17. Oraboni

325 46 2
                                    

Pagi ini adalah pagi pertama dreamies bersama rombongan putri Kyungmin berada di istana. Disambut dengan udara hangat dan pemandangan yang cukup asri. Meski sebenarnya kediaman Kyungmin lebih asri.

Tentunya dreamies sudah akrab dengan para pengawal Kyungmin, kali ini mereka juga harus mengakrabkan diri dengan pengawal-pengawal di istana.

Lumayan lah, sekalian memperluas relasi.

Sebenarnya mereka agak kesal saat tidurnya diganggu. Merasa baru memejamkan mata lalu langsung dibangunkan lagi-lagi dengan suara melengking dari Kim Minjeong.

"Heran deh gw, gak di Jib gak di istana suka banget tu anak gangguin kita!" Gerutu Haechan tepat saat oknum sudah pergi dari kamar setelah membangunkan mereka,

Kyungmin menyebut kediamannya sebagai Jib (Rumah) karena menurutnya disanalah tempatnya untuk berpulang.

"Cepet keluar yuk, sebelum dia balik lagi. Pengang kuping gw denger dia teriak-teriak" Titah Chenle,

Jisung mendesis,"Gak sadar diri!"

"Udaaah ayo cepetan keluar!" Titah Mark dan akhirnya semua member menurut.

Ketujuhnya disambut dengan pemandangan ketiga dayang yang tengah saling melempar tawa entah membicarakan apa. Firasat mereka selalu buruk saat melihat ketiga dayang cantik tersebut.

"Selamat pagi tuan-tuan..." Sambut Eunso sambil tersenyum sumringah.

Cantik, namun menyeramkan disaat bersamaan.

Mark melipat tangan di perutnya,"Mau diapain lagi sih kita?"

Ketiga dayang itu saling tatap lalu tersenyum misterius,"Latihan" Jawab mereka bersamaan,

Otomatis ketujuhnya memutar bolamata jengah,"Latihannya kalo udah pulang aja ahh..." Rayu Jisung,

Minjeong menggeleng,"Mumpung kita sedang berada di istana, kita harus memanfaatkan fasilitas istana untuk berlatih"

Sebenarnya mau mereka mengeluh sampai putri Kyungmin botak pun tak akan digubris oleh ketiga dayang psikopat itu. Jadi, alangkah baiknya kalau mereka tutup mulut untuk menghemat tenaga. Ingat kalau menghadapi hari-hari setelah ini butuh begitu banyak energi.

"Uwaah... luas banget yaa lapangan istana" Gumam Chenle takjub,

"Iya tuh. Lumayan bisa buat gelar SMtown taun depan" Jisung menimpali,

Yang lain masih celingak celinguk,masih terkagum-kagum pada hamparan hijau dihadapan mereka. Terlebih para dayang istana yang berlalu lalang dengan gestur yang begitu anggun.

"Ekhm" Suara deheman si jutek Gaeun menginterupsi khayalan dreamies, otomatis ketujuhnya menoleh pada gadis itu,

"Kalian lihat disana ada apa?" Tanya Gaeun sembari mengarahkan telunjuknya kearah depan,

Mata Renjun yang agak bermasalah itu menyipit,"Sasaran panah?" Tebaknya,

Gaeun mengangguk,"Benar sekali! Jadi hari ini kita akan berlatih panah!" Katanya antusias.

Jarang sekali gadis itu ceria seperti hari ini. Apakah dia tidak takut salah satu dari pemuda itu jatuh hati padanya?

Prok prok prok

Park Jisung bertepuk tangan receh menanggapi keantusiasan Gaeun, dan malah dihadiahi tatapan menakutkan dari gadis itu.

"Kita semua kecuali Renjun sama Jisung pernah ikut olimpiade panahan" Celetuk Jaemin,

Haechan mengernyit,"Oh iyakah, Jaem?"

"Isaac" Jawabnya,

Minjeong mengangguk-anggukan kepalanya,"Baiklah, berarti kita berfokus pada Renjun dan Jisung. Sisanya langsung praktek saja"

The Ice Princess ; AESDREAM [Complete] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang