16. Tarian pedang

352 47 1
                                    

"Heh Renjun!"

Yang dipanggil tersentak, pemuda asal Jilin itu langsung menoleh,"Eh Mark hyung"

Renjun membungkuk pada keempat pengawal yang sedang bertugas bersama Mark, pengejaran bayangan hitam tadi membuatnya berpapasan dengan petugas patroli di desa.

"Ngapain lo disini? Bukannya tugas lo di dalem istana?" Tanya Mark,

"Kalian gak liat ada yang mencurigakan?" Alih-alih menjawab pertanyaan Mark, ia balik bertanya tentang kecurigaannya,

Mark dan kelima partnernya saling melempar tatap,kemudian menatap Renjun,"Apa yang mencurigakan?" Tanya Kang Yoreum,

Renjun mengendikkan bahunya,"Semacam bayangan hitam. Entahlah. Pokoknya tadi aku liat ada hitam-hitam mencurigakan"

"Sejauh ini desa aman sih" Timpal Mark dan diiyakan oleh keempat pengawal lainnya, kemudian pemuda asal Kanada itu mendekatkan wajahnya pada Renjun,

"Lo liat setan kali, Jun" Guraunya yang sukses mendapat toyoran dari Renjun,

"Yaudah, abis ini juga kita masih mau keliling. Lo mau gabung?" Tawar Mark pada Renjun,

Renjun menggeleng,"Kagak dah. Gw mau sekalian healing aja..."

"Hati-hati, Renjun-ssi" Ucap Jung Bohyun,

Renjun hanya tersenyum menanggapi pria bertubuh tinggi besar itu, lalu berjalan berlawanan arah dengan mereka semua.

Mark menghela nafas berat melihat punggung temannya menjauh, ia lalu berjalan mengikuti yang lain. Lanjut patroli.

"Uwah... ternyata ada tempat kayak gitu disini?" Renjun bermonolog,

Dari jauh, netranya menangkap sebuah pemandangan sungai yang di sisi kanannya terdapat pohon beringin besar. Meski ini malam, sungai itu masih tampak bersinar karena cahaya bulan dan segerombol kunang-kunang yang berterbangan diatasnya.

Karena tujuannya selain mencari bayangan hitam adalah healing, jadilah Renjun berniat mendekati sungai tersebut.

Namun ia berhenti saat mendengar sebuah pergerakan dari balik batang beringin.

Renjun menajamkan pendengarannya, berjalan mengendap-endap lalu bersembunyi dibalik batang beringin, perlahan ia menggeser tubuhnya untuk melihat ada apa dibalik sana.

"Oh? Putri Lin Wen?" Gumamnya saat melihat sesosok gadis yang beberapa jam lalu sempat membuat para pria jatuh hati karena tarian pedangnya yang memukau di acara penyambutan.

Parahnya, kini Renjun harus melihat tarian itu sekali lagi. Sendirian. Karena tak ada siapapun disini. Di tengah malam begini.

Tangan itu bergerak meliuk-liuk mengayunkan pedang dengan anggunnya, rambut legamnya yang sepanjang pinggul berkibas-kibas mengikuti pergerakan sang putri, wajahnya yang bak bidadari itu semakin indah saat terpantul cahaya bulan, bonus senyuman tipis yang terulas.

Seperti terhipnotis, Renjun sampai tak sadar kalau kini ia sudah tak menyembunyikan dirinya di balik batang beringin. Pemuda itu berdiri di sisi samping kanan beringin. Menatap putri Lin Wen terang-terangan. Beruntung sang putri masih fokus pada tariannya.

"Eh? Siapa kau??!"

Renjun mengerjapkan mata, fokusnya buyar saat suara pekikkan sang putri menginterupsinya.

"Oh... a-anu saya..." Kini ia gelagapan, membuang pandangannya kesamping, tepat pada pohon beringin disampingnya, lalu ia meringis. Bisa-bisanya ia keluar dari persembunyian.

Tubuhnya semakin tegang saat si putri berjalan mendekat. Mata Renjun terfokus pada pedang yang masih berada di tangan putri, lalu susah payah meneguk salivanya.

The Ice Princess ; AESDREAM [Complete] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang