. Inget persahabatan kita lebih penting Arjuna" putus Arkana.

The Lost TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang