8. The Pretty Coach

732 86 3
                                    

"Hyung..." Suara si maknae Park Jisung menginterupsi para member yang tengah terkapar lelah di teras bilik milik Minjeong dan kawan-kawan,

"Hm?" Mark menjawab panggilan Jisung dengan gumaman tanpa membuka matanya,

"Kita beneran ada di... masa lalu? 1000 tahun yang lalu? Goryeo?"

Para member mulai tertarik pada pertanyaan Jisung, meskipun tak ada yang mengubah posisi mereka; Mark Lee bersandar pada tiang kayu, Chenle tengkurap sambil mengetuk-ngetukkan jari ke lantai kayu dengan irama Never goodbye, Jeno yang menjadikan perut Jaemin sebagai bantalannya, terakhir Renjun dan Haechan yang terlentang berdampingan dengan mata terpejam.

"Hmm... sebenernya gue juga curiga..." Gumam Haechan,"Mark hyung, manager gak ngomong apa-apa gitu?"

Mark mengangkat kepala dari sandaran saat mendengar namanya disebut,"Ngomong apa maksudnya?"

"Mungkin... konten baru?" Timpal Jaemin sambil menatap Mark antusias, sayangnya sang leader itu menggeleng lalu kembali bersandar pada tiang.

"AAARRGH!!"

Para member terlonjak kaget saat Haechan tiba-tiba memekik, apalagi Renjun yang berada tepat disebelahnya,

"BIKIN KAGET!" Sungut Renjun sembari melempar topinya pada Haechan,

"Gue bisa gila tau gak!"

"Lo pikir lo doang yang gila, Chan..." Jeno menimpali. Dia juga hampir gila,vterutama di bagian diskusi tentang 'rambut'.

"Schedule kita bisa berantakan kalo kayak gini!" Haechan masih misuh-misuh.

Tak lama, kegundahan mereka diinterupsi dengan suara melengking. Siapa lagi kalau bukan Kim Minjeong dan temannya --Eunso.

"SELAMAT SORE TUAN-TUAN PEMALAS...!!"

"HEH!! Gak sopan yah sama sunbae!"

Chenle menyenggol bahu Haechan lalu berbisik,"Gak guna hyung ngomong kayak gitu."

"AYO TUAN-TUAN SEKALIAN HARUS BANGKIT, ADA YANG HARUS KALIAN LAKUKAN!!!" Minjeong kembali berteriak sambil mengetuk-ngetuk lantai kayu dengan kakinya sehingga menimbulkan suara bising.

Karena ketukan itu tak kunjung berhenti, sampai akhirnya ketujuh member itu frustasi dan bangkit dari posisi nyamannya ke posisi berdiri berjejeran menghadap Minjeong dan Eunso yang kini tersenyum puas.

"Apa lagi?" Tanya Renjun dingin,

"Sebenarnya kami tidak tahu tuan-tuan mau disini sampai kapan, tapi setidaknya kalian harus punya peran. Tidak hanya sekedar menumpang makan dan tidur," Jelas Eunso,

"Memangnya apa yang bisa dilakukan disini wahai dayang-dayang yang cantik??"

Semua member menahan tawa mendengar penuturan Haechan yang baku serta senyuman aneh pada akhir kalimatnya tersebut. Lain halnya dengan kedua dayang yang malah mendelik jijik.

Kim Minjeong menarik nafas panjang sebelum akhirnya buka suara lagi,"Banyak. Kalian bisa membantu kami berburu, berpatroli atau mungkin... bersih-bersih. Apapun, yang penting kehadiran kalian harus berguna."

"Oke... oke. Jadi sekarang kita harus ngapain dulu?" Mark Lee yang mulai pasrah itu akhirnya bersuara, tangannya dilipat didepan dada.

"Berlatih," Jawab Minjeong,

Mark Lee mengela nafas lagi,"Baiklah. Latihan. Ayo kita mulai sekarang, mana pelatihnya?"

Mendengar itu kedua dayang saling melempar tatap, lalu kembali mengalihkan atensi pada Mark Lee, sampai pemuda itu bingung dibuatnya.

The Ice Princess ; AESDREAM [Complete] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang