15. The kingdom

384 49 2
                                    

Usai acara penyambutan, semua orang kembali ke kediaman masing-masing. Para dayang menuju tuan-tuannya. Pengawal mengambil posisi di setiap sudut istana. Anggota kerajaan pun kembali ke bilik masing-masing.

Namun karena ini sudah malam, para pelayan kerajaan baik dayang maupun pengawal banyak yang beristirahat kecuali yang sedang ada jadwal patroli.

Contohnya Mark Lee, Jeno dan Jisung yang berjaga di luar istana. Tenang saja, ada beberapa pengawal istana juga.

Jeno dan Jisung berjaga di pintu utama istana. Sementara Mark berkeliling desa bersama 4 pengawal istana.

Dan sisanya; Renjun, Jaemin, Chenle dan Haechan berjaga di dalam. Sepertinya sang putri akan menguras tenaga mereka habis-habisan. Walaupun katanya mereka akan dapat giliran istirahat di penghujung malam nanti.

"Wah... harusnya gw jam segini udah tidur" Keluh Jisung yang sedang berjongkok di depan pintu istana sambil memainkan tombaknya,

Mendengarnya Jeno hanya memutar bolamata malas lalu mendecih. Ia menunduk, menatap si maknae,"Emangnya lo masih anak-anak dibawah umur yang harus tidur tepat waktu??"

Jisung mendongak menatap hyungnya yang masih sedikit terhalang topinya sendiri,"Oh. Gw bukan anak dibawah umur lagi ya?"

"Lo dua puluh satu tahun ya Park Jisung"

Bibir Jisung mengerucut, lalu menatap lurus kembali,"Perasaan baru kemaren 15 tahun"

Bodo amatlah. Biarkan anak itu mengeluh. Walaupun sebenarnya Jeno juga sudah sangat mengantuk dan kelelahan karena hampir seharian berjalan dari kediaman tuan putri sampai istana yang bagaikan dari kutub ke kutub, lalu menyaksikan acara penyambutan, menanggung beban degupan jantung karena kecantikan sang putri--ah, melelahkan sekali.

Tapi kalau dia juga mengeluh, akan semakin terasa lelahnya. Lihat saja Jisung,dia semakin lemah karena terus-terusan mengeluh.

SRAAATTT....

Baru beberapa detik Jisung memejamkan mata sambil bersandar di ambang pintu masuk istana, sekelebat bayangan hitam muncul dari atas tembok pembatas. Sepertinya seseorang baru saja melompat dari sana.

"H-hyung... lo liat??" Jisung memekik tertahan. Terkejut sampai kantuknya hilang.

"Iya. Tapi apaan ya?"

Tatapan keduanya terfokus pada pembatas tembok tempat bayangan hitam-hitam tadi muncul.

"Ah. Ngelindur kali kita" Tukas Jisung dan saat anak itu hendak kembali ke posisinya, Jeno menahan pundaknya,"Wae hyung?"

Jeno masih fokus pada tembok pembatas. Ia yakin kalau ada yang melompat dari sana tadi.

"Harus di cek nih. Curiga gw" Katanya lalu saat ingin berjalan menjauh dari tempatnya, Jisung menahan,

"Hyung..." Rengek si maknae,"Biarin aja kan ada Mark hyung sama yang lain lagi patroli di desa. Kalo ada aneh-aneh biar mereka aja yang atasin"

Jeno menangkis tangan Jisung dari pundaknya,"Bilang aja lo takut ditinggal sendirian"

"Ya itu juga sih"

"Setan tuh takut sama lo, Sung. Lo kan siluman" Tukas Jeno dengan kekehan meledek di akhir kalimatnya,

Jisung memutar bolamata malas,"Gak takut setan. Tapi lebih takut orang"

Helaan nafas keluar dari mulut Jeno, lalu ia kembali ke posisinya,"Iya juga sih"

Dalam hati Jeno semoga tak terjadi apapun setelah ini. Karena perasaannya tak enak, memikirkan bayangan hitam tadi.

The Ice Princess ; AESDREAM [Complete] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang