7. Help Me!

601 57 1
                                        

Lagi, kau berpisah dengan suamimu karena pekerjaan untuk yang kesekian kalinya.

Hari ini, tepatnya beberapa saat lalu divisimu ditugaskan untuk menyelidiki kasus di luar kota, dan karena hal itu pula, kau lupa memberitahu Amuro bahwa kau tidak akan pulang dalam satu pekan ini.

Di sisi lain, awalnya Amuro tahu bahwa divisimu ditugaskan di tempat lain, tapi dia sudah curiga karena nomor ponselmu tidak dapat dihubungi hingga beberapa hari setelah keberangkatanmu.

Dia bahkan mulai memerintahkan Kazami agar menyelidiki seluruh divisi dan teman-temanmu sesama rekan kepolisian, tetapi nihil, karena dicap sebagai kasus tingkat atas, tidak ada satu pun dari mereka yang mengetahui kemana perginya dirimu sebab kasus ini sangat dirahasiakan.

"Sebenarnya apa yang terjadi pada [Name]? Aku heran mengapa Ketua Biro dan Jenderal Kepolisian bahkan sangat menutupi kasus yang ditangani divisi mereka?" Amuro terus bertanya-tanya.

Kazami yang berada disisi Amuro berusaha sedikit menenangkan.

"Tabun, kasus kejahatan yang mereka selidiki adalah penyalahgunaan narkoba anak-anak dari politisi dan pemerintahan. Aku menduga bahwa kemampuan tim mereka memang hampir menyamai tim alpha." Ujar Kazami.

Benar juga, mengapa tidak terpikirkan olehku sebelumnya?

Seingatku, 2-3 tahun lalu [Name] juga pernah menangani hal-hal semacam ini disaat pemilu akan segera diadakan.

Amuro berpikir keras, rupanya dia memikirkan bagaimana membawa pulang istrinya, [Name], karena dahulu, ia pernah tertembak saat melumpuhkan bandar besar narkoba di Yokohama dan Akita. Dia tidak ingin pasangannya terluka lagi.

"Percuma saja kalau aku tidak bisa melacaknya, bagaimana cara menemuimu, [Name]?" Amuro bergumam sambil melihat matahari senja di ufuk barat.

"Bagaimana kalau kita menyelidiki kasus yang ditangani [Name] belakangan ini, Furuya-san?" Saran Kazami menunggu tanggapan dari atasannya.

"Akan lebih baik jika anda pulang sekarang dan mencoba membaca buku diary milik Nona, jika ada. Kudengar Ayazaka-san masih menulis jurnal hingga sekarang." Lanjutnya lagi.

"Kau benar." Segera saja Amuro masuk dan memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi yang tak terbayangkan oleh rekannya, Kazami.

Begitu sampai di apartemen mereka, perasaan kalut dan cemas yang begitu memuncak membuat Amuro tidak dapat menahan dirinya untuk memeriksa seluruh benda milik kalian walau harus membuatnya sangat berantakan.

Dia tidak menemukan diary atau jurnal yang dimaksud Kazami, tapi sebaliknya dia justru menemukan beberapa berkas file dan alamat yang sepertinya cukup untuk menjelaskan dimana dirimu sekarang.

"Sudut kota Beika, mencari pusat jalur perdagangan antar-bandar narkoba, kemungkinan hidup, 50%?" Dia berbicara pada dirinya sendiri.

"Bagaimana mungkin kepolisian membiarkan wanita menangani kasus semacam ini? Mereka bahkan tidak mementingkan nyawa para penyelidik? Apa-apaan? Inikah bentuk pemerintahan negara Jepang yang sebenarnya?" Geram Amuro, berang mengapa istrinya harus dilibatkan dalam penanganan kasus yang sangat berbahaya ini.

Ting....

Handphone Amuro berbunyi, menandakan ada pesan masuk, yang ternyata dikirim oleh Kazami.

Suami : Amuro TooruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang