8. Salty

673 47 9
                                    

Setelah berbaikan usai sedikit berselisih dengan suamimu, kau memutuskan untuk pergi berbelanja hari ini bersamanya di SuperMart, sebuah supermarket terbesar di dekat apartemen kalian.

"Yang kuperlukan hari ini, oke selesai!" Serumu begitu menyelesaikan bucketlist belanjaan.

"Kau akan memasak sebanyak itu?" Tanya Amuro begitu melihat catatanmu.

"Tidak, sebagian akan kusimpan di kulkas untuk beberapa hari kedepan." Pungkasmu.

"Baiklah, tapi aku hanya akan mengawalmu saja." Dia lalu kembali mengemudikan mobilnya begitu lampu merah berubah menjadi hijau.

Setibanya di supermarket, kau segera mengambil keranjang belanjaan yang cukup besar, tetapi kemudian Amuro mengusulkan untuk mengambil troli saja, karena daftar belanjaanmu yang begitu banyak.

"Baiklah, kupikir akan lebih baik jika kita berpencar, supaya lebih cepat." Jelasmu.

"Santailah sedikit [Name], kita tidak ada kegiatan apapun hingga besok, lagipula kau akan kerepotan mendorong troli jika kubiarkan pergi sendirian." Sarannya.

"Baiklah jika kau berpendapat begitu." Kau mengakhiri perdebatan. Bertengkar dengannya membuatmu kehabisan akal terkadang.

"Bagaimana jika aku menyarankan roti tawar dari brand ini?" Tawarnya begitu kalian sampai di bagian makanan & frozen food.

"Ha? Tapi itu kan, hanya roti biasa, aku tidak bisa menjamin kualitas dan rasanya, Tooru."

"Daijobu, aku bisa mengolahnya menjadi sandwich andalan Poirot." Dia lalu mengambil sekitar 3 bungkus roti.

"Ya-ya baiklah. Nja, aku akan mengambil sayuran dan anggur hijau ini." Kau lantas beralih ke bagian fruits & vegetables.

"[Name] itu sangat mahal, apa kau tidak terlalu boros?" Tanya Amuro.

"Aku juga punya uang, jika kau keberatan. Aku ingin kita memiliki nutrisi yang baik setelah diforsir oleh pekerjaan yang tak ada habisnya." Sindirmu.

"Kau selalu bisa mengundurkan diri, [Name]. Aku tidak keberatan menjadi suami pekerja keras dan memiliki wanita biasa yang tidak berkarir." Dia balas menyindir.

"Huh, dalam mimpimu. Aku bekerja untuk memanjakan diriku sendiri dengan uang yang kudapatkan." Kilahmu cepat.

"Haha." Dia hanya terkekeh pelan.

Kalian lalu sampai di rumah setelah menghabiskan waktu lebih kurang 1 jam 30 menit berbelanja.

"Aku akan mandi, kau bisa mulai memasak." Cetus Amuro begitu kalian memasuki dapur sementara kau menaruh beberapa bahan di kulkas.

"Ya baiklah." Jawabmu singkat tanpa menoleh ke arahnya.

Dengan bahan-bahan sebanyak ini, aku bisa membuat makanan dan bekal untuk bekerja besok.

Lalu kau mulai menyiapkan bahan-bahan, mencuci, memotong, merebus sayuran dan memasak kare, fried chicken, dan ramen.

"Terakhir, ha! Sudah selesai." Ucapmu riang begitu selesai plating di atas meja makan.

Amuro lalu keluar dari kamar, dirinya terlihat segar karena sehabis mandi, dia lantas duduk di kursi meja makan bersamamu lalu mencicipi beberapa makanan.

Hng,

Ini asin, tidak seperti biasanya.

"Bagaimana rasanya, Amuro-san?" Interupsimu menyelidikinya.

Biasanya dia akan membuat sup gurih,

Kali ini dia membuatnya asin?

Mengapa menaruh begitu banyak garam disini, [Name]?

Pikir Amuro. Lalu dia menjawab sembari mengunyah itu semua.

"Oishi."

Kalau saja tidak kelebihan garam.

"Tentu saja asin, Amuro." Sahutmu kemudian.

Ha?

Dia sengaja melakukan ini?

"Salahkan dirimu yang membeli garam halus dan menaruhnya disamping gula dan baking soda tanpa memberi mereka label di botolnya." Kesalmu menghardiknya dengan fakta.

"Sumimasen." Jawabnya pelan.

"Kau harus habiskan semuanya. Aku pergi dulu." Pamitmu.

"Kau akan kemana?" Heran Amuro begitu melihatmu mengambil jaket tebal.

"Pekerjaanku masih belum selesai, aku harus kembali ke kantor. Mungkin lusa aku baru akan pulang." Sahutmu.

Dia tidak merasa lelah?

Tapi ternyata kau tidak pergi ke kantor, justru ke obgyn. Amuro tidak tahu bahwa di tempat sampah kamar mandi yang terbuat dari aluminium itu terdapat sebuah test pack kehamilan yang masih baru.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Suami : Amuro TooruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang